"Bagaimana aku bisa menolaknya karena yang Alisha tahu aku adalah suaminya." ucap Lucken dengan tatapan penuh.
"Aku tahu itu, kamu tidak perlu mengingatkan aku lagi tentang hal itu. Sekarang sebaiknya kamu pergi sebelum Alisha mengetahui kamu ada di sini. Aku tidak ingin membuat hati Alisha kecewa." ucap Terry dengan suara yang tertahan.
"Tapi bagaimana aku bisa meninggalkan kamu dengan keadaan hati kamu seperti ini? kamu pasti merasa sedih dan merasa cintaku tidak adil kepadamu." ucap Lucken seraya menangkup wajah Terry yang masih terlihat sembab.
"Kamu jangan mencemaskan aku. Aku akan baik-baik saja, aku sedih hanya untuk sementara saja." ucap Terry berusaha untuk tidak menangis di hadapan Lucken.
Entah kenapa sejak kehamilannya hati dan perasaannya sangat sensitif sekali, mudah panik dan mudah menangis.