Di Bali....
Ducan duduk diam di dalam kamarnya di Hotel Gold Star Bali yang sudah di sewanya sejak dulu.
Sambil meneguk minuman kerasnya, Ducan membayangkan bagaimana Alisha dan Lucken bercinta.
Dengan wajah mengeras dan mata yang merah berkaca-kaca, Ducan mencengkeram kuat gelasnya hingga pecah berserakan.
"Akkkhhhh!!! Akkkhhhh!!" teriak Ducan dengan nafas tersengal-sengal melempar semua botol minuman yang ada di atas meja.
"Pyarrrr!! Pyarrrr!! Pyarrrr!"
Pecahan botol berserakan di mana-mana. Belum hilang rasa amarahnya Ducan masih melampiaskan amarahnya dengan mengobrak-abrik dan menghancurkan semua barang yang ada di kamarnya.
Ducan berjalan tertatih tersaruk-saruk mencari pegangan, hatinya benar-benar terasa hancur mengingat kebersamaan Alisha dan Lucken.
Dengan tubuh yang sudah tidak punya tenaga Ducan bersandar di dinding, tubuhnya merosot ke bawah terduduk di lantai di sudut kamar.