Terry menahan nafas dalam sambil merapikan rambutnya setelah memakai pakaiannya. Di lihatnya Lucken sedang mengancingkan kemejanya yang tinggal satu kancing saja.
"Luck, sebaiknya kamu pergi lebih dulu. Biar aku belakangan saja." ucap Terry setelah selesai merapikan pakaiannya.
"Tidak Terry, kita akan pergi ke kamar bersama." ucap Lucken tidak ingin meninggalkan Terry sendirian.
"Tapi Luck, aku tidak ingin membuat Alisha curiga. Bagaimana pun juga Alisha bukan wanita yang bodoh." ucap Terry dengan tatapan bersalah.
"Kamu tidak perlu memikirkan hal yang seharusnya tidak perlu kita pikirkan. Kita sama-sama sendiri dan belum menikah. Alisha menikah dengan Ducan, jadi apa salahnya kalau kita berhubungan? Seandainya Alisha tahu, aku akan menceritakan semuanya dan aku siap kalau Alisha marah padaku." ucap Lucken tidak bisa lagi menyembunyikan perasaannya untuk memiliki Terry.