"Sayaka-Senpai, kenapa wajahmu tiba-tiba saja terlihat panik seperti itu? Apa ada sesuatu yang gawat yang Senpai lihat melalui data yang direkam melalui shinigami yang Senpai pasang di dalam kamarnya Dimitrie Vatler?" Tanya Yukina merasa cemas melihat keadaan dari Sayaka.
"Christop Gardos yang merupakan teroris dari Black Death Emperor cabang organisasi dari the Zodiac, beberapa saat yang lalu ada di dalam kamarnya Dimitrie Vatler. Dia beastmen berbahaya yang diburu karena membunuh banyak sekali manusia dia juga ditemani oleh Cammie Chamels manusia bunglon yang penyamarannya sangat sempurna dan hampir tidak bisa dibedakan," Jawab Sayaka.
"Sayangnya karena aku tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan karena mereka menutupi pembicaraan yang mereka lakukan dengan semacam sihir. Tapi kalau Christop Gardos dan Cammie Chamels ada di sini dan bekerja sama dengan Dimitrie Vatler, kemungkinan besar mereka berdua merencanakan sesuatu yang buruk. Dan itu artinya, Dimitrie Vatler sudah melanggar perjanjian yang ia buat dengan organisasi raja singa. Itu berarti kita tidak perlu lagi menjaga Dimitrie Vatler."
"Tapi itu bukan berarti kita bisa dengan seenaknya berkata kepada vampire narsis itu kalau kita mengetahui dia sudah melanggar perjanjian dan memiliki maksud yang buruk," Kata Yukina. "Kalau kita melakukan itu, bukankah itu sama saja kalau kita mencari masalah untuk diri sendiri. Akan lebih baik kalau melaporkan pelanggaran yang dilakukan oleh Dimitrie kepada Natsuki-Sensei. Baru kita memikirkan apa yang akan kita lakukan selanjutnya."
"Yah, tidak mungkin juga kita berdua tidak melaporkan ini kepada Natsuki-Sensei," Kata Sayaka sambil menghela nafas karena tiba-tiba saja ada masalah yang muncul di saat ia cuma ingin bersenang-senang dengan Yukina. "Dan aku juga tidak ingin bertindak gegabah dengan seenaknya menyerang Dimitrie, karena dia lawan yang cukup merepotkan akibat kedua ekor ular yang menjadi familiarnya."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Christop-Sama, data dari program yang kita butuhkan untuk mengendalikan Nalakuvera sudah tiba," Kata Cammie yang baru saja selesai memeriksa data yang ia terima dari Asagi. "Hacker yang kita mintai tolong untuk memecahkan kunci dari program pengendalian Nalakuvera benar-benar melakukan pekerjaan yang kita berikan kepadanya dengan amat baik. Aku sudah mengecek kalau program ini memang benar-benar bisa mengendalikan Nalakuvera. Tampaknya Asagi Aiba sang ratu Hacker sama sekali tidak menyadari kalau program yang kita kirimkan kepadanya adalah program pengendalian senjata kuno."
"Heh, walaupun gadis itu jenius dalam pemrograman tapi tetap saja dia hanya manusia," Kata Christop sambil tersenyum lebar karena akhirnya kunci terakhir yang ia butuhkan untuk mengalahkan Hiko sudah ia miliki. "Para manusia itu tidak akan bisa melampuai theriantrope yang merupakan ras yang kekuatannya melampaui manusia! Sebagai ras yang lebih unggul sudah hak kita untuk memerintah atas manusia. Dan kebalikannya sudah tugas manusia untuk melayani para theriantrope."
"Perkataan anda sangat benar, Christop-Sama! Para manusia itu ada untuk melayani kita theriantropes. Dan kalau ras rendahan itu tidak mau melayani kita, maka lebih baik bagi para manusia itu untuk musnah tepat seperti yang direncanakan oleh Kagami-Sama."
Baik Cammie ataupun Christop sudah mendapatkan ajaran rasis sedari kecil untuk membenci manusia dari Kagami yang merupakan pemimpin tertinggi dari para theriantrope sehingga mereka tidak akan merasa ragu untuk menyiksa dan juga membunuh manusia.
Yang mereka berdua tidak ketahui ialah, kalau program yang mereka anggap sebagai program untuk mengendalikan Nalakuvera adalah program palsu yang dibuat oleh Asagi untuk menipu Christop dan Cammie. Program tiruan yang dibuat oleh Asagi sangat sempurna sehingga Cammie sekalipun yang memiliki kemampuan membuat program yang lumayan hebat sama sekali tidak dapat mengetahui kalau program yang ia terima dari Asagi adalah program yang palsu.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Malam itu, Touma merasakan perasaan tidak enak yang sudah agak lama tidak ia rasakan. Terakhir kali ia mengalami perasaan yang sama ia di saat ia mendapati kalau Leluhur keempat yang disebut sebagai vampire terkuat berada di dalam tubuhnya karena salah satu naga yang ada di dalam tubuhnya memakan leluhur keempat dan secara teknis menjadikan dirinya sebagai leluhur keempat yang baru menggantikan Avrora Florestina.
Di dunianya yang dulu sebagai Ranma, tentu saja Touma mengetahui sedikit mengenai anime Strike the blood. Meskipun ia tidak menonton anime itu dengan detail karena Ia tidak menyukai tokoh utama dari anime tersebut yang ia anggap sangat lemah karena selalu membutuhkan bantuan dari orang lain hanya untuk menyelesaikan sebuah pertarungan yang sebenarnya bisa ia selesaikan sendiri dengan kekuatan dari familiar dan kekuatan fisik yang ia miliki.
Makanya ketika ia tahu kalau ia mengambil peran dari Akatsuki Kojou. Touma sebisa mungkin memilih untuk tidak menonjolkan kekuatan dari leluhur keempat, karena ia tahu kalau kekuatan leluhur keempat hanya mengundang banyak masalah. Dan bahkan ketika identitasnya sebagai leluhur keempat sudah diketahui oleh berbagai pihak dari Moonlite world. Dan organisasi raja singa mengirim Himeragi Yukina untuk mengawasi dirinya, Touma meminta bantuan kakeknya untuk memberikan berbagai macam kesulitan untuk Yukina, agar Yukina tidak dapat mendekati dirinya sama sekali.
Rencana itu berhasil, karena Yukina sampai saat ini sama sekali belum memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Touma. Akibat Yukina yang terlalu sibuk untuk menyesuaikan dirinya di Tokiwadai. Seharusnya Yukina bersekolah di SMP yang berada di dekat sekolahnya Touma. Tapi berkat kekuasaan yang dimiliki oleh Hiko, Yukina jadi bersekolah di Tokiwadai dan dibuat kerepotan dengan pelajaran Tokiwadai yang tingkatannya lebih tinggi dari sekolah normal.
Touma benar-benar dibuat penasaran kira-kira hal buruk macam apa yang akan menimpanya kali ini sampai-sampai ia tidak bisa tidur sama sekali...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di kaki bukit tempat villa Hiko berdiri. Tepatnya di antara kumpulan pepohonan yang membentuk sebuah hutan kecil yang melingkar dan terpisah dari hutan yang mengelilingi bukit. Percikan listrik muncul di tengah hutan tersebut dan percikan listrik itu semakin membesar sampai akhirnya muncul sebuah lubang hitam di udara. Dan dari dalam lubang itu muncul Kasumi dan juga Ukyo yang sebelumnya tersambar petir di depan makamnya Ranma.
Mereka berdua tidak mengalami luka apapun di badan mereka, hanya saja kimono hitam yang mereka kenakan menjadi agak compang camping akibat sambaran petir yang menghantam mereka berdua dan mengirim keduanya ke dimensi dimana Ranma atau Touma berada saat ini.
Tak berapa lama kemudian setelah mereka berdua tiba di pulau awan, akhirnya Kasumi dan juga Ukyo sadarkan diri. Dan mereka berdua merasa sangat bingung dimana mereka berdua berada saat ini juga mengapa mereka berdua merasa kalau saat ini ada yang sangat berbeda dengan tubuh mereka.
"Eh, Kasumi-san kenapa wajahmu terlihat setidaknya lima tahun lebih muda, dan juga kenapa tinggi badanmu berkurang?" Tanya Ukyo. "Dan yang paling penting adalah apakah kau tahu dimana kita berasa saat ini?"
"Ara hal itu juga yang ingin aku tanyakan kepadamu, Ukyo-san karena saat ini kau juga terlihat sedikit lebih muda," Jawab Kasumi yang terlihat sama bingungmya dengan Ukyo. "Dan aku juga sama sekali nggak tahu kita ada dimana saat ini."
"Tadi di makamnya Ranma, tiba-tiba saja muncul hujan yang sangat deras dan mendadak ada petir yang menyambar kita berdua dan begitu kita berdua kita terbangun di tempat yang benar-benar asing," Kata Ukyo. "Dengan tubuh yang sedikit berbeda, sebenarnya apa yang terjadi kepada kita berdua?"