Sofia beralih ke Zian lagi, dia meninggalkan Yosep yang segera menutup pintu perlahan
"ah Zian, aku akan mendaftarkan Rahel sekolah disini"
"Apa!" Sahut Rahel terkejut untuk kedua kali, dia menutup mulut dengan kedua telapak tangannya, apa ini? Satu kebaikan saja tak cukup, dua bahkan kini tiga. Rahel tak percaya dengan ucapan Sofia.
Zian sedikit bingung
"apa itu perlu?" tanya Zian tak mengerti
"Aku akan memindahkan ibumu di rumah sakit dekat sini, Rahel juga harus sekolah, aku akan mendaftarkan Rahel pada sekolah Dave"
"Bukankah itu sekolah normal?" Tanya Zian tak yakin. Tapi tatapan wajah Sofia justru sebaliknya.
"Kenapa? Rahel gadis yang sehat, dia juga cerdas. Aku akan memilihkan sekolah terbaik untuknya" Rahel tak percaya mendengar ucapan Sofia. Dia sudah lama merindukan sekolah umum, hanya saja Rahel sadar akan keadaanya.
"Kak, apa itu tak masalah?" Tanya Rahel ragu, dia senang tapi dia tak mau membuat masalah.
