"Kamu benar juga, kenapa kamu cemburu?? seharusnya aku tidak cemburu kan?? seharusnya aku berterima kasih pada Diego karena sudah menjaga kamu untukku." ucap Lucken dengan senyum penuh kemenangan.
Melihat Lucken tersenyum, hati Terry semakin gemas melihatnya.
"Kamu sudah dalam keadaan sakit masih saja merasa menang dari Diego. Baru semalam kamu di hajar Diego." ucap Terry sambil menatap wajah Lucken yang masih sedikit bengkak juga ada memar biru.
"Sepertinya kamu senang melihat Diego menghajarku. Kamu sama sekali tidak bergerak untuk menolongku." ucap Lucken sambil menyentuh bibirnya bawahnya yang terlihat sobek.
"Apa luka itu juga karena Diego? kenapa kamu tidak membalas pukulan Diego?" tanya Terry merasa kasihan dan merasa bersalah pada Lucken.
"Untuk apa aku membalasnya karena itu tidak akan membuat kamu semakin menyukaiku. Tapi membuat kamu semakin membenciku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima pukulannya." ucap Lucken sambil dengan wajah memelas.