****
POV Via
Aku melihat banyak kecemasan dalam wajah suamiku. Dia menjelaskan semuanya dengan sangat singkat. Seakan kepalaku masih sulit mencerna. Bagiku, tak ada kesalahan di sini. Seharusnya.
Tapi perasaan sebagai seorang wanita. Sebagai seorang istri. Jujur, aku sedikit resah.
"Aku membawa Jeni ke rumah sakit. Kemarin, aku meninggalkan rumah terburu buru. Saat mendengar dia kabur dari rumah sakit. Aku berusaha mengabaikan dan berbaik hati semampuku saja. Tapi..,"
Aku mengingat apa yang dia katakan kemarin. Alasan kenapa dia pergi hari itu. Menghilang seharian, tak membalas pesan atau panggilan dari kami.
Sekarang, dia membawaku beserta dirinya. Dia meminta jemputan dengan Helly.
Aku merasa berdebar saat ini. Bukan karena aku bisa melihat ketinggian tapi.. aku resah dan berdebar melihat wajah suamiku. Kenapa?