Perasaan Reyna semakin senang saat berada di kamarnya ada sebuah jendela yang memakai kaca berwarna gelap, namun dari dalam dia bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi di rumah besar Lucken.
"Aku rasa tempat ini sangat strategis untuk bisa melihat semua aktivitas Lucken. Sekarang tinggal mencari cara bagaimana aku bisa masuk ke dalam sana." ucap Reyna sambil melepas rambut palsunya yang berwarna hitam. Dia juga sedikit mempertebal riasannya hingga orang lain tidak mengenal siapa dirinya.
"Drrrt.... Drrrt... Drrrt "
Reyna menegakkan punggungnya saat mendengar suara ponselnya berbunyi.
"Siapa yang menghubungiku?? tidak mungkin juga malam-malam begini ada yang mencariku? apalagi setelah aku berada di Indonesia." ucap Reyna sambil berpikir keras antara menerima panggilan ponselnya atau tidak.