Chereads / Chaotic Wild Horse no Index / Chapter 134 - Chapter 126 - Keseharian di Kelas part 1

Chapter 134 - Chapter 126 - Keseharian di Kelas part 1

Hari pertama Hyouka di sekolah bisa dibilang cukup sukses, meskipun ia sendiri merasa agak gugup dikarenakan ia sangat pemalu sama seperti Tearju. Untungnya para murid di kelas Touma bukanlah pembully dan bisa menerima keberadaan Hyouka dengan baik, makanya Hyouka sama sekali tidak mendapatkan masalah apapun di kelasnya Touma. Hyouka hanya merasa agak tidak nyaman dengan banyaknya orang yang mengelilingi dirinya.

Kasumi dan Ukyo yang tidak pemalu dan lebih terbuka dari Hyouka, mengalami hal yang sama dengan Hyouka tapi mereka tidak merasakan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh Hyouka. Karena Kasumi dan Ukyo bukanlah pemalu ditambah mereka berdua juga memiliki kemampuan sosialisasi yang jauh lebih baik daripada Hyouka sehingga keduanya tidak merasa kesulitan ketika dikelilingi oleh teman sekelasnya Touma.

Aogami berusaha untuk menarik perhatian dari Kasumi, Ukyo dan Hyouka. Tapi usahanya sama sekali tidak berhasil, karena Kasumi membanting Aogami secara reflek menggunakan Telekinesis ketika Aogami berusaha untuk mencium punggung tangannya. Ukyo membuat Aogami mengompol karena semua spatula mini yang Ukyo lemparkan kepada Aogami (Ukyo sengaja tidak mengenai tubuh Aogami karena ia tidak ingin melukai Aogami.)

Sedangkan Hyouka secara tidak sengaja menendang buah pelirnya Aogami ketika ia panik. Karena Aogami berusaha untuk mencium pipinya Hyouka. Alhasil saat ini Aogami harus dibawa ke ruang kesehatan.

"Aogami si bodoh itu sama sekali tidak pernah belajar dari pengalaman, dan akibatnya saat ini ia berada di ruang kesehatan!" Kata Seiri sambil menghela nafasnya ketika ia melihat Aogami Pierce di bawa ke ruang kesehatan oleh Motoharu. "Sigh, dia itu benar-benar seorang masokis gila! Yang merasa terangsang ketika ia disakiti oleh orang lain!"

"Sebagai seorang sadis, kau tidak berhak berkata begitu Seiri-chii!" Kata Kirika yang sama sekali tidak bisa menerima ucapannya Seiri. "Kau tidak jauh berbeda dengan Pierce. Karena aku mengetahui fakta penting kalau kau merasa sangat menikmati ketika kau menyiksa orang lain!"

***

Ucapan Kirika membuat wajah Seiri memerah, tapi bukan karena malu melainkan karena Seiri marah. Ia sama sekali tidak bisa menerima ucapannya Kirika.

"Tarik kembali ucapanmu Kirika Misono!" Kata Seiri yang saat ini terlihat benar-benar marah sampai-sampai urat di dahinya bisa terlihat dengan amat jelas. "Karena aku bukanlah seorang sadis!"

Seiri berjalan ke arah Kirika sambil bersiap untuk memukul Kirika, sedangkan Kirika menelan ludahnya karena ia tahu kalau ia sudah mengacau.

"Kirika-san sama sekali tidak dapat menjaga mulutnya seperti biasa," Kata Shizuka yang duduk di sebelah Ukyo sambil memakan bekal yang sudah ia siapkan di pagi hari. "Kapan ia akan belajar dari pengalamannya?"

"Kurasa ia tidak akan pernah belajar untuk tidak asal bicara Shizuka-san mengingat dia selalu jatuh ke dalam jebakan yang sama sekalipun kau sudah memberi peringatan kepadanya ribuan kali," Kata Touma yang duduk di sebelah Kasumi sambil memakan bekal yang dibuat oleh Shizuka untuk dirinya. "Butuh sebuah pengalaman yang extreme agar ia bisa merubah kebiasaannya yang menyebalkan itu."

"Apakah Kirika-san memang orang yang seperti itu?" Tanya Kasumi yang memakan bekal yang dibuat oleh Chitose. "Orang yang bersikap bebas dan sering berbicara tanpa pikir panjang?"

"Yah begitulah," Jawab Touma sambil menghela nafasnya. "Dulu kelakuan Kirika jauh lebih parah daripada saat ini, ia dulu suka memaksakan hal yang dia inginkan kepada orang lain. Ia juga tidak mau mendengarkan ucapan orang lain. Dia menjadi jauh lebih baik setelah Chitose-san menghukumnya dengan sangat keras. Makanya sampai sekarang Kirika masih merasa sangat takut kepada Chitose-san."

"Chitose-san memang menakutkan sih," Kata Ukyo yang mengingat betapa menakutkanya Chitose ketika Index berbuat kesalahan. "Aku bisa membayangkan seberapa takutnya Kirika-san kepada Chitose-san."

***

Hyouka ingin sekali bisa berbicara dan mengobrol dengan Touma dan juga Shizuka. Tapi saat ini ia sama sekali tidak bisa melakukannya, karena ia dikelilingi oleh banyak sekali teman sekelas yang ingin bisa lebih mengenal dirinya. Hyouka senang ia dikelilingi oleh banyak orang, hanya saja saat ini hal yang ia inginkan ialah berada dekat dengan Touma dan Shizuka.

Ketika Hyouka masih tidak memiliki raga kasar. Ia sering melihat Shizuka dan Touma yang hampir selalu bersama baik di rumah ataupun di sekolah secara diam-diam. Hyouka ingin mengenal Touma dan Shizuka lebih dalam lagi, karena ia selalu merasa tenang ketika ia berada di dekat keduanya.

Karena saat ini mustahil bagi Hyouka untuk bisa mendekati Touma dan Shizuka lalu mengobrol dengan mereka berdua di jam istirahat siang. Hyouka berniat dan bertekad untuk bisa mengobrol dengan mereka berdua di saat jam sekolah telah selesai. Tapi sekarang Hyouka sedang merasa lapar dan ia ingin sekali mengisi perutnya dengan bekal yang dibuatkan oleh Tearju.

Sayangnya ketika ia membuka kotak bekal yang disiapkan oleh Tearju. Yang ia lihat bukanlah makanan, melainkan arang hitam yang berbau busuk. Yang membuat semua teman sekelasnya Hyouka yang mengelilingi Hyouka pingsan dalam sekejap. Sebuah keajaiban Hyouka tidak pingsan karena tubuhnya dibuat sedikit lebih kuat dari manusia normal. Dan karena hal tersebut Hyouka secara reflek menutup kotak bekal itu, agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan karena bau busuk yang berasal dari bekal buatan Tearju.

Air mata keluar dari matanya Hyouka karena ia sama sekali tidak dapat mengisi perutnya menggunakan bekal yang dibuat oleh Tearju. Sebab jika ia memakan bekal buatan ibunya itu, maka ia yakin kalau ia akan langsung mati.

***

"Terima kasih karena kau sudah menyelamatkan anak buahku, Kurogane-san," Kata Kotori yang saat ini berada di stasiun subway bersama dengan Konori dan juga Uiharu setelah ia mendapatkan laporan dari Ikki. "Kalau kau tidak menolong Kuroko, mungkin saat ini nyawanya sudah melayang."

"Tidak masalah, Kamijou-san," Kata Ikki. "Menolong orang yang sedang dalam kesusahan adalah hal yang sudah biasa kulakukan. Ditambah lagi kebetulan aku merasakan sesuatu yang berbahaya di terowongan kereta bawah tanah. Jadi secara reflek aku langsung masuk ke dalam terowongan itu dan secara tidak sengaja menolong Kuroko-san yang sedang berada dalam bahaya."

"Kebiasaanmu yang berlagak layaknya pahlawan itu sering membuatmu berada dalam masalah tahu!" Kata Stella yang mencubit perut Ikki sebagai hukuman karena tindakan gegabahnya Ikki. "Untung saja kau bisa kabur dari musuh yang jauh lebih kuat darimu! Kalau tidak kau bisa mati sungguhan tahu! Sayangi nyawamu lebih baik! Dan berhenti membuatku merasa kuatir!"

"Auuw! Maafkan aku Stella!" Kata Ikki sambil menahan sakit karena ia dicubit oleh Stella. "Aku tidak mungkin bisa menahan diri untuk tidak menolong ketika aku melihat ada orang lain yang sedang kesusahan! Ta-tapi lain kali aku akan berusaha lebih baik lagi untuk menahan diri atau setidaknya meminta bantuanmu."

Kotori, Konori dan Uiharu merasa geli ketika mereka bertiga melihat interaksi antara Stella dan Ikki yang sudah terlihat seperti pasangan suami istri meskipun mereka berdua hanyalah sepasang kekasih yang baru menjalin hubungan selama beberapa bulan saja.

Setelahnya tubuh Kuroko dibawa oleh ambulans ke rumah sakitnya Heaven Canceler. Sedangkan Ikki dan Stella pergi setelah mereka ditanyai sedikit lebih lama oleh Kotori dan anti skill. Stasiun subway itupun ditutup untuk sementara karena terowongan bawah tanah yang runtuh karena ulah dari Sherry sehingga perbaikan harus segera dilakukan agar jadwal perjalanan kereta tidak terganggu.