Kurogane Ikki sudah melihat banyak hal, dari pengalamannya sebagai prajurit bayaran sebelum ia tiba di Kota Akademi. Tapi ini pertama kalinya bagi dirinya melihat sebuah golem, ia tahu kalau di dunia ini ada banyak sekali hal yang di luar nalar. Keberadaan para esper dan blazer adalah salah satunya. Tapi melihat sesuatu yang berasal dari dongeng dan cerita fantasi adalah sesuatu yang baru bahkan untuk dirinya.
Ikki melihat ke arah Kuroko yang sudah dibuat babak belur oleh Sherry. Ikki pernah bertemu dengan Kuroko beberapa kali ketika Ikki terlibat perkelahian melawan blazer dan esper yang tidak bermoral. Ikki tahu kalau Kuroko memiliki rasa keadilan yang tinggi seperti dirinya hanya saja, Ikki terlalu menyukai Kuroko karena Kuroko pernah mencoba menyentuh dada Stella dengan air liur menetes dari mulutnya. Tentu saja Stella langsung menjauhi Kuroko dan Ikki membawa Stella pergi dari hadapan Kuroko yang memandangi Stella dengan wajah mesum seperti om-om bejat yang siap untuk melakukan tindakan asusila terhadap seorang gadis.
Ikki di saat itu langsung menyadari kalau Kuroko memiliki sedikit masalah mental dalam soal orientasi seksual. Makanya saat ini sebisa mungkin Ikki tidak mau berurusan dengan seseorang yang sangat merepotkan seperti Kuroko. Tapi rasa keadilan Ikki yang tinggi sekali lagi membuatnya tidak bisa mengabaikan orang yang membutuhkan pertolongan, makanya secara reflek Ikki langsung berlari ke arah Sherry yang hendak akan membunuh Kuroko menggunakan golem yang ia buat.
Ikki memotong lengan golem Sherry menggunakan intetsu tepat ketika lengan dari golem itu akan menusuk ke tubuh Kuroko. Saat itu Kuroko sedang berada dalam keadaan setengah sadar, tapi ia masih sempat melihat siluet dari Ikki yang menyelamatkan dirinya.
Ikki tahu kalau ia bisa saja melawan Sherry dan mencoba untuk mengalahkan Sherry meskipun ia tahu kalau kekuatan yang ia miliki tidak setara dengan Sherry.
Tapi Ikki tahu kalau ia memaksakan diri untuk bertarung melawan Sherry maka bisa-bisa nyawa dari Kuroko akan terancam.
Makanya dengan cepat Ikki langsung mengeluarkan bom asap miliknya yang ia buat sendiri yang ia pelajari ketika ia berada di desa Koga. Lalu ia melempar bom asap itu ke arah Sherry dan dengan cepat menggendong tubuh Kuroko dan membawanya pergi dari terowongan kereta api bawah tanah.
Sebab saat ini bagi Ikki, keselamatan Kuroko adalah yang utama.
"Tcch, aku tidak menduga kalau akan ada seseorang yang membantu gadis kecil itu," Kata Sherry yang tidak bisa melihat dengan jelas karena asap yang menghalangi pandangannya. "Tapi sudahlah, aku tidak punya waktu untuk mengejar mereka berdua. Sebab masih ada hal penting yang harus kukerjakan. Tapi untuk berjaga-jaga jika salah satu dari bocah itu atau ada orang lain yang mencoba untuk mengangguku lebih baik kuhancurkan terowongan ini."
Sherry lalu memerintahkan kedua golem miliknya untuk menghancurkan sekitar dua puluh meter bagian dari terowongan kereta api bawah tanah dengan sangat berhati-hati agar ia sendiri tidak tertimbun oleh reruntuhan dari terowongan itu. Sherry lalu menaiki kembali salah satu dari golemnya. Lalu ia mengucapkan mantra untuk membuat mata lumpur dan menyebarkan mata itu ke seluruh Kota Akademi.
"Mata lumpur, sudah kusebar. Dan dengan begini aku bisa mendapatkan informasi yang kubutuhkan mengenai kota terkutuk ini," Kata Sherry dengan senyuman yang terlihat amat mengerikan tergambar di wajahnya. "Sebentar lagi! Sebentar lagi perang sekali lagi akan terpicu, antara Neccesarius dan juga kota terkutuk ini!"
Sherry sekali lagi memerintahkan golem miliknya, kali ini ia menyuruh golen miliknya untuk membuat lubang yang cukup besar dari terowongan kereta api bawah tanah itu. Lalu ia bersama golemnya memasuki lubang itu dan kemudian lubang itu pun kembali tertutup dan sekali lagi menjadi tembok.
***
Stella Vermillion dibuat kesal dengan Ikki yang tiba-tiba saja menghilang di saat mereka berdua akan pulang ke asrama tempat mereka berdua tinggal. Dan kini ketika Ikki muncul sekali lagi, ia malah muncul sambil menggendong salah satu orang yang paling ia benci di dunia.
"Ooi Ikki, kenapa kau tiba-tiba saja menghilang dari hadapanku dan ketika kau kembali kau malah membawa cewek yang memiliki masalah mental yang waktu itu memandangiku dengan mata yang mesum!" Teriak Stella yang seakan sudah siap untuk menusuk Ikki menggunakan Laevattin. "Cepat katakan alasanmu sebelum aku menjadikan dirimu barbeque."
"Eh, tadi aku merasakan aura pertarungan dan aku berlari ke arah terowongan kereta bawah tanah. Dan ketika aku tiba di tempat pertarungan, gadis ini sudah dibuat oleh babak belur oleh musuh tangguh yang bisa mengendalikan semacam golem. Jadi aku secara reflek menolong gadis ini dan membawanya lari dari tempat pertarungan itu," Kata Ikki yang mencoba menjelaskan apa terjadi kepada Stella sesingkat yang ia bisa.
"Sigh, rasa keadilanmu yang terlalu tinggi itu selalu membuatmu mendapatkan masalah," Kata Stella sambil menepuk dahinya. "Tapi syukurlah kau memutuskan untuk tidak melawan musuh yang membuat gadis mesum itu babak belur. Dan lebih mementingkan keselamatan gadis mesun itu."
"Aku mungkin memiliki rasa keadilan yang tinggi dan memiliki kesenangan untuk bertarung melawan musuh yang kuat Stella, tapi itu bukan berarti aku menjadi bodoh dan lebih mementingkan pertarungan daripada menyelamatkan nyawa seseorang," Kata Ikki sambil membuka kunci dari smartphone miliknya agar ia bisa menghubungi pihak Judgement. "Aku bukanlah seorang fighting junkies, Stella. Dan wanita pengendali golem itu berada di level yang berbeda dari semua musuh yang sudah kulawan selama ini. Dan aku tidak yakin kalau aku bisa mengalahkannya sekalipun aku mengerahkan semua kemampuan yang kumiliki."
***
[Sherry Cromwell sudah membuat masalah di Kota Akademi, dia bahkan melukai salah seorang Esper level empat Shirai Kuroko. Tapi keberadaan Sherry Cromwell bisa kumanfaatkan untuk mengembalikan Kazakiri Hyouka ke wujud aslinya. Terlepas dari raga kasar yang saat ini sedang membungkus dirinya,] Kata Aleister ketika ia melihat ke arah monitor yang menunjukkan informasi mengenai Sherry. [Karena raga kasar yang mengurung Kazakiri Hyouka beberapa rencana hebat yang sudah kubuat menjadi kacau dan tertunda, tapi itu bukanlah masalah. Sebab semua rencana yang kubuat sempurna dan pada akhirnya akulah yang akan menjadi pemenangnya.]
"Boss aku tahu betapa pentingnya rencanamu itu untukmu, tapi bisakah kau berbicara seperti orang normal ketika kau membanggakan rencanamu itu?" Kata Motoharu yang merasa jijik melihat cara bicara Aleister. "Karena tadi kau terkesan seperti penjahat murahan dari film super hero yang tidak laku. Ucapanmu barusan hampir membuatku muntah karena aku merasa jijik. Kau bilang kau bukanlah seorang penjahat bukan? Tapi kelakuanmu tadi berkata sebaliknya."
***
"Eh, Touma-san, kenapa aku merasa kalau nama dan wajah dari murid baru itu sama dengan Kazakiri Hyouka yang nilainya selalu paling tinggi di Akademi wanita Kirigaoka?" Tanya Shizuka yang melihat ke arah Hyouka yang saat ini sedang dikelilingi oleh murid-murid perempuan di kelasnya Touma tepat di jam istirahat siang. "Jangan bilang kalau dia memang benar Kazakiri Hyouka."
"Aku juga sama bingungnya denganmu, Shizuka-san," Jawab Touma yang merasakan keanehan dari Hyouka. "Aku bisa merasakan kalau dia manusia sekaligus bukan manusia. Dan aku tidak tahu kalau Tearju-Sensei memiliki putri seperti Hyouka-san, karena sepengetahuanku Tearju-Sensei sudah kehilangan suami beserta anaknya karena ulah dari Aleister."