Chereads / Chaotic Wild Horse no Index / Chapter 132 - Chapter 124 - Gerakan Sherry Cromwell

Chapter 132 - Chapter 124 - Gerakan Sherry Cromwell

Kurogane Ikki sedang berjalan di stasiun kereta bawah tanah bersama dengan Stella, untuk menunggu kereta yang memiliki tujuan ke asrama tempat mereka tinggal. Mereka berdua baru saja selesai melakukan duel melawan sesama blazer di distrik yang berbeda. Di Kota Akademi dari dua juta populasi murid, jumlah blazer bahkan tidak mencapai sepuluh persen dari total populasi, hanya ada sekitar dua puluh ribu blazer di Kota Akademi. Dan sebagian besar blazer itu adalah level G yang memiliki kekuatan yang setara dengan esper level 0. Ikki bisa dibilang beruntung karena ia adalah seorang Blazer level F yang setara dengan Esper level dua. Tapi tetap saja ia tidak bisa tidak merasa iri dengan pacarnya Stella, yang adalah Blazer level A yang memiliki kekuatan yang sedikit lebih kuat dari Esper Level empat dan hampir menyamai Esper Level lima.

Ikki mungkin bisa mengalahkan Stella pada pertarungan pertama mereka karena Ikki menggunakan Itto Shura untuk meningkatkan kemampuannya sesaat. Tapi ia tahu kalau tidak mungkin ia bisa terus mengandalkan trik semacam itu untuk mengalahkan musuh yang lebih kuat dari dirinya, sebab ia tahu kalau penggunaan Itto Shura secara terus menerus tanpa adanya jeda hanya akan membuat dirinya tewas secara perlahan. Di saat Ikki sedang memikirkan cara terbaik untuk meningkatkan Levelnya sebagai Blazer.

Sherry Cromwell lewat tepat di depan Ikki dan Stella sambil mengeluarkan killing intent yang hanya bisa dirasakan oleh seseorang yang memiliki banyak pengalaman dalam pertarungan di dunia nyata seperti Ikki. Dan Ikki langsung berkeringat dingin ketika Sherry lewat di hadapannya, sebab Ikki bisa merasakan kalau kekuatan Sherry berada jauh di atas dirinya. Dan ia tidak yakin kalau ia bisa menang melawan Sherry meskipun ia sudah memakai Itto Shura ataupun mendapatkan bantuan dari Stella. Ketika Sherry sudah menghilang dari hadapan Ikki, akhirnya ia merasa lega dan ia pun menyeka keringat dingin yang menetes di dahinya.

"Kenapa kau terlihat pucat seperti sudah melihat sesuatu yang menakutkan begitu, Ikki?" Tanya Stella yang dibuat bingung dengan kondisi dari pacarnya. "Apakah ada sesuatu di stasiun ini yang membuatmu menjadi begitu, ataukah ada blazer jahat yang lagi-lagi mencoba untuk menyerang kita berdua?"

"Tidak, tidak ada blazer jahat yang akan menyerang kita, Stella," Jawab Ikki yang masih merasa agak takut berkat keberadaan dari Sherry. "Hanya saja tadi ada gadis aneh yang memakai pakaian gothic lolita yang mengeluarkan killing intent yang amat menakutkan, aku bisa merasakan kalau gadis itu jauh lebih kuat dariku ataupun darimu meskipun level kekuatan yang kurasakan dari gadis itu hanya setara dengan Esper Level 4. Tapi entah kenapa aku merasa aku tidak akan bisa mengalahkannya meskipun aku berusaha sekeras apapun."

"Sungguh aneh mendengarmu berkata seperti itu, Ikki. Apa kau yakin kalau kau tidak sedang melamun ketika gadis itu lewat? Karena aku tidak merasakan apapun tuh sedari tadi," Kata Stella yang agak ragu dengan ucapannya Ikki.

"Kau tidak akan bisa merasakannya karena kau tidak pernah mengalami pertarungan yang mempertaruhkan nyawa di medan pertempuran. Sedangkan aku memiliki banyak sekali pengalaman semacam itu sebelum aku tiba di Kota Akademi ini," Kata Ikki yang merasa agak enggan untuk mengingat lagi pengalamannya menjadi prajurit bayaran tepat setelah ia diusir oleh ayahnya. Ikki menjadi prajurit bayaran selama tiga tahun, dan selama itu pula ia mempelajari banyak hal sekaligus membunuh banyak sekali manusia. "Killing intent yang tadi dikeluarkan oleh gadis itu hanya ditujukan kepada seseorang yang sudah pernah membunuh. Kau yang tidak pernah menumpahkan darah ataupun membunuh tidak akan bisa merasakannya."

***

Tepat di saat Ikki dan Stella masih mengobrol, Shirai Kuroko berlari ke arah Sherry tadi menghilang. Sebelum ia pergi ke stasiun itu, Kuroko mendapat laporan kalau ada beberapa Esper Level 0 yang dipukuli sampai hampir mati oleh gadis asing yang identitasnya tidak diketahui oleh pihak Kota Akademi.

Dan karena kebetulan Kuroko sedang berada dekat dengan lokasi dimana gadis itu terakhir terlihat. Kuroko mendapat perintah dari Kotori untuk mengikuti gadis itu secara diam-diam tanpa melakukan kontak yang tidak diperlukan. Makanya saat ini Kuroko benar-benar tidak melakukan apapun kecuali hal yang diperintahkan oleh Kotori.

Kuroko memiliki pengalaman yang amat banyak dalam menguntit seseorang, karena ia sudah sering menguntit Mikoto secara diam-diam. Mikoto yang memiliki radar elektromagnetic yang sangat sensitif sama sekali tidak dapat menyadari keberadaannya maka ia yakin kalau gadis asing yang saat ini sedang ia kuntit tidak akan dapat merasakan keberadaannya.

Ketika Kuroko sudah melihat Sherry yang memasuki jalur kereta bawah tanah. Kuroko tetap menjaga jarak antara dirinya dengan Sherry, karena ia tidak ingin mengambil resiko keberadaannya diketahui oleh Sherry. Sayangnya Sherry sudah tahu kalau ia sedang diikuti oleh Kuroko berkat golem berbentuk burung yang ia pakai untuk melindungi dirinya jika ada seseorang yang mencoba menyerang dirinya dari belakang.

Dan Sherry sama sekali tidak suka, jika ada orang yang diam-diam mengikuti dirinya. Makanya saat ini, Sherry sudah mulai membentuk golem menggunakan beton dari dinding terowongan bawah tanah plus besi dari jalur kereta. Kuroko dibuat ternganga ketika ia melihat golem yang dibentuk dari besi dan beton. Kuroko belum pernah melihat adanya Esper yang bisa melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh Sherry. Dan setelah melihat kemunculan golem itu, Kuroko langsung menyadari kalau keberadaanya sudah diketahui oleh Sherry.

***

Sherry duduk di atas pundak dari golem yang ia buat, lalu ia memerintahkan sang golem untuk berjalan ke arah Kuroko yang saat ini sedang bersembunyi di balik salah satu tikungan dari terowongan bawah tanah.

Kuroko menelan ludahnya, ia tahu kalau saat ini ia sedang berada dalam keadaan yang gawat. Tugas yang ia terima dari Kotori sudah gagal untuk dilaksanakan dan ia harus kabur secepat mungkin karena Kuroko menyadari kalau ia tidak akan bisa mengalahkan Sherry.

Hanya saja ketika Kuroko mencoba untuk melarikan diri menggunakan teleport ia sama sekali tidak dapat melakukannya.

"Kau tadi mencoba untuk melakukan teleport bukan?" Tanya Sherry yang saat ini sudah ada di depan Kuroko. "Tapi sayangnya kau tidak akan bisa kabur dariku gadis kecil. Karena aku sudah memasang barrier anti teleport, karena aku bisa merasakan adanya kekuatan manipulasi ruang pada dirimu. Sekarang boleh aku tahu kenapa teleporter sepertimu mengikutiku secara diam-diam?"

Aura menakutkan yang memancar dari tubuh Sherry dan juga golemnya, membuat Kuroko merasakan ketakutan yang luar biasa. Melebihi ketakutan yang ia rasakan dari Mikoto ketika Mikoto sedang marah.

***

Sekitar satu kilometer dari tempat Kuroko berhadapan dengan Sherry. Kurogane Ikki bisa merasakan kalau ada aura menakutkan yang memancar dari terowongan kereta api bawah tanah. Dan ia yakin kalau saat ini ada seseorang yang sedang berada dalam bahaya di terowongan itu. Ikki sama sekali tidak mau meninggalkan Stella begitu saja, untuk menolong orang lain yang membutuhkan bantuannya.

Tapi keinginan yang kuat untuk melindungi orang lain dan rasa keadikan tinggi yang ada pada dirinya, membuat Ikki secara reflek langsung berlari ke dalam terowongan kereta api bawah tanah tepat di saat Stella sedang sibuk melihat ke arah lain.