"Heh heh heh, benar-benar musim panas yang menyebalkan!" Teriak Mikoto yang saat ini sedang tidak memakai seragam sekolahnya karena ia sudah tidak lagi menjadi penghuni asrama Tokiwadai. "Kenapa di saat aku ingin bersantai di kamarku! Kuroko harus memanggilku ke restoran luar ruangan seperti ini, sih! Apa dia tidak tahu kalau aku sedang malas keluar dari Yuragi Sou, karena cuacanya sedang sangat panas!"
Saat ini Mikoto sedang duduk di kursi dari sebuah Open Air Restaurant sambil meminum jus lemon yang sudah tidak dingin karena esnya sudah mencair karena suhu udara sedang tidak normal.
Mikoto, mengenakan one piece tanpa lengan berwarna putih dengan corak bunga matahari dan di kepalanya ia memakai topi jerami yang dibelikan ibunya di musim panas sebelumnya.
"Onee-Sama!" Teriak Kuroko yang masih memakai seragam Tokiwadai karena ia tetap tinggal di Asrama Tokiwadai.
Kuroko berlari dengan kencang ke arah Mikoto, wajahnya memerah dan nafasnya terdengar berat. Ia terlihat sangat senang, karena ia bisa bertemu lagi dengan Mikoto setelah beberapa hari terakhir Kuroko tidak memiliki kesempatan bertemu dengan Mikoto dikarenakan ia terlalu sibuk dengan tugasnya sebagai anggota Judgement ditambah lagi karena Mikoto sudah tidak tinggal lagi di Asrama Tokiwadai.
Kuroko melakukan teleportasi dan muncul tepat di atas Mikoto dan ia hendak memeluk tubuhnya Mikoto. Tapi Mikoto yang sudah bisa menebak tujuan dari Kuroko, menghindari pelukannya Kuroko dengan gerakan yang sangat cepat dan elegan.
Karena Mikoto bisa menghindari pelukan dari Kuroko saat ini wajah Kuroko menghantam lantai batu. Dan karena hantamannya benar-benar kuat sampai-sampai lantai batunya menjadi retak dan wajah Kuroko terbenam di lantai.
"Ya, ampun Kuroko, aku tahu kita sudah beberapa hari tidak bertemu, tapi tiba-tiba saja kau berteleport dan hendak memelukku begitu saja? Hal semacam itu sangat memalukan tahu!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sayaka Kirasaka salah satu sword dancer shaman dari Lion King Organization saat ini sedang berdiri di depan Asrama Tokiwadai dengan jantung yang berdetak dengan amat kencang. Karena Sayaka sedang menunggu seseorang yang sangat ia sayangi yang saat ini sedang bersekolah di Tokiwadai, Himeragi Yukina.
Sayaka sedari awal tidak setuju dengan keputusan dari Lion King Organization untuk mengirim Yukina ke Kota Akademi. Tapi karena keputusan yang diambil dari Lion King Organization adalah sesuatu yang tidak bisa ia lawan. Makanya begitu ia mendapatkan kesempatan untuk libur dengan segera Sayaka langsung pergi ke Kota Akademi, meskipun ia harus mengurus izin masuk ke Kota Akademi yang sangat merepotkan.
Setelah menunggu sekitar lima menit, Yukina akhirnya keluar dari Asrama Tokiwadai mengenakan seragam Tokiwadai. Wajah Yukina terlihat seperti orang yang kurang tidur dan rambut hitamnya terlihat berantakan. Yukina yang baru saja selesai mempelajari semua bahan pelajaran yang ia butuhkan agar ia tidak lagi tertinggal dalam mengikuti pelajaran yang ada di Tokiwadai, merasa lega akhirnya ia bisa keluar dari kamarnya dan tidak perlu lagi membaca buku.
"Ki-Kirisaka-san lama tidak bertemu."
Di saat Sayaka melihat Yukina yang menyapa dirinya dengan kondisi tubuh yang tidak terlihat sehat. Wajah Sayaka langsung memucat dan air mata keluar secara otomatis dari matanya. Ia sama sekali tidak menyangka kalau juniornya yang sangat ia sayangi sedang berada dalam keadaan yang menyedihkan ketika ia bertemu kembali dengannya setelah dua bulan berlalu.
Tanpa bicara apapun dengan gerakan yang cepat, Sayaka langsung menggendong tubuh Yukina dan ia membawa tubuh Yukina sambil berlari ke rumah sakit terdekat. Karena ia tidak ingin juniornya yang manis itu mati karena sakit. Yukina sebenarnya ingin protes kepada Sayaka yang seenaknya saja menggendong tubuhnya. Tapi ia sama sekali tidak bisa berbicara apa-apa, karena tubuhnya saat ini sedang kelelahan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di salah satu beranda yang ada di Yuragi Sou.
"Saat ini Touma-Chii, Shizuka-Chii dan juga Kotori-chan pasti sedang bersenang-senang di pantai." Kirika Misono yang saat ini sedang memakai wujud MILF miliknya sedang duduk di beranda Yuragi Sou sambil memakan semangka dingin bersama dengan Motoharu yang duduk di sampingnya. "Uuh aku jadi iri dengan mereka bertiga yang bisa berlibur di tempat yang menyenangkan."
"Mereka bertiga pergi ke villa milik keluarga Kamijou bukan untuk bersenang-senang, kau tahu."
Motoharu yang memakai baju aloha dan kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya sedang asyik memakan potongan semangka berukuran cukup besar sambil melihat ke arah smartphonenya yang ia gerakan layarnya supaya ia bisa melihat kumpulan foto dari Maika yang mengenakan summer dress.
"Tapi untuk memperbaiki hubungan antara ibu dan anak jadi kau nggak perlu merasa iri segala."
"Yah tapi aku juga ingin pergi ke pantai atau tempat dimana aku bisa berenang," Kata Kirika yang mengoyang-goyangkan dadanya yang seukuran dengan buah semangka. "Tapi sayangnya uang sakuku sudah habis, jadi aku tidak memiliki biaya untuk pergi ke kolam renang ataupun ke pantai."
Dada Kirika yang bergoyang-goyang membuat mata Motoharu sampai melotot dan menghancurkan kacamata hitamnya. Hidungnya juga mengalirkan darah dalam jumlah banyak. Motoharu yang hanya tertarik kepada adiknya tidak bisa menahan dirinya untuk melihat keseksian dada Kirika yang membuatnya hampir pingsan karena mimisan.
"Ka-kalau kau mau, kau bisa ikut denganku dan Maika ke kolam renang, Kirika," Kata Motoharu yang menyumbat hidungnya yang mimisan menggunakan tissue. "Kebetulan aku masih punya satu tiket extra yang tadinya mau kujual ke Aogami."
"Benarkah Tsuchimikado!?" Teriak Kirika yang terlihat senang karena ucapannya Motoharu yang langsung mendekap kepala Motoharu di antara belahan dadanya yang sebesar semangka. "Benarkah kau mau memberikan tiket itu kepadaku?"
"Tentu saja," Kata Motoharu yang saat ini merasa dirinya sedang berada surga. "Aku akan dengan senang hati memberikannya padamu."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di dalam pesawat jet pribadi milik Hiko yang membawa Touma, Kotori, Shizuka ditambah Hiko beserta kedua istrinya ke pulau pribadi milik Hiko.
"Onii-chan aaaan." Kotori saat ini sedang sibuk menyuapi Touma dengan apel yang baru saja ia potong.
Touma dengan senang hati memakan apel yang diberikan oleh Kotori.
"Touma-san aaaan." Shizuka juga menyuapi Touma dengen buah jeruk yang baru saja ia kupas karena ia tidak mau kalah dari Kotori.
Touma juga dengan santai memakan jeruk yang diberikan oleh Shizuka.
Saat ini Touma berada dalam posisi yang diimpikan oleh banyak lelaki. Dan ia juga tidak menolak disuapi buah oleh Kotori dan Shizuka, karena ia kebetulan sedang lapar dan mereka berdua mau menyuapi dirinya. Jadi Touma tidak punya alasan untuk menolak.
Situasi ini mengingatkan dirinya di masa lalu sebagai Ranma dimana ia juga pernah mengalami keadaan yang sama. Tapi saat itu ia tidak bisa menikmatinya seperti sekarang, karena di saat ia menjadi Ranma ia dipaksa untuk memakan masakan Akane yang sudah seperti senjata biologis.
Dan karena saat ini tidak ada Akane yang mau meracuni dirinya dan juga tunangan lain yang berusaha bersaing dengan Akane untuk mendapatkan dirinya. Touma bisa menikmati disuapi oleh dua orang gadis yang menyukai dirinya tanpa perlu takut mati karena masakan yang menakutkan.
Hiko yang melihat Touma yang saat ini sedang berada dalam posisi dan keadaan yang sama dengan dirinya cuma bisa menghela nafasnya. Seperti kata pepatah yaitu buah tidak jatuh jauh dari pohonnya, nasib Touma benar-benar sama dengan dirinya dalam hubungan antara pria dan wanita.