"Aaah, akhirnya kita kembali ke Academy City, setelah kita berlatih selama satu bulan di pulau Awan Api! Walaupun pulau Awan Api mempunyai kota yang lebih modern dibandingkan Academy City, tapi bagiku kembali ke tempat yang lebih kukenali adalah yang terbaik!"
Stella Vermillion merasa senang dia bisa kembali ke Academy City, karena di pulau Awan Api dia tidak bisa menghubungi orang tuanya sama sekali karena suatu alasan. Dia mungkin tidak menunjukkannya di depan orang lain, tapi kenyataannya Stella cukup dimanjakan oleh orang tuanya sebagai putri Kerajaan Vermillion.
Orang tuanya tidak memanjakan Stella sehingga dia menjadi menjengkelkan seperti Index, hubungan Stella dengan orang tuanya sangatlah dekat sehingga ia harus menghubungi kedua orang tuanya setidaknya dua hingga tiga kali sehari.
Dan karena sudah kurang lebih sebulan dia tidak bisa menghubungi orang tuanya, Stella sangat merindukan orang tuanya hingga ia ingin sekali menangis.
Jadi hal yang dia lakukan saat kembali ke Kota Academy adalah menghubungi orang tuanya yang sangat merindukannya sampai-sampai mereka berbicara di telepon selama sekitar dua jam.
Membuat Ikki harus menunggu Stella selesai berbincang dengan orang tuanya sambil menghela nafas panjang.
"Hei Stella di Pulau Awan Api, jika kamu ingin menelepon orang tuamu, kamu hanya perlu menggunakan Akses Wi-Fi khusus dari Pulau itu agar sinyal di ponselmu berfungsi kembali. Jadi kamu bisa menggunakan ponselmu untuk menelepon siapapun yang kamu inginkan dengan bebas. Hiko-san sudah menjelaskannya padamu di pesawat saat kita pergi ke pulau kan? Apa kamu tidak mendengarkan penjelasannya sama sekali?"
Perkataan Ikki membuat Stella ternganga, karena dia benar-benar lupa dengan kata-kata yang diucapkan Hiko padanya dan Ikki ketika mereka berada di pesawat. Dan sekarang dia benar-benar merasa seperti orang bodoh karenanya.
***
"Jadi, Ikki apakah sekolah kita akan mengikuti Festival Daihaseisai atau sekolah kita akan abstain untuk mengikuti kompetisi tersebut?" Tanya Stella sambil melihat sekeliling untuk melihat situasinya. Karena ini pertama kalinya dia melihat Daihaseisai.
"Tentu saja sekolah kita akan mengikuti kompetisi Stella, dan sebagai informasi besok kamu dan aku akan mengikuti salah satu kompetisi. Hari ini kita akan beristirahat setelah penerbangan yang panjang dan melelahkan. Setiap siswa kecuali beberapa orang terpilih mempunyai kewajiban untuk berpartisipasi dalam Festival Daihaseisai bahkan seorang putri dari kerajaan asing sepertimu tidak terkecuali," Jawab Ikki dengan suara lelah.
Stella tidak keberatan untuk mengikuti kompetisi di Daihaseisai, karena baginya mengikuti festival olahraga adalah hal yang belum pernah dia alami.
"Aku tidak keberatan untuk berpartisipasi dalam kompetisi, karena di kerajaanku, aku bersekolah di rumah jadi aku tidak memiliki pengalaman dalam hal semacam itu. Berpartisipasi dalam festival olahraga adalah hal yang baik bagiku lho, untuk mendapatkan pengalaman baru di dalam hidup."
Kata-kata Stella tidak membuat Ikki merasa aneh, karena sebagai seorang putri terisolasi yang selalu tinggal di negaranya yang hampir terisolasi, pergi ke Academy City hampir merupakan sebuah keajaiban baginya. Karena betapa ketatnya orang tuanya terhadapnya yang ingin melindunginya dari bahaya apa pun.
"Kalau begitu, bagus kalau kamu senang, Stella. Sekarang bagaimana kalau kita kembali ke asrama lalu istirahat. Karena saat ini aku merasa sangat lelah setelah duduk di dalam pesawat selama lebih dari enam jam. Memiliki tidur nyenyak setelah penerbangan panjang adalah hal yang paling kuinginkan saat ini!"
Stella mengangguk mendengar perkataan Ikki, setelah enam jam penerbangan dia pun memaksa Ikki menunggu dia berbicara dengan orang tuanya selama dua jam. Tentu saja pacarnya akan merasa sangat lelah, selain itu dia juga merasa sama lelahnya dengan Ikki dan sangat membutuhkan istirahat yang cukup seperti Ikki.
***
"Kacau sekali! Kenapa kita berdua harus berpartisipasi dalam kompetisi olahraga barbar seperti Daihaseisai! Akan lebih baik jika kita menggunakan kesempatan ini untuk lebih mengenal satu sama lain Yuki-chan! Jadi ayo kita tinggalkan Festivalnya dan kencan berdua saja!"
Sayaka Kirasaka, partner Himeragi Yukina yang memiliki obsesi mendalam terhadap Yukina mencoba menggoda Yukina untuk meninggalkan Festival. Namun Yukina yang terobsesi dengan pekerjaannya tidak setuju dengannya. Dan ingin melakukan tugasnya, mengawasi dan mengamati leluhur keempat Kamijou Touma.
Karena sepanjang aktivitasnya sebagai murid di Tokiwadai, Yukina hampir tidak sempat mengamati apa yang dilakukan Touma. Tapi karena saat ini dia sudah terbiasa dengan jadwalnya yang padat di Tokiwadai. Dia mempunyai waktu untuk mengamati Touma sementara dia sendiri harus berpartisipasi dalam salah satu kompetisi di Daihaseisai.
"Tidak, kita harus melakukan tugas kita dalam mengamati Kamijou Touma selain sebagai murid Tokiwadai jika kita mengabaikan kewajiban kita untuk berpartisipasi dalam kompetisi olahraga, kau tahu apa yang akan terjadi pada kita kan? Kepala asrama iblis kita akan menghukum kita dengan hukuman paling mengerikan yang bisa kita bayangkan!"
Sayaka menelan ludah setelah dia mengingat betapa menakutkannya ibu asrama mereka. Apa yang Yukina katakan padanya benar, jika dia mencoba untuk meninggalkan kompetisi hanya masalah yang akan menunggunya.
***
"Onee-Sama, kompetisi pertama apa yang harus kamu ikuti?" Tanya Kuroko pada Mikoto yang terlihat sudah sangat siap untuk mengikuti kompetisi.
"Perburuan barang, satu-satunya kompetisi yang kita punya kesempatan untuk menang melawan monster bernama Kamijou Touma yang unggul dalam hampir semua jenis olahraga! Sungguh aneh padahal dia bisa menang di setiap kompetisi hanya di Scavenger Hunt peluang menangnya nol," Jawab Mikoto yang terlihat sangat bertekad.
"Ah, dia benar-benar monster karena dia bisa menang di setiap kompetisi yang dia ikuti tapi di Scavenger Hunt terakhir yang dia ikuti, dia dikalahkan oleh Shizuri Mugino si nomor empat dengan sangat telak sampai-sampai Shizuri Mugino menggunakan kemenangannya untuk meminta Kamijou berkencan dengan dirinya. Anehnya Shizuka-san tidak marah saat Shizuri Mugino mengajaknya kencan."
Perkataan Kuroko membuat Mikoto berpikir, kenapa Shizuka yang merupakan pacar resmi Touma tidak marah pada Mugino sungguh aneh. Tapi Mikoto tidak mau memikirkannya lagi, karena dia harus fokus pada Scavenger Hunt agar dia bisa memenangkan taruhannya dengan Touma..