Chereads / Chaotic Wild Horse no Index / Chapter 224 - Chapter 216 - No 1 vs No 2

Chapter 224 - Chapter 216 - No 1 vs No 2

Accelerator sudah mengalami kemajuan yang signifikan dalam pemulihan tubuhnya yang dibuat setengah lumpuh oleh Touma. Dan sekarang Accelerator sudah bisa berjalan dengan menggunakan tongkat penyangga. Accelerator sadar betul kalau ia sudah tidak akan bisa berjalan lagi secara normal dengan kedua kakinya. Karena kerusakan syaraf yang ada di kedua kakinya sangat parah. Bahkan Heaven Canceller sekalipun tidak bisa menyembuhkan Accelerator secara penuh.

Satu-satunya cara bagi Accelerator untuk pulih secara penuh, hanyalah dengan operasi cyborg dan mengganti syaraf di kedua kakinya dengan syaraf artificial. Tapi Accelerator menolak pilihan itu, sebab ia ingin tetap menjadi manusia secara utuh. Lagipula tingkat keberhasilan operasi cyborg sangatlah kecil, dan kalau ada penolakan terhadap organ dan syaraf artificial di tubuh maka operasi cyborg sama saja dengan bunuh diri.

Saat ini seperti biasanya Accelerator pergi berjalan ke minimarket yang paling dekat dengan apartemen tempat ia tinggal untuk membeli kopi kalengan dingin yang adalah minuman favorit Accelerator. Bagi Accelerator kafein dan gula adalah bensin agar Vector Control miliknya bisa tetap aktif. Makanya sekalipun Accelerator meminum kopi kalengan yang mengandung gula dalam jumlah yang banyak. Accelerator tidak akan pernah mengalami diabetes, sebab gula yang ia konsumsi tidak pernah mengendap di dalam tubuhnya.

Accelerator masih dikenal sebagai Esper nomor satu di Kota Akademi, dan meskipun saat ini ia sudah melemah tapi ia tetap lebih kuat dari Mikoto atau Kakine sekalipun.

Jadi tidak ada satu pun murid di Kota Akademi yang berani menyerang Accelerator kecuali untuk beberapa preman bodoh yang ingin mencari nama dengan cara mengalahkan Accelerator.

Dan saat ini ada satu orang lagi yang sudah menunggu Accelerator, dan mengincar Accelerator untuk merebut posisi Esper terkuat di Kota Akademi. Dan nama orang itu adalah Teitoku Kakine, yang merasa percaya diri dengan kekuatannya yang sudah meningkat beberapa kali lipat. Akibat kontrak yang ia buat dengan Pandemonium Joker.

***

"Kenapa kau menghadangku di dekat distrik terbengkalai, tepat ketika aku baru saja kembali dari membeli kopi favoritku, nomor dua," Kata Accelerator yang moodnya memburuk akibat kemunculan dari Kakine. "Apa kau mau merebut posisiku setelah kau tahu kalau aku sudah pulih walaupun belum seratus persen."

"Aku tidak peduli lagi dengan siapa yang nomor satu dan siapa yang nomor dua, karena kita berdua sudah tahu kalau ada yang jauh lebih kuat dari kita berdua. Si nomor satu yang sesungguhnya Kamijou Touma sang esper peniru! Dia sudah memiliki kekuatan kita karena kekuatannya yang unik itu," Kata Kakine yang tidak suka harus mengakui kalau Touma jauh lebih kuat daripada dirinya. "Aku menghadangmu di tempat ini untuk menjadikanmu sebagai kelinci percobaan untuk menguji kekuatanku yang sudah ditingkatkan. Asal kau tahu saja, saat ini aku sudah jauh lebih kuat dari dirimu!"

Kakine mengeluarkan kesepuluh sayap berwarna hitam miliknya dan memancarkan aura yang bahkan bisa membuat Accelerator berkeringat dingin. Accelerator tidak tahu apa yang terjadi dengan Kakine, karena ia bisa merasakan kalau saat ini Kakine lebih kuat dari dirinya. Dan bagi Accelerator, Kakine bisa melampaui dirinya adalah sesuatu yang tidak bisa ia terima.

Kalau Touma lebih kuat, ia masih bisa menerima hal tersebut. Sebab dari informasi yang ia terima mengenai Touma, semenjak beberapa tahun yang lalu sebelum dirinya mendapatkan Vector control. Touma sudah menjadi Esper level lima terkuat, jadi kekalahan yang ia dapatkan dari Touma bukanlah sesuatu yang memalukan.

"Pecundang yang takut mati sepertimu mau menjadikanku kelinci percobaan untuk menguji kekuatan!? Baiklah aku ingin tahu sekuat apa dirimu itu setelah mengalami peningkatan kekuatan!"

Accelerator menekan alat pembatas kekuatan miliknya agar ia melepas pembatas yang menyegel kekuatannya. Kekuatan Accelerator dibatasi agar A.I.M field yang menyelubungi tubuhnya tidak mengganggu pemulihan tubuhnya.

Aura yang dipancarkan Accelerator memang tidak sekuat Kakine. Tapi aura itu cukup kuat untuk menjauhkan aura miliknya Kakine yang membuat Accelerator berkeringat dingin.

***

"Hmm nomor satu dan nomor dua sedang bersiap untuk bertarung rupanya," Kata Touma sambil memakan bekal yang disiapkan oleh Shizuka di salah satu ruangan kosong yang tidak digunakan di sekolahnya Touma. "Semoga saja mereka berdua tidak bertarung secara berlebihan, sebab kalau mereka terlalu serius kalau bertarung maka Kota Akademi ini akan mengalami kerusakan yang parah. Untuk berjaga-jaga akan kubuat Bounded Field di radius satu kilometer dari tempat mereka bertarung untuk membuat pertarungan mereka tidak terlalu merusak."

Touma membuat segel dengan satu tangan, dan dalam sekejap ada energi sihir yang keluar dari tangan kanannya yang meluncur keluar dari sekolah menuju ke tempat Accelerator dan Kakine bertarung.

"Kau bisa merasakan pertarungan antara Accelerator dan Kakine? Bagaimana bisa?" Tanya Mugino yang terkejut mendengar perkataannya Touma.

"Kau tidak perlu seterkejut itu melihat kemampuan persepsi dan deteksinya Touma yang sangat kuat," Jawab Shizuka yang memakan sosis berbentuk bunga yang ia siapkan untuk bekalnya. "Kemampuan persepsi dan deteksi milik Touma bisa mencakup seluruh Jepang. Tapi itu tidak seberapa kalau dibandingkan dengan Hiko-san yang kemampuan persepsinya bisa mencapai seluruh dunia."

Mugino menelan ludahnya ketika mendengar ucapan Shizuka. Ia tahu kalau Hiko Seijuro XIII adalah manusia terkuat di dunia, tapi sekuat apa Hiko, Mugino sama sekali tidak dapat mengukurnya.

"Belum lagi kalau Hiko-san serius ia bisa membelah planet hanya dengan satu tebasan," Kata Asagi yang mengingat hal gila yang Hiko perlihatkan ketika ia berlatih di dunia virtual. "Sesuatu yang saat ini masih jauh dari jangkauannya Touma."

***

"Memangnya kenapa kalau kau mengalami peningkatan kekuatan!" Teriak Accelerator yang mengaktifkan kekuatan Vector Control yang ia miliki secara penuh. "Yang namanya nomor dua, tetap saja kau akan menjadi nomor dua! Kau tidak akan bisa mengalahkanku Teitoku Kakine!"

Accelerator menyentuh udara di sekitarnya dan memanipulasi udara itu menggunakan Vector Control untuk membuat udara di sekitar Kakine menghilang sehingga Kakine tidak dapat bernafas dan juga melayang di udara.

Tapi Kakine tampaknya sudah mengantisipasi gerakan yang dibuat oleh Accelerator. Sehingga ia terbang menjauhi Accelerator lalu menyerang Accelerator menggunakan salah satu serangan jarak jauh yang ia miliki. Kakine tahu kalau ia menggunakan serangan biasa untuk menyerang Accelerator, maka serangan itu tidak akan berguna.

Karena A.I.M field milik Accelerator pasti akan memantulkan kembali serangan yang ia arahkan. Maka Kakine memilih menggunakan serangan yang sudah pasti akan membuat Accelerator terluka. Dulu sebelum ia mengalami peningkatan kekuatan, serangan yang akan ia kerahkan kepada Accelerator sulit digunakan karena untuk menggunakannya dibutuhkan konsentrasi yang sangat tinggi.

Kakine secara perlahan membuat serbuk beracun menggunakan Dark Matter di dalam tubuhnya. Serbuk beracun itu ia buat sampai tidak terlihat oleh mata telanjang. Dan ia menyebarkannya ke arah Accelerator secara perlahan, kekuatan Vector Control milik Accelerator mungkin bisa memantulkan hampir semua jenis serangan. Tapi itu terbatas kepada serangan yang bisa dilihat dan dirasakan oleh Accelerator.

Jika ada seseorang yang bisa menyerang Accelerator menggunakan serangan yang tidak terlihat maka Kakine yakin hanya dia seorang diri yang bisa melakukannya.

"Aku yang sekarang sudah lebih dari cukup untuk mengalahkanmu, Accelerator. Sebab kau sama sekali tidak tahu apa saja yang bisa sudah bisa kulakukan dengan peningkatan kekuatan yang saat ini kumiliki."