"Sebaiknya aku ke sana saja, siapa tahu Terry ada di sana ingin menenangkan diri. Semoga saja apa yang aku pikirkan benar kalau Terry ada di sana." ucap Lucken segera mengarahkan mobilnya dengan kecepatan tinggi ke rumah lama Alisha.
Sampai di rumah lama Alisha, Lucken menghentikan mobilnya. Di lihatnya langit tampak gelap yang menandakan hujan akan turun sebentar lagi.
"Sepertinya hujan akan turun, aku harus segera masuk ke dalam. Lampu kamar Terry menyala, aku yakin Terry ada di sini seperti apa yang aku pikirkan." ucap Lucken dengan tatapan tak lepas dari jendela kamar Terry.
Sambil menghela nafas dalam dan menatap langit yang hitam pekat, Lucken segera keluar dari mobil dan berjalan cepat mendekati pintu rumah Terry.
"Tok...Tok...Tok"
Lucken mengetuk pintu beberapa kali dan Terry tidak juga membuka pintu.
"Bagaimana ini? Terry tidak juga membuka pintunya. Apa aku harus menunggu di sini? apalagi sebentar lagi hujan." ucap Lucken dengan perasaan was-was.