Jeni mengenakan kemeja dan celana jeans. Pada bagian depan di masukkan ke dalam celana sementara bagian belakang di biarkan menutupi Boko*ngnya. Dia memakai sepatu kets dengan heel tiga senti. Gadis itu sudah selesai membereskan urusan kampus. Kedua orang tuanya masih foto foto di depan sana. Sampai akhirnya Jeni memaksa untuk segera meninggalkan kampus.
"Mama sama papa ngapain sih. Norak deh!" Gusar Jeni dengan wajah merona.
"Ko norak sih. Mama sama papa bangga tahu sama kamu. Papa dengar mahasiswa dari kampus ini kebanyakan lanjut pasca sarjana di luar. Duh kebayang kalau kamu juga dapat beasiswa di Stanford atau di Harvard!"
"Papa berlebihan deh. Jeni kan baru masuk pa." Balas Jeni mematahkan angan angan papanya yang tinggi menggapai langit.
Jeni melihat papanya mengambil arah yang berbeda.
"Terus sekarang kita mau kemana pa. Ko papa lewat jalan ini sih?" Tanya Jeni tak paham. Papa nya tak menjawab malah bersiul.