hampir satu jam mungkin Rahel hanya mendengarkan tangisan dan sesekali pria itu merengek juga. Sampai dia lelah sendiri dan berhenti menangis.
" hiksss... hiks.... aku sudah lega sekarang hiks.. " ujarnya masih menahan tangisan yang terasa berat jika harus bicara. Tangisan yang menyisakan cekukan keras.
Rahel masih menengadah ke atas, entah apa di atas sana, gadis itu tak begitu peduli, rasanya pikirannya kosong saat ini, jangankan memikirkan masalah orang lain, dia sendiri sulit menenangkan diri.
" semoga kau tidak bersedih lagi.. " ujar Rahel menyemangati dengan wajah datar
" hikss... hikss... aku, aku tidak akan sedih lagi ! aku akan membahagiakanmu ! " ujarnya setengah berteriak, Rahel membiarkan saja. Membahagiakan siapa?
" kau tahu.. ini hari tersedih ku, aku kehilangan orang yang paling aku benci, sekaligus yang paling aku sayang hikss.. " ujarnya cepat dengan suara yang masih tercekat