Awaki Musujime mengalami luka yang cukup parah akibat pertarunganya melawan Mikoto. Untungnya ia berhasil kabur tepat pada waktunya atau kalau tidak, Awaki sendiri tidak tahu hal apa yang akan terjadi kepada dirinya. Tapi melakukan teleport kepada dirinya sendiri dan bukan ke benda mati membuat trauma masa lalu yang sudah berhasil ia lupakan kembali bangkit.
Tapi bagi Awaki sedikit mengingat kembali trauma adalah harga kecil yang harus ia bayar asalkan ia bisa menyelamatkan nyawanya. Awaki lalu melihat koper besar yang berisi pecahan dari Tree Diagram yang akan ia pakai untuk membuat satelit Tree Diagram yang baru. Berdasarkan kebutuhan yang ia inginkan untuk membuat dunia baru sesuai dengan hal yang ada di dalam kepalanya.
"Tcch Misaka Mikoto memang pantas menjadi Esper terkuat ketiga di Kota Akademi, sekalipun aku sudah membuat persiapan untuk melawannya tapi tetap saja semua persiapan yang kulakukan itu sama sekali tidak cukup untuk mengimbangi dirinya. Yah tapi setidaknya aku berhasil mendapatkan pecahan paling penting dari Tree Diagram," Kata Awaki yang mengelus-elus peti berisi pecahan satelit. "Dan dengan menggunakan pecahan satelit ini yang akan kuberikan kepada salah satu dari Kihara maka satelit Tree Diagram yang baru akan muncul dan aku bisa membuat dunia yang baru berdasarkan apa yang kuinginkan Ohohohohohoho!"
Karena merasa terlalu bersemangat dan terlalau banyak tertawa, luka yang ada pada tubuh Awaki kembali terbuka dan tak lama kemudian Awaki sekali lagi terbaring di atas tempat tidur di dalam kamar hotel tempat ia saat ini tinggal. Awaki memegangi tubuhnya yang kesakitan, luka bakar akibat terkena serangan listriknya Mikoto di tubuhnya sangatlah parah. Sehingga ia harus menghabiskan banyak waktu untuk mengolesi luka bakar yang ia alami dengan anti septic dan salep untuk luka bakar sebelum membungkus luka bakar itu dengan menggunakan perban.
Dan Awaki pun lalu mengambil obat penghilang rasa sakit yang ada di meja kecil di samping tempat tidur dan ia pun menelan obat itu kemudian dalam sekejap rasa sakit yang ia rasakan pun menghilang.
***
Di kamar hotel tempat Mikoto sebelumnya menginap, Kuroko yang tertidur setelah ia mencium wangi dari bau tubuhnya Mikoto yang ada di kamar itu. Akhirnya terbangun dari tidurnya, setelah ia tertidur selama tiga jam. Kuroko melihat ke sekeliling dan ia sama sekali tidak menemukan Mikoto di kamar itu. Kuroko menghela nafasnya dalam-dalam lalu ia melihat ke arah jam dinding yang ada di kamar itu, Kuroko merasa terkejut karena ia sudah tertidur cukup lama.
Kuroko sadar kalau ia masih melaksanakan tugas yang ia dapatkan dari Kotori, yaitu mencari Awaki. Dan ia tahu semakin lama ia berdiam diri di dalam kamar hotel yang sebelumnya di tempati oleh Mikoto maka akan semakin banyak waktu yang terbuang.
Maka dengan cepat Kuroko yang saat ini sedang panik keluar dari kamar tersebut dan ia pun bermaksud untuk mencari Awaki. Tapi begitu ia keluar dari kamar hotel dan berlari di koridor hotel Awaki secara tak sengaja melihat ke arah salah satu pintu dari kamar hotel yang terbuka. Dan ia melihat Awaki yang sedang meminum obat penghilang rasa sakit.
'Awaki Musujime? Apa yang ia lakukan disini? Ah tidak lebih tepatnya kenapa ia bisa ada di hotel yang sama dengan tempat Onee-Sama menginap? Apa ini cuma kebetulan atau aku sedang beruntung?'
Kuroko sama sekali tidak percaya dengan keberuntungan yang ia dapatkan, Awaki yang sedang ia cari saat ini sedang ada di depan matanya dan Kuroko sama sekali tidak mau melewatkan kesempatan untuk menangkap orang yang saat ini sedang ia cari.
Tapi Kuroko paham kalau ia sama sekali tidak boleh gegabah, sebab kalau ia gegabah ia tahu kalau Awaki akan memiliki kesempatan untuk kabur. Makanya saat ini Kuroko menyusun rencana di dalam kepalanya cara terbaik untuk menangkap Awaki.
Apalagi Kuroko melihat kalau saat ini Awaki sedang terluka, jadi Kuroko tahu kalau ia bisa memanfaatkan keadaan Awaki yang terluka agar bisa menangkap Awaki dengan lebih mudah.
***
Misaka Mikoto saat ini sedang sibuk bermain game bersama dengan adiknya atau lebih tepatnya kloningannya yaitu Misaka 10032 satu-satunya kloningan Misaka yang tersisa dari ribuan klon yang ada sebab Hiko memastikan kalau tidak ada lagi satu pun kloningan dari Misaka yang tersisa kecuali Misaka 10032 dan satu lagi kloningan Misaka yang terlihat seperti anak kecil berumur dua tahun yaitu Last Order yang saat ini berada di pulau awan api dirawat langsung oleh Mizusu dan Tabigake.
Mikoto dan 10032 memainkan sebuah fighting game yang cukup terkenal.
Tapi Mikoto sedang terlihat tidak senang, karena ia selalu sebab entah kenapa ia mengalami kesulitan untuk mengalahkan 10032 dalam fighting game itu.
Ia mungkin tidak selalu kalah, tapi Misaka 10032 memiliki lebih banyak kemenangan dari dirinya dan sebagai orang yang benci dengan kekalahan Mikoto sama sekali tidak dapat menerima 10032 bisa lebih banyak menang daripada dirinya dalam permainan itu.
"Aaargh! Kenapa kau ahli sekali sih! Dalam fighting game ini!" Teriak Mikoto yang merasa frustasi karena ia sekali lagi kalah melawan Misaka 10032. "Padahal aku sering memainkan fighting game ini di Arcade! Tapi kenapa kau bisa lebih jago dariku!"
"Itu semua karena Onee-Sama selalu menggunakan karakter yang sama dan juga tehnik yang sama untuk mengalahkan setiap musuh kata Misaka kepada Onee-Sama untuk memberitahu Onee-Sama apa kelemahan Onee-Sama dan kenapa Misaka bisa menang lebih banyak daripada Onee-Sama."
Ucapan Misaka 10032 membuat Mikoto sadar kalau apa yang diucapkan oleh kloningannya itu adalah seratus persen tepat. Ia selalu menggunakan karakter yang sama dan tidak pernah menggunakan karakter yang berbeda di dalam fighting game itu, sehingga Misaka 10032 bisa dengan mudah mempelajari gaya bertarung Mikoto di dalam fighting game itu dan mengalahkan Mikoto dengan sangat mudah tanpa adanya kesulitan yang berarti sama sekali.
***
Yuragi Sou di dalam kamarnya Kotori.
"Onii-chan, Kuroko sudah menemukan di mana Awaki Musujime yang sedang terluka berada, dan saat ini ia sedang menunggu perintah dariku mengenai apa yang harus ia lakukan selanjutnya," Kata Kotori yang memberitahu Touma tentang laporan dari Kuroko. "Kira-kira apa aku harus menyuruh Kuroko untuk menunggu kedatanganku atau akan lebih baik kalau ia langsung kusuruh untuk menangkapnya?"
"Suruh dia untuk menunggumu," Kata Touma dengan ekspresi wajah yang serius. "Seseorang yang bisa memojokkan Mikoto hanya dengan sedikit persiapan bukanlah musuh yang bisa diremehkan. Awaki Musujime cukup berbahaya ditambah lagi dengan kemampuan teleport miliknya kalau Kuroko bergerak sembarangan aku takut kalau ia bisa mengalahkan Kuroko sekalipun tubuhnya sedang terluka sekalipun."
Kotori menganggukan kepalanya dan menghubungi kembali Kuroko untuk menyuruh Kuroko menunggu dirinya. Sebab ia memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menang melawan Awaki daripada Kuroko.
"Onii-chan aku sudah menyuruh Kuroko menunggu, saat ini ia berada di kamar hotel tempat Mikoto-san semalam menginap. Karena Awaki Musujime menginap di hotel yang sama di kamar yang berbeda dua ruangan dari tempat Mikoto-san menginap," Kata Kotori yang kaget dengan kebetulan aneh yang muncul di depan matanya. "Bisa-bisanya gadis itu menginap di hotel yang sama dengan hotel tempat orang yang sudah mengalahkan dirinya menginap benar-benar kebetulan yang mengerikan."