Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

benalu usang sebab cerita yang tak selesai

🇮🇩Evita_Utari
--
chs / week
--
NOT RATINGS
11.8k
Views
Synopsis
hidup ini perjalanan, dimana akan ada yang datang dan pergi. meski kadang datang tanpa di undang dan pergi tanpa pamit hehehe kayak hantu aja. awal kisah cintaku yang masih cinta monyet karna usiaku baru empat belas tahun, dimulai saat aku bertemu seorang bernama Ardi yaitu sosok yang sederhana, tidak kaya, tidak punya kekuasaan tapi dia begitu baik padaku. tapi kebaikan nya itu hanya di depanku, sebab sesungguhnya dia sendiri punya kekasih. Yaaa semuanya kandas sebulum dimulai termasuk orang tuaku yang tidak menyukai Ardi. setahun kemudian aku bertemu Albi seorang wakil ketua osis dalam kegiatan pelatihan ekstra kurikuler karya ilmiah remaja (KIR) antar sekolah dan itu di selenggarakan oleh sekolahnya. bertemu selama dua hari, seminggu kemudian datang ke rumah dan langsung ngajak jadian (pacaran) dua tahun kemudian aku bertemu dengan seseorang yang aku pikir adalah penyelamat, manusia terbaik di dunia yang siap mengorbankan segalanya untuk bersamaku. tapi ternyata, dia menjadikan aku sebagai wadah untuk menutupi setiap kesalahannya dan tak pernah tahu akan hal itu. dia selalu berhasil menguras habis emosional dan jiwaku. aku tak pernah mengira akan bertemu dengan laki-laki yang bahkan ingin merenggut nyawa ku. dan ku anggap itu adalah hal terburuk dalam hidupku. dari kejadian itu, jangankan untuk mencintai bahkan melihat teman lelakiku membuatku merasa takut yang amat dalam. pernah percaya, tapi penghancur segalanya bagiku di usiaku yang ke tujuh belas tahun, orang tuanya menjanjikan ku untuk menjadi menantu mereka. dan orang tuaku menyanggupinya, sampai suatu hari ada yang datang membawa lamaran tapi di tolak orang tuanya. akan bersama siapakah aku? adakah yang tulus mencintaiku? adakah yang benar-benar ingin bersamaku? semua itu hanya mampu dijawab waktu.
VIEW MORE

Chapter 1 - 1. Rumah Bude Eli

Tok...tokk...tokkk...!!!!

"Tari.." teriak ibu memanggil.

"iya bu" berlari dan membuka pintu kamarku. "ada apa bu?" tanyaku.

"tari, kamu aja yang datang ke acara henna di rumahnya bude Eli sama ayah yaaa... soalnya kasian adekmu kalo ibu yang ke sana". "Tapi bu..." balasku cemberut, karena memang aku tidak suka hadir di acara pesta. "Pokoknya kamu harus datang, gak enak sama keluarga mereka yang selalu baik sama kita dan juga bapak sudah nunggu d bawah" potong ibu ketus karna paham penolakanku.

Dengan terpaksa aku kembali masuk ke kamar dan bersiap, "kalo bukan keluarga, aku gak mau ke sana apalagi malam-malam begini" batinku.

Dalam waktu sepuluh menit aku sudah ada di lantai bawah dengan baju kemeja dan celana panjang yang sedikit longgar, dan ayah sudah menunggu di ruang keluarga di temani ibu. "Ayo yah, kita berangkat" sambil mencium tangan ibu. "oh iya bu emang siapa yang mau nikah?" "anak pertama bude Eli, sih Yuli" jawab itu dengan mata yang terfokus pada layar televisi. "oh..." sambil melangkah keluar karena ayah sudah menunggu di motornya. aku tahu karna memang bude Eli itu punya dua anak perempuan.

Di perjalanan aku hanya menatap bukit yang sebenarnya tak terlihat oleh gelapnya malam. udara dingin langsung menerpa, butuh waktu sekitar lima belas menit untuk sampai di rumah bude Eli karena rumahnya ada di desa sebelah.

"Yah,, aku langsung masuk yaaa" mencium tangan ayah yang langsung berlalu.

aku langsung masuk tanpa di minta, langsung duduk di pojok ruangan. karena sejujurnya aku tak banyak tahu dengan orang-orang di sini. dan lagi banyaknya orang yang tak mengenal ku juga tak menghiraukan kehadiran ku. "hehehe... maklum namanya anak rumahan" tawaku dalam hati

"heyyy... kirain gak mau datang ternyata di sini, kayak orang mau nyuri ajak duduk di pojokan sendirian lagi" kak heli datang dengan tiba-tiba yang sedikit mengejutkan ku langsung menoleh "ini buktinya datang" jawab ku terkekeh.

"ayo kita ke sana, Silvi sama Bella juga ada" aku hanya mengangguk dan langsung berdiri mengikuti kak heli yang berada di depanku. sampai di depan mereka, Bella yang mendekati ku mulai mencubit lengan tanganku. itu karena memang aku yang paling berisi di antara kami berempat, jadi Bella selalu beranggapan jika dia sering mencubitku maka aku akan jadi kurus hahahaha ada saja memang pemikiran mereka yang aneh itu.

"awwww sakit" sambil memelas menatap Bella. "biar cepat kurus tari" jawab Bella yang diikuti tawa kak Heli dan Silvi.

"Silvi, ikut kakak ke bawah yuk liat bujang gadis (pemuda pemudi) yang datang" yang langsung dijawab anggukkan oleh Silvi dan langsung pergi. Bella langsung meninggalkan ku untuk berkumpul dengan teman sebayanya, karna memang usianya dua tahun di bawahku.

Yaaa... jadi tinggal sendiri, kalo ada yang sibuk satu yang lain pada ngekor "gerutuku dalam hati

aku berjalan kembali menuju pojok ruangan, menghadap sebuah jendela yang terbuka. menatap langit malam yang gelap. tempat yang bising tapi aku merasa kesepian.

Masih puas dengan lamunanku, tiba-tiba.....