"Katakan padaku, apa alasannya?" tanya Terry dengan hati berdebar-debar menunggu jawaban dari Lucken tentang alasan kenapa Lucken mau bercinta dengannya.
"Aku tidak tahu, apa ini hanya perasaanku saja atau tidak. Yang pasti aku tahu kalau apa yang aku rasakan bukanlah cinta." ucap Lucken tidak melanjutkan ucapannya tapi menatap wajah Terry yang terlihat sangat serius.
"Lalu??!!" sahut Terry menunggu lanjutan ucapan Lucken.
"Saat aku bertemu denganmu lagi kemarin setelah kepulanganku dari Singapura, aku merasakan hasrat yang begitu tiba-tiba." ucap Lucken dengan waktu serius.
"Hasrat??? hasrat seperti apa?" tanya Terry dengan semakin penasaran.
"Menurutmu hasrat seperti apa?? tentu saja hasrat bercinta. Setiap aku mendengar suara kamu, tatapan mata kamu, ada sesuatu yang bergelora di dalam hatiku. Aku ingin sekali memeluk dan menyentuh kulit tubuhmu." ucap Lucken dengan jujur mengatakan apa yang dia rasakan.