Index Librorum Prohibitorum, terlihat sedang merajuk di dalam kamarnya yang ada di Yuragi Sou. Ia baru saja menyelesaikan semua tugasnya di Yuragi Sou bersama dengan Aisha dan juga Kaori (Yang dipaksa untuk tinggal di Yuragi Sou oleh pihak gereja Amakusa dan Neccesarius, sebagai pengawas Index. Keputusan itu membuat Stiyl kesal tentu saja, karena Stiyl merasa dirinya adalah orang yang paling tepat untuk menjaga Index, tapi sayangnya ia tidak diizinkan untuk masuk ke dalam Kota Akademi, kecuali untuk misi tertentu.)
Ia kesal karena ia juga ingin pergi ke pantai seperti Touma, Kotori, dan juga Shizuka. Tapi sayangnya Chitose tidak mengizinkan Index untuk ikut karena kepergian Touma, Chitose dan Shizuka ke pantai adalah untuk urusan pribadi dan bukan untuk liburan.
Walaupun Chitose sudah memberitahukan kepada Index alasan kenapa ia tidak boleh ikut pergi ke pantai. Tapi Index yang super keras kepala tidak mau dan tidak bisa menerima alasan yang diberikan oleh Chitose.
"Sudahlah Index, berhentilah merajuk seperti itu," Kata Kaori yang duduk di sebelah Index. "Chitose-san dan Kamijou Touma pergi ke pantai bukanlah untuk bersenang-senang, melainkan untuk memperbaiki hubungan antara Yukiko-san dan Kamijou Shiina yang merupakan ibunya Kamijou Touma. Jadi kau tidak perlu marah karena tidak diajak pergi oleh mereka."
"Tapi Kaori! Aku juga ingin pergi ke pantai!" Teriak Index. "Di musim panas yang tidak menyenangkan ini satu-satunya cara untuk menyejukkan diri adalah dengan pergi ke pantai untuk berenang!"
"Tapi Index, memangnya kau bisa berenang?" Tanya Kaori. "Terakhir yang kutahu, kau bahkan tenggelam di ofuro yang memiliki kedalaman lima puluh senti, dan sekarang kau bilang kalau kau mau pergi ke pantai untuk berenang? Bukannya itu sama saja dengan membunuh dirimu sendiri?"
"Ugggh! Aku memang nggak bisa berenang! Tapi aku bisa memakai pelampung supaya aku bisa tetap mengapung di air! Makanya Kaori bawa aku ke pantai!" Jawab Index yang tetap keras kepala dengan keputusannya.
"Sekali tidak tetap tidak! Aku tidak memiliki biaya untuk membawamu ke pantai tahu!" Teriak Kaori. "Karena kau memakan kacang Senzu dalam jumlah banyak Neccessarius memiliki banyak hutang terhadap Hiko Seijuro! Dan karena hutang itu gajiku dari Neccesarrius juga dikurangi tahu! Sampai aku harus ikut bekerja menjadi salah satu pegawai di tempat ini untuk ikut membayar hutangmu itu!"
Wajah marah Kaori yang menakutkan membuat Index yang sedari tadi merajuk jadi merasa takut. Sampai-sampai Index harus bersembunyi di balik selimutnya.
"Maafkan aku, Kaori," Kata Index yang mengintip dari balik selimut dengan pandangan mata yang terlihat "Aku lupa kalau aku menyebabkan Neccesarrius memiliki banyak hutang kepada Seijuro."
"Sigh sudahlah," Kata Kaori sambil menghela nafasnya dalam-dalam. "Aku harap kau berhenti bersikap manja seperti itu, Index. Karena kita hanya menumpang di Yuragi Sou dan kau malah bersikap seolah-olah kalau kau adalah pemilik tempat ini! Kau harus tahu diri! Karena kalau kau terus bersikap seperti itu bisa-bisa kita diusir dari tempat ini, apa kamu mau kalau harus tinggal di jalanan sementara kita berdua tidak memiliki biaya untuk tempat tinggal ataupun makanan?"
"Te-tentu saja aku tidak mau hal semacam itu terjadi kepada kita berdua," Kata Index yang perutnya berbunyi dengan kencang "Karena hal yang paling aku tidak sukai ialah kalau aku sama sekali tidak bisa makan!"
"Yang ada di otakmu itu cuma makanan saja, ya," Kata Kaori yang merasa geli ketika ia mendengar ucapan dan suara perutnya Index. "Untungnya Chitose-san sudah memperbaiki sistem metabolisme dan pencernaanmu yang tidak normal. Kalau tidak bisa-bisa hutang kita malah bertambah karena kau harus makan lima kali sehari dan itu pun dalam porsi lima kali orang dewasa."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Mitsuari Ayu dan Misaki Shokuhou yang secara tidak sengaja mendengar pembicaraan antara Index dan Kaori ketika mereka berdua melewati kamarnya Index. Merasa kaget ketika mereka mendengar kalau Chitose, Touma, Kotori, dan Shizuka pergi ke pantai.
Baik Shokuhou dan juga Ayu baru saja kembali dari lab pribadi yang dikelola oleh anak buahnya Hiko untuk melakukan pengecekan rutin yang membutuhkan waktu dua hari. Sehingga mereka berdua sama sekali tidak mengetahui kalau Chitose, Touma, Kotori dan Shizuka pergi keluar dari Kota Akademi.
"Hei, Mitsuari-san apa kau tahu kalau Touma-san dan yang lain memiliki rencana untuk pergi ke luar kota?" Tanya Shokuhou.
"Sama sekali tidak," Jawab Ayu. "Tampaknya kepergian mereka berempat adalah sesuatu yang tidak direncanakan. Karena kalau tidak salah satu penghuni Yuragi Sou pasti sudah menghubungiku."
"Tcch padahal aku datang kemari untuk melanjutkan pelajaran kulinerku bersama dengan Chitose-san, tapi sayangnya dia malah pergi!" Kata Shokuhou yang wajahnya terlihat kesal.
"Kalau begitu bagaimana kalau kita susul saja mereka berempat," Kata Ayu yang mengucapkan ide yang muncul di kepalanya begitu saja. "Kebetulan secara aneh pihak Kota Akademi memberi libur kepada semua sekolah selama satu minggu meskipun liburan musim panas sudah cukup lama berlalu."
"Menyusul mereka berempat, ya. Kurasa itu adalah ide yang cukup bagus, kebetulan sudah lama sekali aku tidak memiliki kesempatan untuk berlibur di luar Kota Akademi," Kata Shokuhou yang matanya semakin berbinar ketika mendengar ide dari Ayu. "Tapi yang menjadi masalah ialah kita tidak tahu kemana Touma-san dan Chitose-san pergi, jadi meskipun kita berdua memiliki rencana untuk pergi menyusul mereka kita tidak akan bisa berangkat karena kita tidak tahu dimana mereka saat ini."
"Hmm kau benar juga, apa kau pikir Index atau Kaori tahu kemana Touma-san pergi, ya?" Kata Ayu.
"Mereka berdua mungkin tahu, jadi mungkin kita bisa mengajak mereka berdua untuk pergi bersama kita ke pantai tempat Touma-san berada sebagai bayaran karena sudah memberitahu dimana Touma-san berada," Kata Shokuhou yang tiba-tiba saja memiliki sebuah ide lain di kepalanya. "Dan sekalian saja kita ajak juga Aisha, Kirika, Maika dan Tsuchimikado biar keadaannya menjadi lebih ramai dan mengasyikkan."
"Idemu barusan tidak buruk juga," Kata Ayu sambil nyengir. "Kita berikan sebuah kejutan yang luar biasa kepada Touma-san. Tapi Misaki-san kenapa kau tidak mau mengajak Mikoto-san dan kloningannya, apa karena kau membenci mereka berdua?"
"Tidak juga, aku mungkin memiliki persaingan dan rivalitas yang tidak sehat dengan Misaka-san tapi aku nggak membencinya, kok," Kata Shokuhou sambil memunculkan senyum terpaksa di wajahnya. "Hanya saja kalau dia dan klonnya yang tanpa emosi itu ikut bersama dengan kita, bisa-bisa Railgun gang juga akan memaksa ikut. Dan hampir semua anggota Raigun gang kecuali Shirai Kuroko memiliki perasaan kepada Touma-san. Aku tidak mau kalau Touma-san dikelilingi terlalu banyak oleh gadis-gadis yang suka kepadanya. Itu hanya akan merepotkan Touma-san."
"Yah, Touma-san itu seorang natural playboy, sih," Kata Ayu sambil menghela nafasnya. "Dia bisa menaklukan cewek macam apapun, bahkan cewek aneh seperti Kuroko-san sekalipun. Meskipun aku yakin kalau Touma-san juga nggak memiliki niat untuk dekat dengan Kuroko-san lebih dari kenalan biasa. Karena entah kenapa ia merasa jijik dengan tipe cewek seperti Kuroko-san."
"Iya, apa kau ingat dengan reaksi dari Touma-san ketika ia melihat wajah Kuroko-san yang sedang horny kepada Misaka-san?" Kata Shokuhou sambil mencoba menahan rasa geli yang muncul karena ia mengingat kesialan yang dialami oleh Kuroko. "Wajah Touma-san memucat, dan dia langsung memukul Kuroko-san secara reflek sampai-sampai tubuh Kuroko-san menancap di tembok cukup dalam."