Hiko Seijuro dibuat bingung dan juga terkejut dengan kemunculan dari aura negatif dari tubuh, Shiina. Bagaimana bisa, putri kesayangannya mengeluarkan aura negatif yang begitu besar. Sedangkan Hiko benar-benar yakin, kalau ia tidak pernah mengajari putrinya tersebut cara untuk menggunakan Ki, sihir, ataupun Nen. Tapi bagaimana caranya Shiina bisa mengeluarkan aura negatif semacam itu? Hiko merasa kalau apa yang ia lihat saat ini dengan kedua matanya sendiri adalah sesuatu yang mustahil untuk terjadi.
"Papa, apapun yang terjadi di dalam hidupku, dia sama sekali tidak pernah peduli!"
Aura negatif yang keluar dari tubuh Shiina semakin membesar. Sampai-sampai Hiko sekalipun bisa merasakan aura itu menusuk kulitnya.
"Jadi persetan dengan berbaikan dengan dirinya! Karena seperti yang kubilang sebelumnya lebih baik aku mati membunuh diriku sendiri daripada aku harus berbaikan dengan wanita jalang sialan itu!"
Hiko semakin merasa kuatir kepada Shiina, akibat kuantitas dari aura negatif yang keluar dari tubuh putrinya. Hiko merasa ia harus cepat melakukan sesuatu, karena kalau tidak maka akan terjadi sesuatu yang buruk kepada Shiina karena saat ini, Hiko bisa melihat kalau sudah ada perubahan yang terjadi kepada tubuh putrinya.
"Jangan coba-coba untuk membujukku untuk berbaikannya dengannya lagi, papa! Atau kalau tidak maka papa juga tidak akan kumaafkan sama seperti wanita itu!"
Tubuh Shiina yang tingginya hanya sekitar seratus lima senti lebih, tiba-tiba saja menjadi lebih besar dan berotot. Dan ada tanduk yang tumbuh dari dahi Shiina. Pakaian yang Shiina kenakan juga menjadi robek karena tubuhnya yang membesar.
Karena Shiina sedang tidak bisa berpikir dengan benar, akibat pikirannya yang dikuasai oleh aura negatif yang keluar dari tubuhnya.
Shiina yang merasa ayahnya adalah pengganggu langsung melesat cepat ke arah Hiko lalu mencekik Hiko.
Telapak tangan Shiina mencekik leher ayahnya dalam sekejap, dan Shiina bisa mengangkat Hiko dengan mudah karena Shiina saat ini ia memiliki tubuh yang sedikit lebih besar dari ayahnya.
"Wajah papa menunjukkan kalau papa ingin aku memaafkan wanita jalang itu!" Teriak Shiina yang mencekik leher Hiko dengan sangat kuat. "Itu berarti papa juga tidak akan kumaafkan sama seperti dirinya! Maka sekarang papa akan kubunuh!"
Hiko tidak merasa kesakitan, karena cekikan dari Shiina tidak cukup kuat untuk merusak pertahanan alami dari tubuhnya yang amat kuat. Tapi melihat Shiina perlahan berubah menjadi Oni, Hiko merasa sedih dan marah. Hiko merasa yakin kalau ada sesuatu yang menyebabkan Shiina berubah menjadi Oni. Tapi untungnya, karena aura negatif yang dikeluarkan oleh Shiina menjadi semakin membesar. Hiko bisa merasakan dari mana asal aura negatif yang keluar dari tubuh Shiina.
Hiko sekarang bisa melihat dengan jelas ada sesuatu yang bersinar dari dada Shiina. Dan sesuatu yang bersinar itu adalah sumber dari aura negatif yang mengubah Shiina menjadi Oni, Hiko yakin akan hal itu.
Hiko lalu melepas cekikan Shiina dengan paksa, karena kekuatan fisik Hiko masih jauh lebih kuat dari Shiina yang sudah berubah menjadi Oni.
Dalam sekejap, Hiko juga menyentuh bagian tubuh Shiina yang bersinar lalu mengambil sesuatu atau lebih tepatnya benda yang menyebabkan perubahan Oni yang dialami oleh Shiina.
Perubahan Shiina menjadi Oni akhirnya berhenti dan Shiina pun perlahan-lahan kembali ke wujudnya yang asli sampai akhirnya Shiina pun kehilangan kesadarannya.
Hiko yang melihat kalau putrinya sudah kembali menjadi manusia, merasa lega. Karena kalau ia terlambat sedikit saja mungkin Shiina putrinya tersebut akan mengalami hal yang lebih buruk lagi.
Hiko melihat benda yang ada di tangan kanannya, sebuah kalung dengan liontin berbentuk bintang berwarna hitam yang memancarkan aura negatif yang amat mengerikan.
"Bukankah kalung ini adalah hadiah yang diberikan oleh Touya beberapa bulan yang lalu? Kenapa bisa kalung ini memancarkan aura negatif dan juga membuat seseorang menjadi Oni! Dan darimana pula Touya bisa mendapatkan benda yang jelas-jelas terkutuk seperti ini!?"
Dengan genggaman yang amat kuat dari tangan kanannya, Hiko menghancurkan kalung terkutuk itu. Dan asap hitam berbentuk tengkorak keluar dari kalung itu lalu menghilang dalam sekejap.
"Benda ini jelas dibuat oleh Kagami, aura tengkorak yang keluar dari kalung ini begitu kalung itu kuhancurkan adalah aura khas dari tehnik sembilan kematian milik Kagami. Sepertinya Kagami dengan sengaja memberikan kalung itu kepada Touya, supaya Touya memberikannya kepada Shiina! Sigh, aku bisa merasakan kalau ini adalah pertanda buruk akan ada masalah yang akan terjadi."
Hiko menghela nafasnya dalam-dalam, lalu mengangkat tubuh Shiina yang tergeletak di lantai. Untuk saat ini ia bermaksud untuk membawa putrinya kembali ke dalam kamarnya supaya Shiina bisa beristirahat. Hiko merasa kalau hari ini sudah terjadi banyak hal mulai dari menantunya yang membuat masalah, senjata berbahaya yang dicuri dari brankas pribadinya dan sekarang putrinya yang berubah menjadi Oni.
Hiko merasa kalau keberuntungan yang ia miliki benar-benar sama dengan cucunya oleh karena itu ia pun sekali lagi mengatakan kata-kata favorit cucunya;
"Sigh, aku benar-benar kurang beruntung."
***
Di dalam hotel yang merupakan replika sempurna dari Yuragi Sou. Touma bisa merasakan kalau sesuatu sedang terjadi kepada Shiina di dalam villanya Hiko. Aura negatif yang dikeluarkan oleh Shiina sangat kuat, makanya aura itu bisa terasa sampai ke hotel tempat Touma berada saat ini.
Dan berkat kemampuan persepsi Touma yang lumayan kuat, ia bisa mengetahui dengan jelas kalau saat ini ibunya sedang berada dalam masalah. Touma ingin sekali pergi untuk menolong ibunya, tapi karena Touma tahu kalau saat ini Hiko sedang berada bersama dengan ibunya. Maka Touma menahan diri untuk tidak pergi, karena ia tahu kalau Hiko sendiri sudah lebih dari cukup untuk menolong Shiina.
Touma sedari tadi berusaha untuk menenangkan dirinya, karena sedari sore tepat setelah ia selesai berjalan-jalan bersama dengan Shizuka jantung Touma berdetak jauh lebih cepat dari biasanya dengan ritme yang tidak menentu. Dan Touma tahu betul kalau jantungnya berdetak cepat dengan ritme yang tidak karuan itu adalah pertanda kalau ia akan mengalami hal yang buruk.
Touma tidak tahu hal buruk macam apa yang akan terjadi, karena itu makanya saat ini Touma bermeditasi untuk menenangkan dirinya. Agar ia bisa bersiap-siap untuk menghadapi hal buruk apapun yang akan muncul tanpa mengalami kepanikan.
Yang tidak diketahui oleh Touma ialah, kalau esok hari sesuatu yang berasal dari masa lalunya sebagai Ranma akan muncul di hadapannya. Sesuatu yang bahkan tidak diduga oleh sang Wizard Marshall yang mengirim Ranma ke dunia baru untuk menjadi Touma akan terjadi dan hal tersebut akan menjadi salah satu hal yang mengubah nasib romantisme Touma menjadi semakin kacau.
***
Di dekat makamnya Ranma, yang dikunjungi oleh Kasumi dan Ukyo, tiba-tiba saja hujan yang tadinya biasa saja menjadi semakin besar. Sampai-sampai membuat payung yang digunakan oleh Ukyo dan Kasumi menjadi rusak dalam sekejap, karena tekanan air yang sangat kuat.
Selain itu petir yang sangat kuat menggelegar dengan sangat kencang, dan di saat payung milik Kasumi dan Ukyo yang sudah rusak tertiup angin yang kencang, tubuh Kasumi dan Ukyo pun tersambar petir yang sedari tadi menggelegar. Anehnya setelah tubuh Kasumi dan Ukyo tersambar petir, hujan yang deras, angin kencang dan petir yang menggelegar itu pun akhirnya berhenti tubuh Ukyo dan Kasumi yang tersambar petir pun tidak terlihat lagi di manapun di makam itu.....