Kimiko, seorang desainer muda yang selalu memiliki ide baru yang cemerlang. Semua ide-idenya selalu mendapat pujian dan dia menjadi nomor satu.
Disamping kecerdasan yang dimilikinya, paras cantik dan tubuh proporsional pun dimilikinya sehingga menunjang semua pekerjaannya menjadi lebih mudah dan penuh percaya diri.
"Dokter pasien mengalami penurunan saturasi, terjadi apneu dan penurunan nadi " teriak seorang perawat pada dokter jaga di ruang intensive care unit.
"posisikan pasien, dan kita lakukan RJP " dokter jaga itu pun tidak kalah sibuk dengan perawat yang berteriak tadi.
"Itu aku? " tanya kimi pada dirinya sendiri, dia tahu persis tubuhnya yang tengah dilakukan satu tindakan basic life support oleh petugas kesehatan agar dia dapat menyambung hidupnya.
"yup, benar. itu kamu! " suara seorang lelaki disamping kimiko membuatnya terperanjat karena terkejut.
Laki-laki dengan pakaian jas berwarna hitam itu berdiri disamping kimiko, senyumannya begitu lebar seperti menandakan sebuah harapan.
"Kamu bisa lihat aku? " tanya kimiko.
lelaki itu menjawab dengan gerakan kedua alis matanya yang naik turun.
"Kamu gentayangan juga? " kimiko kembali bertanya pada sosok yang mengenakan jas hitam dan topi jenis fedora dengan warna senada dengan jas yang dipakainya.
"Atau kamu malaikat yang seperti di televisi? " dia menebak pertanyaannya sendiri lalu menertawakan jawabannya.
Karena rasa tidak percaya kimiko terus saja tertawa sampai harus memegangi perutnya karena kesakitan.
"Sudah puas? " tanya laki-laki itu seraya memandangi kimiko.
"Sudah jadi roh gentayangan pun kamu masih bisa menertawakan orang lain! "
Dalam hitungan beberapa detik tawa kimiko perlahan memudar, dia merasakan sindiran keras dari perkataan laki-laki yang tidak dikenalnya sama sekali. Diapun terdiam dan tidak tampak tawa maupun senyuman di wajahnya.
"Kimiko, wanita pintar, cantik, dan penuh percaya diri di usia ke dua puluh sembilan telah dapat mencapai sukses dengan baik. Dapat meraih banyak penghargaan dalam waktu yang sangat singkat, pekerja keras! "
laki-laki itu memandangi wajah kimiko yang tertegun mendengarkannya membuka semua data tentang dirinya.
"Apa ada yang terlewat? " tanyanya pada kimiko.
"Ada " jawab kimiko menyilangkan kedua tangannya, "kamu belum menyebutkan hal yang paling penting "
"Apa itu? "
"Aku wanita aquarius! "
Laki-laki itu tersenyum sinis, "ya, aku lupa. Aquarius yang penuh ambisi yang membuatmu menjadi seorang wanita stereotip, hanya kamu yang benar! "
"Memang kenyataannya seperti itu! " cetus kimiko dengan kedua bola matanya yang terbelalak.
"Tunggu dulu " dia menyambungkan ucapannya, "kamu siapa? datang-datang tanpa memperkenalkan diri langsung berbicara denganku seolah-olah kamu yang paling tahu aku "
Laki-laki itu tersenyum, "berapa bahasa yang kamu kuasai? "
"Wah, sombong nih! " cetus kimiko pelan, dia lalu memandangi laki-laki itu dari ujung kepala hingga ujung kaki. Dilihat dari matanya sepertinya dia dapat menebak bahwa laki-laki itu pasti percampuran Indonesia dengan China, matanya tidak terlalu sipit. Tapi terlihat menarik Dimata kimiko.
"Aku hanya bisa bahasa Inggris " jawab kimiko, "tapi jangan terlalu cepat, pelan-pelan saja "
Laki-laki itu tampak menahan tawanya, tapi mencoba menjaga kewibawaannya dihadapan kimiko.
"Oke " laki-laki itu bersiap-siap untuk memperkenalkan diri pada kimiko, bergaya terlebih dahulu membetulkan posisi dasinya dan mengoreksi pita suaranya dengan deheman.
"Sampurasun, neupangken nami abdi G.A, maksad abdi aya didieu kanggo ngarencangan anjeun pikeun ngarobih anu Kedah dirobih salami hirup. Abdi bakal masihan padameulan kanggo anjeun supados engke tiasa uwih deui ka diri anjeun anu saleresna, sadaya peraturan Kedah dilakonan teu kenging di langgar.. "
Mulut kimiko menganga, dahinya berkerut dia bukan mempermasalahkan bahasa yang digunakan laki-laki itu tapi dia merasa syok pertama kali bertemu laki-laki keren memperkenalkan diri dengan bahasa daerah padanya.
"Terus tadi tanya bahasa itu untuk apa? " tanya kimiko.
"Aku kan tidak tanya bahasa asing, tapi ba-ha-sa! " dia tidak mau kalah dengan kimiko.
Kimiko memonyongkan bibirnya, "cape deh ngobrol sama kamu, itu tadi artinya apa? "
"Artinya namaku adalah G.A " jawabnya.
Mata kimiko membulat, "kata-kata panjang tadi cuma itu artinya? "
Laki-laki itu menunjuk kimiko seraya tersenyum, "ternyata kamu tidak sepintar yang aku duga "
Kimiko jadi malas meladeni laki-laki yang sedari tadi mengejeknya, "G.A itu apa? "
"Guardian Angel "
Kimiko menutup mulutnya menahan tawanya yang secara reflek memberontak ingin keluar dari bibirnya.
"Aku tidak bercanda! " cetusnya, "aku akan mengatakan padamu bahwa untuk waktu yang lama kamu tidak akan bisa kembali ke dalam tubuhmu yang sempurna itu "
Kimiko terkejut, "maksudmu aku benar-benar meninggal? "
"Tidak, hanya sedang koma saja " jawabnya.
Dia melihat ke arah kerumunan petugas yang masih melakukan basic life support pada tubuhnya.
"P.A apa itu tidak terlalu berlebihan? " tanya kimiko, "beberapa jam yang lalu aku hanya tidak sengaja memegang charger ponselku setelah dari kamar mandi! "
G.A menggelengkan kepalanya, "lalu apa kamu tidak berpikir itu menimbulkan kecelakaan pada dirimu? "
Kali ini wajah sedih terlihat pada kimiko, dia meringis melihat tindakan petugas kesehatan itu padanya.
"Apa sekarang kamu sudah sadar? karena terlihat wajahmu yang bersedih seperti itu "
Kimiko menggelengkan kepalanya, "bisa tidak beritahu dokter yang memakai masker itu untuk lebih lembut melakukan resusitasi jantung paru pada tubuhku? "
Dahi G.A berkerut, "kenapa? "
"Aku tidak mau nanti setelah resusitasi berhasil, nanti payudaraku besar sebelah. Itukan butuh waktu lama untuk memperbaikinya dan akan tidak indah dipandang! "
G.A dengan cepat melepas topi federonya untuk menutupi wajahnya yang terkesal mendengar ucapan kimiko.
"Kamu kan laki-laki " ucap kimiko, "pasti suka wanita dengan payudara yang indah, dan aku itu merawatnya dengan susah payah sejak remaja dan sekarang... "
Dia tidak melanjutkan perkataannya karena laki-laki bernama G.A itu memelototinya dan menyilangkan kedua tangannya ke arah kimiko.
Senyuman tanpa rasa bersalah kimiko perlihatkan ke arahnya, "aku benarkan P.A? "
"G.A bukan P.A! "
"Ah, iyaaa.. maaf salah sedikit. Kamu emosional sekali sepertinya kamu butuh piknik supaya tidak emosi seperti itu "
"Apa? " G.A tertawa kesal mendengarkan perkataan kimiko, dia menyipitkan matanya ke arah wanita bawel dan menyebalkan itu. Dia membawanya ke arah tembok dan memukul tembok tersebut dengan sedikit kekuatan membuat wanita itu ketakutan.
"Jika kamu masih berlaku tidak sopan seperti itu padaku, aku pastikan kamu akan terombang-ambing seperti ini selamanya! "
Tindakannya itu berhasil membuat kimiko terdiam dan ketakutan, dia tidak dapat mengeluarkan suaranya sedikitpun.
"Cantik, pintar, berprestasi tapi menjadi roh gentayangan apa gunanya! " sindirnya pada kimiko dengan senyuman sinisnya.
Kimiko berhasil menelan ludahnya bulat-bulat karena rasa takutnya.
"Ikuti peraturan aku, atau kamu ingin seperti ini selamanya "
"Jangan " kimiko mencoba melakukan negosiasi dengan G.A kali ini, dia merapatkan kedua telapak tangannya yang tersimpan di depan dadanya sebagai bentuk permohonan.
"Tuan G.A yang baik, tampan dan terbaik tolong kembalikan aku ke tubuhku "
Terlihat tawa kecil muncul diwajah G.A melihat wanita yang pada awalnya begitu sinis berubah menjadi seperti seorang penjilat demi keinginannya.
Dia ingin sedikit bermain-main dengan wanita sombong yang ternyata begitu polos ketika mendapatkan kesulitan.