Di Bali,
Tia dan ryan berada di Pantai Kuta, mereka menikmati pemandangan sore hari seraya minum air kelapa.
Tia :''huh.. Indah banget ya sayang" menoleh ke ryan
Ryan tersenyum "kamu suka sayang?"
Tia mengangguk,
Ryan :''yaudah besok kalo aku dapet cuti lagi, kita kesini ya" menoleh kearah tia
Tia mengangguk "mau bangett"
Ryan tersenyum seraya mengusap rambut tia,
Tia :"ke pinggir pantai yuk" menarik tangan ryan,
Ryan tersenyum melihat kebahagiaan tia.
Mereka jalan ditepi pantai.
Ryan menggandeng tangan Tia.
Ryan :"seneng ya nikah serasa pacaran gini"
Tia mengangguk "oiya kita udah nikah, aku kira aku masih single"
Ryan :''apa masih apa??" menoleh kearah tia,
Tia :"single, wleeek" mengejek ryan, ia langsung berlari.
Ryan :"awas kamu yaaa!!" mengejar Tia,
Ryan menangkap tia, "aku gelitikin nihh"
Tia tertawa :"haha ampunn ampunn, yan capek" muka lucu,
Ryan tertawa, ia berjongkok "aku gendong ya"
Tia :''kamu gak malu apa?" melihat sekelilingnya,
Ryan :''ngapain malu coba? Yang penting kamu gak capek" tersenyum,
Tia tersenyum.
Ryan menggendong Tia seraya berjalan di tepi pantai seraya menikmati sunset yang indah.
***
Beberapa Minggu kemudian..
Ryan dan Tia sudah pulang ke Jakarta dan beraktivitas seperti biasanya,
Arkas dan Rain sedang mempersiapkan pernikahan mereka. Rain memesan dress pengantin di butik Tia.
***Di Butik***
Tia sedang sibuk mempersiapkan dress milik Rain. Dan rain sedang melihat-lihat dibutik tia.
Tiba-tiba ada yang menyentuh pundak rain, rain menoleh betapa terkejutnya dia.
"K.. Kamu?" ucap rain
"Hai apa kabar" tersenyum
Tia datang "rain, kamu suka model ini g.. " omongan terputus,
Orang itu tersenyum pada Tia.
Tia langsung menatap rain.
***
Dikantor Refo
(Hmm 8 bulan lagi gua bakal punya anak, terus dalam waktu dekat ini adek gua mau nikah sama Sahabat gua sendiri.. Huh, sungguh tidak terduga rencanamu Tuhan) batin refo
(Tapi apa gua bisa ya jadi ayah yang baik buat anak gua kelak. Atau jangan jangan kalo anak gua laki, dia bakal sama sifatnya kek gua, jadi mulai sekarang gua harus punya sifat yang lebih baik lagi drpd yang kemaren) batin refo
Ia sekarang sering berfikir seperti itu, ia tidak mau mengecewakan key dan anaknya kelak.
***
Dikantor Arkas
Arkas sedang memeriksa proposal perusahaan.
(Nikah sama rain, nikah sama rain) itu adalah isi pikiran arkas saat ini.
Ponsel arkas berbunyi, arkas mengangkatnya.
Tia : kas... (Bercerita),
Arkas : apa?? Gue kesana sekarang, (langsung beranjak dari tempat duduknya dan pergi),
***
Di Kantor Ryan,
Ryan sedang melamun..
Sekretaris :"pak maaf ada proposal yang harus ditanda tangani"
Ryan malah melamun seraya senyum senyum sendiri,
Sekretaris :"pak.. "
Ryan terkejut "iya tia ada apa? Eh.. "
Sekretaris :"cie pak ryan baru beberapa jam pisah sama bu tia udah kangen aja"
Ryan :"haha maaf maaf, iya ada apa? "
Sekretaris :"ini pak ada proposal yang harus ditanda tangani" tersenyum
Ryan :''oiya, makasih" tersenyum
Lalu sekretaris keluar ruangan.
Ryan menghela nafas "huh.. Kangen sama tia" gumamnya,
***
Diapartemen Refo,
Key sedang ngemil seraya menonton Tv.
(Udah lama gak ke kantor, kesana ah.. eh tapi harus bilang sama refo dulu, boleh ga ya) batinnya.
Key mencoba menghubungi refo.
Namun refo tidak menjawab telpon dari key,
Key :"ini orang kemana sih, apa lagi rapat"gumamnya.
***
(Ah pulang, udah gaada kerjaan) gumam refo, ia membereskan semuanya, ia membuka ponselnya "10 panggilan tak terjawab, astaga kok gua gadenger" gumamnya
Refo langsung pamit dengan sekretarisnya, ia pulang ke apartemennya.
***
Di Butik,
Arkas masuk butik, dan orang itu menoleh.
"Eh arkas" tersenyum,
Rain, orang itu dan arkas saling menatap satu sama lain.
(Aduh..) batin Tia,
***
Siapakah orang yang datang ke Butik Tia??
Apakah pernikahan rain dan arkas akan berjalan lancar??
•••Bersambung•••