Game center
Rahel menghentakkan pergelangan tangannya agr bisa lepas dari tangan Yosi. Pemuda itu tersenyum.menyadari sejak tadi dia menggandeng lengan rahel dengan erat. Keduanya tersipu malu.
"Kenapa kau menarikku dan berakhir disini!" Sinis Rahel menatap banyak ragam permainan. Lagian kenapa juga dia mengikuti saja langkah Yosi. Ini semua gara gara pemandangan tak sedap tadi. Mengingat bagaimana Ailee membuka pintu dan dengan sangat jelas mata Rahel juga Yosi menangkap banyak tanda merah di kulit leher hingga ke pangkal dada. Membuat dua remaja itu merasa sungkan dan melarikan diri. Sampailah mereka di sini. Di tempat bermain. Pusat permainan.
"Yosi, sebenarnya aku tidak ada waktu untuk bermain game seperti ini!" Yosi mengangkat bahu dan membuka telapak tangan. Entah sejak kapan, pemuda ini sudah membeli koin saja.
"Tapi karena kepalaku sedang pusing, dan pemandangan tadi membuat pikiranku kian runyam. Jadi, ayo kita main sepuasnya!!"