Haii..!! namaku Arrabella Pandey biasa di panggil Bella. Kesibukan ku saat ini yaitu menyelesaikan program studi ku alias mahasiswa tingkat akhir. Kuliah di salah satu universitas ternama di Jakarta dan ku akui aku memang pintar. Aku anak dari pasangan Vijay Sultana Pandey dan Rastya Pandey, anak kedua dari dua bersaudara. Kakak ku namanya Adimas Pandey, dia menyebut dirinya kakak hanya karena ia lahir lima belas menit lebih dulu dari aku. Kami berdua lebih tepatnya di sebut anak kembar meskipun tak identik.
Pandey's Grup adalah sebuah perusahaan yang didirikan oleh Vijay Sultana Pandey dimana perusahaan itu bergerak dalam bidang bisnis properti dan sangat terkenal hingga menembus pasar internasional. Tak sedikit para pebisnis dari luar negeri yang menginginkan untuk berkerjasama dengan Pandey's Grup.
Meski Orang tuanya berkecukupan bukan berarti Bella bisa seenaknya menghamburkan uang atau berfoya-foya seperti sebuah kisah dalam novel yaitu anak orang kaya yang selalu di manjakan oleh orang tuanya. Hal itu tidak ada dalam kamus seorang Arrabella.
Kehidupannya berjalan sama seperti kehidupan orang pada umumnya, Bella juga selalu bekerja keras untuk mendapatkan apa yang dia inginkan tanpa bantuan dari orang tuanya.
Kata Vijay, ayah Bella. Kehidupan itu keras dan butuh perjuangan jika ingin bertahan, maka dari itu dari kecil Bella dan Dimas di didik hidup mandiri hingga sekarang ini tapi bukan berarti Vijay seperti itu lantas tidak menyayangi anaknya. Asal kalian tahu Vijay akan melakukan apapun demi kedua buah hatinya, Vijay sangat menyayangi mereka.
Dan seperti penjelasan di atas, Bella adalah mahasiswa tingkat akhir yang sebentar lagi akan wisuda tentunya sebelum itu tiba ia harus melewati beberapa proses terlebih dulu yaitu menyelesaikan skripsinya sebagai syarat agar dirinya bisa masuk dalam daftar wisuda tahun ini.
Dalam proses itu ia mengalami banyak tekanan hingga hampir membuat dirinya depresi. Membuat skripsi sampai menyelesaikannya tidaklah mudah, butuh perjuangan dan semangat yang luar biasa. belum lagi jika revisi yang di lakukannya di tolak mentah-mentah oleh dosen pembimbing nya.
Bisa di bilang Bella kurang beruntung karena ia harus berhadapan dengan dosen pembimbing yang sangat otoriter, disiplin waktu dan sebagainya. Bella pernah mengalami hal yang tidak mengenakkan yaitu ia di usir dari ruangan hanya karena ia telat beberapa menit saja, sungguh Bella sangat membenci dosen pembimbingnya itu. Wajahnya memang tampan tapi sikap dan segala macam peraturannya membuat karisma ketampanannya lenyap di mata Bella.
Membuat Bella muak hanya dengan memikirkannya saja.
Bukan hanya itu, kini Bella akan semakin frustasi dengan keputusan orang tuanya yaitu menjodohkannya dengan orang yang tidak pernah Bella temui. Nama, rupa orang itu sama sekali tak di ketahui oleh Bella, yang ia tahu hanya usia laki-laki itu. Kata Rasty, ibu Bella. Usia laki-laki itu dua puluh delapan tahun, perlu di ulang? Dua Puluh Delapan Tahun.. OH God.. bukankah usia seperti itu sudah masuk kategori om-om? tentu saja menurut Bella. Jadi haruskah ia menikah dengan laki-laki yang usianya terpaut tujuh tahun darinya?
Nggak. Bella tidak mau!!
Tapi Bella bahkan tidak bisa menolak atas keputusan orang tuanya itu. Bella tidak ingin menjadi anak durhaka karena menentang keputusan orang tua, lebih tepatnya ia tidak ingin namanya di coret dari kartu keluarga dan tidak mendapat warisan. Bella tidak bisa membayangkan dirinya jadi gembel di luar sana.
Ya Tuhan, berat kali cobaan ini..!! iyalah berat karena hadiahnya surga, kalau cobaannya ringan hadiahnya yaa kipas angin. *upss sorry, author suka denger ceramah soalnya jd malah kesitu hehe.
Baiklah karena tidak ada jalan lain selain menerima perjodohan itu Bella pun menerimanya. Tapi bagaimana dengan Ayaz, kekasih Bella yang sangat ia cintai? apa yang harus Bella katakan padanya? Bella tidak ingin kehilangan Ayaz, ia benar-benar mencintai Ayaz tulus.
Entahlah Bella pasrahkan semuanya pada Tuhan, Dia sebaik-baiknya Maha pengatur dan mungkin semua itu adalah takdir Bella yang sudah di tetapkan-Nya. Bella hanya akan mengikuti alurnya saja.