"Maafkan aku Luck, tolong kamu tetap tenang. Jangan panik seperti ini, kamu bisa perdarahan otak kalau kamu panik." ucap Reyna berusaha menenangkan Lucken.
"Katakan padaku sekarang! apa yang terjadi padaku?!!" tanya Lucken dengan wajah memerah dan otot leher yang mengeras.
"Luck!! tenanglah!! tenang!! kamu bisa semakin parah kalau memaksakan diri." ucap Reyna mulai panik dengan keadaan Lucken yang tidak bisa dia kendalikan lagi.
"Ceklek"
Pintu kamar terbuka Lucken dan Reyna melihat Fino datang mendekati mereka.
"Lihat Luck, Dokter Fino sudah datang. Kamu bisa bicara dengannya apa saja." ucap Reyna sambil menatap Fino.
"Ada apa Reyna? apa ada masalah?" tanya Fino membalas tatapan Reyna kemudian beralih menatap Lucken.
"Tidak ada masalah besar, hanya saja Lucken ingin tahu apa yang terjadi pada tubuhnya." ucap Reyna menjelaskan sedikit tentang penyebab kemarahan Lucken.