Azka menatap wajah tenang Via. Dengan ragu jarinya terangkat. Hendak merapikan anak rambut di dahi Via tapi urung. Pria itu terlihat bingung sendiri. Setelah beberapa jam dia terus bertingkah aneh seperti itu. Sampai bibi pelayan menyelesaikan tugasnya dan pamit. Azka mengangguk saja. Dia membuang arah wajah saat bibi pelayan sadar jika bos itu terus saja menatap gadis yang tertidur di hadapannya. Semoga tidak terjadi apa apa. Batin bibi pelayan sambil berlalu.
Azka menatap lagi wajah Via. Dia tersenyum sendiri. Mengingat bagaimana mereka berdebat dan beberapa kali dia mencium bibir Via dengan kasar. Ya meski hanya ciuman singkat dan tak bermakna. Ah. Tapi tidak juga. Jika mengingat itu semua membuat Azka sering tersenyum sendiri.