Chereads / WOMAN OF THE ZODIAC / Chapter 5 - The story of Hanna

Chapter 5 - The story of Hanna

Kali ini berada di dalam kegelapan si seluruh penglihatannya, dia tidak dapat mengetahui dimana kali ini dirinya berada. Dia hanya menebak-nebak cantik dalam pikirannya bahwa dia tengah berada di dalam tubuh wanita yang beberapa menit yang lalu di perkenalkan oleh G.A.

Dan tiba-tiba dia seperti terlempar ke dalam sebuah kolam dengan kedalaman yang tidak dapat dihitungnya, tanpa persiapan menarik nafasnya terlebih dahulu kimi semakin mencoba berontak dan berusaha untuk naik ke atas. Tapi sepertinya usahanya itu sia-sia napasnya terlalu pendek untuk bisa sampai ke atas permukaan, dan dia mulai kehabisan nafas…

"Sekarang buka matamu! " lalu terdengar suara G.A di telinganya.

Kimi berusaha untuk membuka matanya diantara usahanya untuk bernafas, dia sedikkit mendapat kesulitan sampai akhirnya dia seperti mendapat sebuah bantuan untuk membuka matanya.

Ketika kedua matanya terbuka, kimi tampak menarik nafasnya dalam-dalam setelah beberapa detik kesulitan bernafas.

Dia menoleh ke arah kiri dan kanannya, mengangkat kedua tangannya yang terpasang jarum infus dan kabel-kabel yang tersambung dengan monitor di sampingnya. Sungkup oksigen masih terpasang padanya.

"Aku berhasil masuk " kimi bersuara dalam hatinya.

Di ujung pintu ruangan dia melihat G.A yang berdiri tersenyum padanya dengan mengacungkan jempolnya ke arah kimi.

Lalu tiba-tiba kimi terbatuk, membuat petugas jaga yang tengah menulis laporan menyadari bahwa pasien yang sedang mereka observasi telah tersadar.

"Ya ampun, kamu sudah sadar! " sepertinya perawat itu tidak mempercayai apa yang sudah dilihatnya.

"Tolong panggil dokter, pasien di bed nomor dua telah sadar " dia bersuara sedikit keras pada rekannya yang lain.

Segera saja perawat itu melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pada kimi yang sudah berada di tubuh wanita bernama hanna itu.

"Benar-benar luar biasa " ucap perawat itu, "kamu bisa dengan cepat pulih sangat menakjubkan "

terlihat senyuman lemah diwajahnya, kimi ingin sekali berucap tapi mulutnya terasa kaku dan berat. Mungkin memang seperti ini peraturannya dia akan ikuti saja semua yang sudah ditetapkan agar dengan cepat kembali pada tubuhnya.

"Evaluasi perdarahan yang dialaminya suster " ucap dokter pada petugas di sampingnya setelah melakukan pemeriksaan.

"baik dokter "

"Perdarahan? " kimi lalu bertanya dalam hatinya, "apa wanita ini perdarahan otak? atau perdarahan karena menyayat nadinya? "

Tapi ada yang mengganjal di pikirannya, dia pun berusaha untuk bersuara dan menanyakan pada perawat yang masih berada di sampingnya.

"Suster " suaranya masih terdengar lemah.

"Ya "

Perawat itu pun lebih mendekat ke arah tubuh hanna dimana kimi telah berda di dalamnya.

"Dokter tadi bilang perdarahan " ucapnya, "memangnya aku mengalami perdarahan dimana? "

Perawat itu bereaksi dengan matanya yang bergulir ke samping dan wajahnya yang terlihat panik.

"Tidak apa-apa suster, aku sangat aku akan sembuh sekarang ini " dia pun melakukan perjanjian.

Ada ekspresi ketakutan di wajah perawat itu, "apa kamu tidak ingat kalau kamu dibawa kesini karena perdarahan banyak setelah percobaan bunuh diri dan menggugurkan kandunganmu sendiri "

"Keguguran? " kimi langsung terlemas, tapi tangannya mengepal dengan kuat.

"G.A!!! " teriakan pun terdengar dari dalam hatinya, "dasar pemandu bodoh, apa tidak ada wanita yang hidup dengan wajar selain mereka ini! "

"Tidak perlu banyak protes, kamu kan sudah memilihnya. Jadi terima saja, belajarlah dari setiap keputusan yang sudah kamu ambil " G.A bersuara tanpa menunjukan wujudnya.

"Kamu bisa kabur dari rumah sakit jika malu, rumahnya tidak jauh dari kampusnya. Nama kampus tempatnya berkuliah itu universitas kesehatan, jadi pikirkan saja bagaimana caranya kamu pulang kesana dan jadilah hanna! "

"Kalau aku bertemu denganmu setelah berhasil keluar dari sini, aku akan memasukanmu ke dalam botol kecap yang di jual paling murah di toko! " ketus kimi dengan teriakan kekesalannya.

"Berhentilah marah-marah dan lakukan tugasmu dengan baik "

"G.A !!! " teriak kimi ketika tidak ada lagi suara dari pemandunya itu.

Jauh dari kimi yang masih berteriak karena kekesalannya, G.A tampak berdiri di atas atap gedung menatapi langit malam. Dan lalu terjatuh, dari kedua mata, telinga dan hidungnya tampak mengeluarkan darah yang dalam seketika memucatkan wajahnya.

"Aku terlalu berlebihan membantu wanita cerewet dan pemarah itu untuk bisa masuk ke dalam tubuh hanna tadi " ucapnya seraya mengahapus darah yang terus saja keluar.

"Aku harus memulihkan tenagaku agar bisa kembali menampakkan diri " dan lalu dia pun duduk dengan posisi sukhasna dan menenangkan diri untuk mengumpulkan kembali kekuatannya.

Diapun memejamkan matanya untuk membuat meditasinya lebih baik dengan begitu tenaganya yang telah habis akan kembali dan dia dapat mengahadapi wanita bawel dan pemarah yang baru saja diberikan bantuan olehnya.

Untuk sementara waktu dia hanya bisa melakukan pembicaraan saja dengan kimi, untuk bisa menjawab semua hal yang tidak dimengerti olehnya.

Pagi ini, setelah dilakukan pemeriksaan ulang kimi yang berada di dalam tubuh hanna dapat dipindahkan dari ruangan intensive ke ruang rawat. Kimi tengah berpikir, jika wanita ini hamil pastilah dia memiliki seorang kekasih atau apapun itu dalam wujud seorang laki-laki. Akan tetapi hingga di hari kedua perawatan tidak ada seorang pun yang terlihat mendatanginya.

"Kamu boleh pulang " ucap perawat membuka infus yang masih terpasang di tangan hanna.

"Bagaiman dengan administrasinya? "

"Tidak perlu khawatir, kamu sudah terjamin oleh negara jadi semua gratis. berterima kasihlah pada pembayar pajak, sehingga kamu bisa merasakan pengobatan tanpa harus memikirkan biayanya "

Jiwa kimi yang berada di dalam tubuh hanna tersinggung, pasalnya ketika bekerja dia pernah tidak melaporkan pendapatan dari hasil kerjanya. Setelah mendengar pernyataan perawat diapun akhirnya tersadar, jika semua itu ternyata secara tidak langsung dapat membantu semua orang- orang di sekitarnya.

"Terima kasih suster " hanna beranjak dari tempat tidurnya membawa tas kecil yang berada di lemari khusus pemyimpanan barang pasien dan berjalan menyusuri koridor rumah sakit.

Dia terduduk ketika berada di taman yang masih di lingkungan rumah sakit, membuka tas yang dibawanya. berharap menemukan sebuah dompet dan menemukan uang untuk dapat sampai kerumah yang telah G.A sebutkan.

"Apa-apaan ini " kimi memajukan bibirnya, "dia hanya punya uang sepuluh ribu? mana cukup untuk naik taksi! "

"Dimana G.A! " cetusnya.

"Ada apa? " Lalu terdengar suara tanpa wujudnya di telinga kimi.

"Bantu aku untuk bisa cepat sampai di rumah hanna " pintanya.

"Hey, nona bawel " ucap G.A "kamu ini sekarang sudah menjadi manusia, mana bisa seenaknya menghilang begitu saja. Lagipula masih ada uang jadi pergilah naik angkutan umum, tidak usah manja! "

"Dia hanya punya sepuluh ribu " kimi merengek, "aku kan harus makan hari ini.. "

Terdengar tawa G.A di telinga kimi, "kamu kan masih punya kaki untuk berjalan, jadi uang itu bisa kamu pakai untuk makan! "

"Apa?? " teriak kimi, "kamu benar-benar menyebalkan! "

"Awas jika aku melihatmu nanti! " omelnya dia terlihat kesal dan berwajah sangat marah, dan baru tersadar semua orang memperhatikannya yang sedari tadi berbicara sendiri.

Kimi mematung, dia tidak dapat menyembunyikan rasa malunya di hadapan semua orang yang memperhatikannya. Dia lalu membuat senyuman yang terlihat kaku di wajahnya, dan membuat seorang anak kecil tiba-tiba menangis ketakutan ketika melihatnya.

Membuatnya segera pergi dan meninggalkan area rumah sakit atau dia akan menjadi bulan-bulanan security karena telah melakukan hal yang meresahkan orang banyak.

"Ini jauh sekali! " cetusnya dalam hati seraya mengusap keringat yang telah bercucuran di keningnya, dia telah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit untuk mencari alamat yang G.A sebutkan dekat jarak rumah sakit dan universitas kesehatan yang menjadi tempat hanna menempuh pendidikannya.

Sepertinya tenggorokannya mulai kekeringan, dia harus merelakan uang terakhirnya untuk berkurang. Diapun berjalan menuju warung kecil yang berada di depan pandangannnya dan lebih mendekat ke arah pemilik warung.

"Pak, saya beli air mineral yang kecil saja " ucapnya.

Laki-laki paruh baya itupun berbalik dan tersenyum, "tumben beli air minum yang kecil neng hanna "

Tangannya pun terlihat menyodorkan sebotol air mineral yang dipesan kimi.

"Bapak kenal dengan hanna? " dia lalu bertanya dengan nada yang begitu antusias.

"Si neng mah suka ngebodor, ya kenal atuh " jawabannya yang begitu sundanis membuat harapan akan pencarian yang sedang berada di pikiran kimi.

"Begini pak, aku kemarin kejedot pintu parkir di kampus jadi sedikit kebingungan mengingat dimana tempat tinggalku " ucapnya membuat kebohongan yang menyedihkan, "sudah berputar-putar sedari tadi "

"Euleuh kasihan sekali " wajahnya terlihat mengasihani, "Rumah neng hanna mah ini di belakang warung saya! "

"Hah! " kimi benar-benar ingin berteriak dan menangis bahagia saat ini karena telah berhasil menemukan rumah yang telah dicarinya sedari tadi.

"Bapak terima kasih banyak!! " dia menyalami tangan sang pemilik warung yang ternyata adalah tetangganya.

Setelah dia membayar minuman yang dibelinya, dia bergegas menuju rumah yang ditunjukan oleh pemiliik warung.

Tampak di depan matanya, sebuah rumah kecil dengan cat yang berwarna toska dan terlihat rumput-rumput didepan halaman rumahnya telah menjulang tinnggi. Karena spertinya telah ditinggalkan begitu lama oleh hanna.

"Baiklah hanna, kamu sudah sampai di rumahmu " ucap kimi sebelum memasuki rumah hanna yang ternyata tidak terkunci.

Dia masuk kedalam rumah dengan langkah pelan, dan memutarkan kedua matanya ke seluruh penjuru ruangan.

"Baiklah, saatnya kita bekerja sama " kimi lalu menyimpan tas yang dibawanya di atas kursi yang berda di sampingnya.

"Kita buat perubahan pada hidupmu, anggap saja kamu memang telah terbentur pintu parkir yang akan menutup dan kamu telah hilang ingatan " ucapnya seraya tersenyum.

Dia terlihat memikirkan hal pertama yang akan dilakukannya setelah menemukan rumah hanna.