Di luar pintu kamarnya Shiina, Yukiko sudah berdiri lebih dari lima belas menit sambil memegang mangkuk berisi bubur hangat yang saat ini sudah agak dingin. Yukiko merasa bingung hal apa yang harus ia ucapkan agar ia bisa memperbaiki hubungan yang dimilikinya dengan Shiina. Semenjak kemarin malam ialah yang merawat Shiina yang tubuhnya panas dingin dan bergetar dengan kencang, ia dibuat bingung harus berbicara apa ketika putrinya tersebut sadarkan diri.
Selama puluhan tahun ia tidak pernah melakukan komunikasi dengan putrinya itu, tidak satu kata pun. Dan sekarang ia menyesal lebih memilih karir dan ketenaran daripada mengurus Shiina.
Sedari kecil Shiina dirawat oleh Chitose dan juga oleh Hiko sedangkan ia menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang dulu ia anggap sebagai prioritas utama di dalam hidupnya. Hiko sudah memperingatkan dirinya kalau kelak dia akan menyesal lebih memilih karir daripada keluarga.
Tapi Yukiko tidak mempedulikan perkataan suaminya itu, karena di saat itu ia merasa kalau karirnya sebagai perancang busana yang saat itu sedang berada di puncak ditambah ketenaran yang ia miliki sebagai seorang aktris adalah hal terpenting untuknya karena Shiina merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika ia dipuja oleh banyak orang dan uang banyak yang ia terima dari pekerjaannya Shiina di saat itu merasa kalau dunia adalah miliknya dan ia bisa mendapatkan apapun yang ia inginkan.
Sekarang ia baru sadar kalau semua hal itu tidak berguna kalau ia tidak memiliki siapapun disisinya, karena semua orang yang ia sangka menyayanginya dan dekat dengannya hanya mengincar uang dan ketenaran yang ia miliki.
Dan di saat ia sakit parah dan uang yang ia miliki habis karena pengobatan super mahal untuk penyakitnya semua orang yang dekat dengannya menjauhi dirinya. Untungnya suaminya tidak pernah menyerah kepada dirinya sehingga ketika orang lain meninggalkan dirinya ada satu orang yang tidak pernah meninggalkannya.
Dibutuhkan waktu puluhan tahun dan penyakit yang hampir membuat dirinya meninggal untuk membuatnya sadar kalau jalan hidup yang ia pilih selama ini adalah kesalahan yang besar. Dan di saat ia sudah sembuh dari penyakitnya, Yukiko mengambil keputusan besar yang membuat banyak sekali orang merasa terkejut.
Karasuma Yukiko, perancang busana terkenal sekaligus aktris papan atas yang sudah banyak sekali membintangi film kelas atas yang ditonton oleh jutaan penonton tiba-tiba memutuskan untuk pensiun selamanya dan tidak akan kembali lagi ke dunia entertaiment.
Banyak orang yang menyayangkan keputusan dari Yukiko dan menyuruh Yukiko untuk memikirkan ulang keputusannya itu. Tapi Yukiko tetap teguh pada pendiriannya itu, dan semuanya agar ia bisa memperbaiki hubungan yang sudah rusak selama puluhan tahun. Meskipun ia tahu keinginannya untuk melakukan hal itu sudah amat sangat terlambat...
***
Berkat usaha yang dilakukan oleh Hiko, energi negatif yang memasuki tubuh Shiina memang sudah lenyap sepenuhnya. Tapi efek samping karena Shiina sempat menggunakan energi negatif itu untuk memperkuat tubuhnya secara tidak sadar masih tersisa.
Makanya kemarin malam tubuh Shiina panas dingin dan bergetar kencang itu karena tubuhnya tidak kuat menahan energi negatif yang begitu besar. Untungnya Shiina dirawat oleh Yukiko sehingga rasa sakit yang dirasakan oleh Shiina bisa sedikit diringankan. Dan saat ini Hiko yang sudah menyadari keberadaan dari istrinya yang berada di depan pintu, secara perlahan membuka pintu itu lalu kemudian ia mempersilakan istrinya untuk masuk;
"Yukiko, kenapa kau saat ini tidak masuk ke dalam kamar dan berbicara dengan kami berdua? Jangan bilang kalau kau merasa segan untuk berbicara dengan keluargamu sendiri?"
Yukiko dibuat terkejut dengan tindakan dari suaminya itu, sedangkan Shiina dibuat terkejut karena ia tidak menyangka kalau Yukiko ada di luar kamarnya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Ran-ah tidak Touma-kun apakah benar tidak apa-apa kalau kami berdua masuk ke dalam hotel?" Tanya Kasumi yang merasa gugup dan waswas ketika ia dan Ukyo sudah berada di depan hotel Yuragi.
"I-Iya Ran-ch- eer Touma-san, apa benar tidak masalah kalau kami berdua tidak akan dicurigai sebagai penyusup?" Tanya Ukyo yang terlihat sama gugupnya dengan Kasumi.
"Tidak perlu kuatir aku kan sudah mengubah isi ingatan dari seluruh pegawai hotel jadi mereka tidak akan merasa curiga dengan keberadaan kalian berdua," Jawab Touma yang berusaha untuk menenangkan Kasumi dan Ukyo. "Jadi masuklah ke dalam hotel itu dan bersikaplah secara wajar seakan kalian berdua sudah menjadi pegawai hotel itu dalam waktu yang lumayan lama, tidak perlu kuatir kalian tidak mengetahui apa-apa soal hotel Yuragi karena berkat data yang kumasukkan secara langsung ke dalam otak kalian berdua pasti akan membantu kalian langsung beradapatasi."
Kasumi dan Ukyo cuma bisa menghela nafas mereka, lalu berjalan ke dalam hotel sementara Touma berjalan santai di belakang mereka berdua.
Dan tepat seperti apa yang Touma katakan kepada Kasumi dan Ukyo. Tidak ada yang merasa curiga dengan keberadaan mereka berdua, bahkan Kasumi dan Ukyo secara otomatis bisa bersikap secara natural di hadapan pegawai hotel yang menyapa keduanya berkat data khusus yang Touma masukkan ke dalam otak mereka.
Tapi di saat Kasumi dan Ukyo hendak berterima kasih kepada Touma. Tubuh Kasumi dan Ukyo ditarik oleh pegawai hotel yang lain yang memaksa mereka berdua untuk bekerja melayani tamu hotel.
Touma tidak dapat melakukan apa-apa untuk membantu mereka berdua, dan ia merasa tidak enak sudah memberikan peran yang menyusahkan kepada Kasumi dan Ukyo, tapi untuk berjaga-jaga Touma memberikan pesan kepada Kasumi dan Ukyo dengan menggunakan telepati, untuk menemui dirinya di kamarnya kalau mereka berdua sudah selesai bekerja. [Tentu saja ia tidak lupa untuk memberitahu mereka dimana kamarnya berada]
Setelah selesai memberikan pesan, Touma berjalan kembali ke kamarnya dan ketika ia tiba di depan pintu kamarnya Touma bisa merasakan kalau di dalam kamarnya ada Kotori, Shizuka, Ayu, Shokuhou. Touma tidak tahu kenapa mereka berempat ada di dalam kamarnya tapi yang jelas ia bisa merasakan kalau ia akan mengalami sesuatu yang merepotkan kalau ia masuk ke dalam kamarnya.
Touma membuka pintu kamarnya dan benar saja keempat gadis yang ia rasakan keberadaanya sudah menunggunya mengenakan kimono hotel sambil duduk di atas tatami.
"Ah, Touma-san selamat datang," Kata Shizuka sambil tersenyum. "Kami sudah menunggumu sedari tadi. Apakah kau sudah selesai mengatasi masalah yang membuatmu terlambat datang?"
"Yah, aku sudah membereskan masalah itu, meskipun agak sedikit merepotkan," Kata Touma yang tidak merasa aneh dengan ucapan Shizuka karena ini bukan pertama kalinya bagi Shizuka ia mengucapkan hal semacam itu. "Apa kalian berempat secara sengaja menungguku disini?"
"Yup, karena kami berempat ingin sarapan bersama dengan dirimu Onii-chan," Kata Kotori. "Tapi yah, seperti biasa masalah selalu mendatangi Onii-chan sehingga kami harus menunggu Onii-chan agak lama di ruangan ini."
"Ah, iya tadi Misaka-san datang kemari dan memberitahu kami kalau ia melihatmu pergi ke arah hutan dengan terburu-buru," Kata Shokuhou yang tidak merasa senang harus menyebut nama Misaka. "Yah, karena kami berempat sudah bisa menebak kalau kau sedang menghadapi masalah seperti biasa, kami tidak terlalu mempedulikan ucapannya."
"Ya, soalnya, kami sudah merasa tidak aneh kalau masalah selalu muncul di hadapan Touma-san," Kata Ayu. "Dan untungnya Touma-san cukup kuat mengatasi semua masalah yang mendatangi dirinya."