Chapter 8 - Di taman

Di malam hari ditemani dengan udara yang dingin gibran dan stefany keluar dari rumah sakit untuk mencari udara segar. Sesampai di taman gibran membahas tentang masa lalunya bersama stefany. Gibran "sayang kamu tahu gak pertama kta ketemu kita mendengarkan lagu yang kita suka judul nya itu kesayanganku. Stefany "ingat dong sayang. Gibran "kita dengerin lagu nya sama sama ya. Stefany "ok sayang. Lalu gibran mengambil hp dan memutar lagu kesayangan ku sambil memeluk stefany yang sedang menatap langit yang dihiasi banyak bintang. Hati stefany bahagia sekali karna dia beruntung sekali mendapatkan gibran. Setelah lagu selesai stefany berkata pada gibran. Stefany "sayang kamu janji ya jangan mengecewakan aku lagi, kamu akan buat aku bahagia kan. Gibran "tanpa kamu minta aku akan bahagia kan kamu sayang karna di hatiku cuman ada kamu. Stefany "makasih ya sayang. Gibran "sama sama sayang. Angin malam pun terus kencang udara dingin membuat badan stefany lemas gibran pun menggendong stefany dan membawa stefany ke kamar nya. Stefany pun tidur sangat pulas. Tiba-tiba hp gibran berdering ternyata bundanya yang telpon gibran. Gibran mengangkat telepon. Gibran "ada apa mah" bunda "kamu dimana sudah 3 hari kamu gak pulang. Gibran "aku dirumah aldo bun, bunda g usah khawatir ya". Bunda "gimana bunda gak khawatir kamu buat bunda cemas". Gibran "maaf bunda". Bunda "kamu kapan pulang bran". Gibran "dua hari lagi bun". Bunda "ya udah kamu jaga kesehatan ya jangan lupa makan ok, kalau gitu bunda tutup ya telepon nya". Gibran "Ok bunda. Setelah selesai telepon bunda nya gibran keluar untuk menyendiri. Disana gibran melamun.

(Dalam hati)

Aku bahagia bisa balikan lagi sama stefany tapi aku menghawatirkan jika bunda tidak akan merestui hubungan aku sama stefany aku tidak mau mengecewakan stefany membuat ia sedih lagi aku harus bisa membahagiakan dia. Harus membuat ia nyaman berada disampingku. Aku berharap semoga bunda merestui hubungan kita berdua.