Di bandara
Bey bersandar pada bahu suaminya, semntara jari Mario memainkan rambut panjang istrinya.
"Ada apa sayang? Kau terlihat nervous?" Bey mengangguk dengan alis bertaut.
"Mama meninggalkan banyak pesan untukku." Bey menarik nafas dalam. "Kau taukan ini penerbangan terlamaku selama aku hidup!" Mario melebarkan senyum
"Dan bukan untuk terakhir kali!" Alis Mario naik sebelah dan mendaratkan ciuman di rambut istrinya. Dia meraih telapak Bey, memainkan cincin di jari manis istrinya.
"Kau tahu, kita akan sering bepergian nanti, aku ingin kau selalu menemani kemanapun aku pergi. Aku tak berpikiran meninggalkanmu di rumah. Apalagi sendirian" Bey mengangkat kepala dan menatap wajah suaminya
"Kau manis sekali sayang!" Peluk bey hangat, dia membalas kecupan Mario dengan ciuman sekilas di pipi.
