"Saat melakukan denganmu yang pertama kali sebenarnya aku sudah dalam keadaan hamil." ucap Terry dengan suara pelan tapi Lucken dengan sangat jelas mendengarnya.
Mendengar ucapan terakhir Terry, kedua tangan Lucken yang berada di bahu Terry tiba-tiba terlepas begitu saja. Semua yang ada di sekelilingnya sepertinya berputar-putar dengan begitu cepat.
Lucken merasakan dadanya begitu sangat sesak hingga sangat sulit untuk bernapas. Tubuhnya terasa lemas tak bertenaga hingga terduduk bersimpuh di lantai dengan mata berkaca-kaca.
"Apa yang kamu katakan Terry?? katakan kalau semua itu tidak benar aku tidak bisa percaya ini bagaimana bisa kamu melakukan hal itu padaku padahal aku benar-benar mencintaimu." ucap Lucken masih duduk bersimpuh di lantai dengan tubuh lemas.