Chereads / Chaotic Wild Horse no Index / Chapter 105 - Chapter 97 - Kematian Vampire idiot

Chapter 105 - Chapter 97 - Kematian Vampire idiot

Touma berjalan secara perlahan ke arah Dimitrie, lalu ia menggunakan tangan kanannya untuk menusuk dada kiri Dimitrie lalu Touma mencabut jantung Dimitrie lalu menghancurkannya, agar Dimitrie sama sekali tidak dapat bangkit kembali. Touma bukanlah seseorang yang suka membunuh, karena bagi Touma pembunuhan adalah sesuatu yang sia-sia. Tapi bagi Touma membunuh vampire gila seperti Dimitrie, tidaklah sia-sia. Karena kematian Dimitrie berarti satu orang jahat berkurang di dunia ini.

Setelah Touma selesai menghancurkan jantung Dimitrie, Touma bermaksud untuk melenyapkan tubuh dari Dimitrie. Agar tidak ada yang bisa memanfaatkan tubuh Dimitrie untuk kejahatan, atau agar tidak ada yang bisa menghidupkan kembali Dimitrie. Tapi sebelum Touma sempat melenyapkan tubuh Dimitrie, naga yang sama dengan naga yang menelan tubuh Avrora Florestina muncul dari tubuh Touma, membuka mulutnya lalu menyedot sesuatu dari tubuh Dimitrie.

Delapan buah cahaya muncul dari tubuh Dimitrie, dan kedelapan cahaya tersebut ditelan oleh naganya Touma. Setelah naga itu selesai menelan kedelapan cahaya itu, sang naga kembali masuk ke dalam tubuhnya Touma.

Kemudian tubuh Dimitrie yang tadinya masih utuh bahkan setelah Touma menghancurkan jantungnya berubah menjadi debu dan terbawa oleh angin. Touma menghela nafasnya dalam-dalam, ia tidak tahu apa yang baru saja yang naga miliknya hisap dari tubuhnya Dimitrie. Tapi Touma tahu apapun itu, ia bisa merasakan kalau kekuatan yang ada di dalam tubuhnya sudah bertambah dan bagi Touma hal semacam itu adalah sesuatu yang merepotkan. Karena Touma tidak suka menjadi bertambah kuat dengan cara yang curang.

"Ya, ampun! Lagi-lagi naga sialan yang ada di dalam tubuhku bertindak seenaknya!" Teriak Touma. "Padahal aku sudah punya banyak sekali kekuatan yang belum bisa kukendalikan dengan benar, tapi sekarang aku punya tambahan kekuatan yang sama sekali tidak kubutuhkan! Apa naga itu bermaksud membunuhku dengan cara menumpuk kekuatan yang tidak kuperlukan di dalam tubuhku ini!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sebastian Raphaelas atau Isaak Fernand von Kämpfer sang Panzer Magier. Bisa mengalahkan Sayaka dan juga Yukina dengan sangat mudah, karena saat ini mereka berdua tidak sadarkan diri di tanah dengan tubuh yang bersimbah darah. Sebastian tidak membunuh mereka berdua karena bagi dirinya membunuh Sayaka dan Yukina adalah kesia-siaan.

Sebastian ada di pulau awan, karena ia ingin melihat sendiri seperti apa pulau buatan yang katanya di buat dengan teknologi yang jauh lebih canggih daripada teknologi yang ada di Kota Akademi. Dan setelah menghack system komputer yang ada di pulau awan, Sebastian sama sekali tidak merasa kecewa. Karena dia berhasil mendapatkan blue print dari pulau awan dan berbagai macam teknologi baru yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Memang ia tidak bisa mendapatkan daftar dari benda terlarang yang tersimpan di dalam brankasnya Hiko.

Tapi Sebastian tidak terlalu peduli dengan hal itu, karena perintah dari Kagami yang adalah atasannya ialah blue print dari pulau awan dan teknologi pembuatannya. Karena ia sudah mendapatkan apa yang ia inginkan, Sebastian merasa kalau ia tidak perlu lagi menjadi butlernya Dimitrie. Karena ia menyamar menjadi vampire sekaligus butlernya Dimitrie adalah supaya ia bisa mendapatkan aset yang dimiliki oleh Dimitrie dan juga informasi mengenai kekaisaran vampire.

Dan karena ia sudah berhasil mendapatkan semua aset Dimitrie dan semua informasi yang ia butuhkan. Sekarang ia sudah tidak perlu lagi menjadi Sebastian Raphaelas, dia sudah bisa kembali menjadi Isaak Fernand von Kämpfer tangan kanan dari Kagami Ikkoku pemimpin dari the Zodiac. Dan soal Christop Gardos dan Nalakuvera, Isaak tahu betul kalau barang rongsokan seperti Nalakuvera tidak cukup kuat untuk mengalahkan Hiko Seijuro XIII monster yang sudah membunuhnya ribuan kali sampai-sampai ia dipaksa kabur karena ia kehabisan energi untuk meregenerasi tubuhnya sendiri.

Setelah Isaak kembali ke wujud aslinya, ia bisa merasakan kalau Dimitrie telah tewas. Karena saat ini Isaak bisa merasakan ikatan kontrak sihir antara dirinya dengan Dimitrie sudah terputus.

Isaak tidak mau ambil pusing siapa yang sudah membunuh Dimitrie. Karena sedari awal ia memang berniat untuk membunuh Dimitrie dan tewasnya Dimitrie bahkan sebelum ia membunuh Dimitrie dengan kedua tangannya sendiri adalah sebuah hal yang bagus untuk dirinya karena ia merasa jijik harus membunuh pecundang narsis seperti Dimitrie. Lingkaran sihir lalu muncul di bawah kaki Isaak dan ia pun menghilang dari pulau awan.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Touma bisa merasakan kalau di tempat yang tidak terlalu jauh dari tempat ia mengalahkan Dimitrie ada seseorang yang menggunakan sihir. Oleh karena itu Touma berjalan ke arah tempat dimana sihir itu digunakan, tapi ia sama sekali tidak menemukan siapapun kecuali Sayaka dan Yukina.

Tentu saja Touma mengenali mereka berdua, karena sebagai Ranma ia sudah selesai menonton anime strike the blood sampai akhir akibat ia dipaksa menonton anime itu bersama dengan Nabiki yang merupakan penggemar berat dari strike the blood.

Touma tahu kalau tugas Yukina adalah untuk mengawasi dirinya dan tugas Sayaka adalah pengawal dari Dimitrie. Tapi yang Touma ingin tahu ialah siapa yang membuat mereka berdua terluka dengan sangat parah. Makanya Touma menyembuhkan luka mereka berdua dengan memakankan kacang Senzu kepada keduanya, lalu ia menggunakan Pyschometry yang ia tiru dari salah satu esper di Kota Akademi kepada Sayaka untuk melihat dari sudut pandang Sayaka siapa yang melukai mereka berdua.

Setelah Touma melihat apa yang terjadi dari sudut pandang Sayaka. Touma dibuat kaget karena musuh yang dilawan oleh Sayaka adalah vampire yang jauh lebih tangguh daripada Dimitrie, atau vampire tingkat tinggi manapun yang pernah ia lawan sebelumnya. Ia bisa merasakan kalau kekuatan vampire itu setidaknya setara dengan vampire kelas leluhur.

"Penyihir kelas Panzer Magier? Di antara para vampire? Itu mustahil!" Teriak Touma tepat setelah ia membaca pikirannya Sayaka. "Di dunia ini hanya ada satu penyihir yang mencapai kelas Panzer Magier, dan dia adalah Isaak Fernand von Kämpfer. Penyihir gila yang bisa mengimbangi kakek dalam pertarungan satu lawan satu. Dia memiliki kemampuan regenerasi gila yang bahkan membuat kakek kerepotan, apa Isaak Fernand von Kämpfer menyamar menjadi vampire lalu berpura-pura menjadi butlernya Dimitrie untuk tujuan tertentu? Hmm aku akan bicarakan hal ini dengan kakek nanti, sekarang sebaiknya aku kembali ke hotel untuk mengambil makanan dan memberikan makanan itu kepada Kasumi-nee-san dan Uu-chan."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ledakan besar muncul di depan bukit tempat vila pribadinya Hiko berdiri. Dan ledakan itu berasal dari serangannya Nalakuvera yang lepas kendali sesaat setelah Cammie dan Christop Gardos berusaha mengendalikan Nalakuvera sesaat setelah mereka menggunakan program yang dikirimkan oleh Asagi.

Sayangnya karena program itu adalah program palsu Nalakuvera sama sekali tidak dapat dikendalikan. Dan Cammie dan Christop yang berada di dalam Nalakuvera sama sekali tidak dapat keluar karena pintu keluar dari ruang kendali itu terkunci.

Hiko yang masih tertidur dengan lelap dibuat terbangun karena suara ledakan itu. Ia tadinya kesal karena tidurnya terganggu, tapi setelah Hiko merasakan keberadaan dari Nalakuvera, dengan sangat cepat kimono tidur yang sebelumnya ia pakai sudah berganti ke pakaian khas yang biasa ia pakai plus jubah panjang yang menjadi bukti kalau ia adalah pewaris aliran Hiten Mitsurugi.

Hiko melompat dari jendela kamarnya yang berada di lantai tiga dan kemudian ia melesat cepat ke tempat di mana ledakan itu terjadi....