Shizuka melihat ke arah Hyouka yang sedang menangis akibat bekal makanan miliknya yang tak lebih dari sebuah arang yang sama sekali tidak bisa dimakan atau pun di konsumsi sama sekali. Karena Shizuka merasa kasihan melihat kondisi Hyouka, yang terlihat lapar. Tapi sama sekali tidak bisa makan karena bekal yang ia miliki bukan makanan.
Shizuka tanpa ragu mengeluarkan satu lagi bekal makanan yang ia bawa, yang biasa ia makan kalau ia memiliki kegiatan di klub masak yang ada di sekolahhya. Yang kebetulan hari itu adalah dimana ada aktivitas klub masak. Shizuka berjalan ke arah Hyouka, lalu menaruh bekal makanan cadangan miliknya di atas mejanya Hyouka.
"Kau sedang merasa lapar bukan, Hyouka-san?" Kata Shizuka sambil tersenyum ke arah Hyouka. "Aku memiliki satu bekal lagi yang biasanya akan kubawa di saat ada kegiatan klub. Tapi karena aku melihat kalau bekal makananmu itu sama sekali tidak layak untuk dimakan, jadi aku berpikir akan lebih baik kalau kau yang memakan bekal makanan milikku yang satu lagi. Karena kau lebih membutuhkannya daripada diriku."
Hyouka yang melihat bekal makanan milik Shizuka yang ada di mejanya, tanpa ragu langsung membuka tempat bekal makanan itu dan langsung memakan makanan yang ada di dalamnya dengan amat lahap. Karena saat ini Hyouka sedang kelaparan, sebab semenjak ia mendapatkan tubuh manusianya. Hyouka sama sekali belum mendapatkan kesempatan untuk memakan makanan apapun dan hal pertama yang masuk ke dalam tubuhnya ketika ia membuka matanya ialah segelas air putih.
Setelahnya bekal makanan milik Shizuka dihabiskan hanya dalam waktu lima menit oleh Hyouka.
Hyouka terlihat sangat puas dan lega, karena akhirnya ia bisa memakan sesuatu untuk mengisi perutnya yang sudah kosong dalam waktu yang cukup lama. Dan ini adalah pertama kalinya ia makan setelah ia terlahir ke dunia ini.
***
"Terima kasih banyak Shizuka-san, kau benar-benar sudah menyelamatkanku dari rasa lapar," Kata Hyouka yang baru saja selesai meminum air mineral yang disiapkan oleh Tearju untuknya. "Ibuku adalah seorang ilmuwan yang sangat jenius, tapi dia sangat payah dalam memasak, dan juga semua keahlian rumah tangga yang ia miliki jauh di bawah rata-rata. Makanya bekal makanan yang ia buatkan untukku bukanlah makanan, melainkan arang yang tidak bisa dikonsumsi."
Shizuka cuma bisa tersenyum melihat Hyouka, karen a ia sudah bisa menebak identitas dari ibunya Hyouka hanya berdasarkan nama keluarganya Hyouka. Tapi Shizuka tidak memiliki niat untuk bertanya mengenai Tearju kepada Hyouka, karena Chitose melarang seluruh penghuni Yuragi Sou yang tahu mengenai Tearju yang tinggal di Yuragi Sou untuk tidak membicarakan soal Tearju di luar Yuragi Sou.
"Yah, aku senang bisa membantu teman sekelasku yang sedang kesusahan," Kata Shizuka sambil membungkus kembali tempat bekal makanan miliknya yang sudah kosong dengan kain. "Apalagi teman sekelasku yang sedang kelaparan, sebagai anggota klub masak, aku tidak bisa diam saja melihat ada orang yang kelaparan."
Hyouka merasa senang karena akhirnya ia bisa mengobrol dengan Shizuka, salah satu dari dua orang yang paling ia ingin jadikan sahabat. Ia merasa agak sedikit kecewa karena ia belum bisa dekat dengan Touma, tapi saat ini setidaknya ia bisa lebih dekat dengan Shizuka dan bagi Hyouka hal itu adalah sebuah kemajuan yang sangat berarti dalam usahanya untuk bisa memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Shizuka dan Touma.
Shizuka sebenarnya merasa agak ragu untuk mendekati Hyouka ketika ia melihat Hyouka sedang kelaparan. Sebab Shizuka belum mengenal Hyouka dengan baik. Tapi ia bukanlah tipe orang yang akan diam saja melihat orang lain sedang kelaparan. Terutama karena di masa lalu ia pernah mengalami hal yang sama di saat Yuragi Sou hampir bangkrut.
***
"Wuiih Shizuka-chii memang baik ke orang yang kelaparan seperti biasanya," Kata Kirika yang memakan roti prancis yang ia diatasnya ia olesi madu sebagai topping. "Murid baru itu, benar-benar mujur hari ini Shizuka-chii sedang memakan bekalnya di dalam kelas, kalau saja Shizuka-chii memakan bekalnya di tempat lain, tidak mungkin untuk murid baru itu memakan bekal kedua milik Shizuka-chii."
Kirika Misono, gadis paling mesum di kelasnya Touma yang selalu memakai wujud gadis dengan tinggi seratus delapan puluh senti dan ukuran dada yang sama sekali tidak normal. Sekarang ini sedang merasa sangat iri dengan Hyouka yang bisa menikmati bekal lezat buatan Shizuka.
"Shizuka-san pernah mengalami masa-masa yang sulit bersama dengan Chitose-san di saat Yuragi Sou hampir bangkrut akibat kematian kedua orang tuanya Shizuka-san," Kata Touma yang bisa dengan jelas mengingat pertemuan pertamanya dengan Shizuka sewaktu ia baru saja tiba di Kota Akademi. "Di saat itu ia terlihat sangat kurus dan kelaparan. Untung saja kakekku tiba tepat waktu untuk menyelamatkan Yuragi Sou, kalau tidak aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kepada Shizuka-san."
"Yuragi Sou saat ini menjadi asrama dari murid di Kota Akademi yang disponsori oleh Hiko-san bukan?" Tanya Ukyo. "Kalau begitu bagaimana caranya Yuragi Sou bisa mendapatkan keuntungan, kalau Yuragi Sou diubah dari penginapan menjadi asrama?"
"Terkadang ada tamu khusus dari luar akademi yang akan membayar mahal hanya untuk menginap di Yuragi Sou demi menikmati pemandian air panas spesial yang ada di Yuragi Sou," Jawab Touma. "Ditambah lagi Yuragi Sou adalah tempat dimana tembikar buatan kakek dijual, tembikar-tembikar itu harganya sangat mahal. Dari kedua hal itulah Yuragi Sou bisa mendapatkan pemasukan."
***
Sedari tadi ketika ia sedang makan siang, Touma bisa merasakan adanya gangguan di jalur kereta api bawah tanah yang berada tidak jauh dari sekolahnya. Tapi karena gangguan tersebut sudah selesai. Maka Touma merasa kalau ia tidak perlu pergi ke jalur kereta api bawah tanah itu. Lagipula dia bukanlah tipe orang yang harus menyelamatkan semua orang yang memiliki kesulitan.
Touma tahu keterbatasan yang dirinya, ia bukanlah Tuhan yang bisa menolong semua orang. Ia tak lebih dari manusia biasa yang memiliki kelebihan, dan Touma tidak mau menjadi seperti dirinya di masa lalu dimana ia dikendalikan oleh keinginannya untuk menjadi kuat dan menjadi ahli beladiri terbaik.
Di kehidupannya yang baru ia hanya menginginkan kehidupan normal yang meskipun membosankan tidak akan membawa masalah atau pun malapetaka terhadap orang-orang yang ia sayangi.
Tapi Touma sadar betul kalau mimpinya untuk memiliki kehidupan yang normal masih sangat jauh. Mengingat semua masalah selalu mendatangi dirinya sekalipun ia tidak mencari masalah tersebut.
Jadi sebisa mungkin saat ini Touma hanya ingin menikmati kehidupannya sebagai murid SMU selama yang ia bisa.
"Touma-kun kau sedari tadi terlihat sedikit tegang, apa ada sesuatu yang sedang terjadi sampai-sampai kau menjadi tegang begitu?" Tanya Kasumi.
"Hmm aku merasakan ada sedikit masalah di luar sekolah, tapi karena masalah itu saat ini sudah selesai dan diurus oelh judgement dan anti skill jadi aku tidak perlu melakukan apapun untuk mengurusnya. Tapi berbeda urusannya kalau masalah tersebut terjadi di area sekolah," Jawab Touma.
"K-kau bisa merasakan ada sesuatu yang terjadi di tempat yang jaraknya jauh dari tempat ini! A-apakah itu adalah salah satu dari Esper Skill yang kau miliki?" Tanya Kasumi yang dibuat takjub dengan kemampuan deteksinya Touma.
"Hmm? Ah itu bukan kemampuan Esper tapi salah satu penerapan Ki yang kupelajari dari kakek," Jawab Touma.