Via terbangun dengan tangan berat Azka yang melingkar dari pundak ke dadanya. Lengan berotot yang menempel pada tubuhnya yang polos. Wanita itu mau mengangkat kepala. Tapi sepertinya rambut gelombangnya terjebak di antara kepala Azka.
Ya ampun. Tadi malam begitu panas. Membayangkan malam pertama yang membuat dua pangkal pahanya pegal pagi ini. Azka mengerutkan dahi dan Via menoleh. Menatap wajah suaminya.
Pria itu mulai membuka mata dengan malas. Dia mendapati wajah Via yang tersenyum. Membuat Azka enggan bangkit. Dia menarik tubuh istrinya dalam pelukan. Seperti menjemput guling yang empuk.
Bibirnya menyentuh daun telinga Via. Membuat paginya terasa lain.
"Selamat pagi cintaku.." bisik Azka dengan suaranya yang berat. Via menggerakkan kepalanya. Geli. Dia merasa ada yang aneh selain perubahan teman tidur.
"Azka.." panggil via dengan wajah bengong.
"Apa?" Tanya Azka berbisik dengan mata tertutup.
"Apa ini?" Tanya Via bingung. Azka tertawa kecil.