Chereads / Chaotic Wild Horse no Index / Chapter 74 - Chapter 66 - Vol 3 - Prologue

Chapter 74 - Chapter 66 - Vol 3 - Prologue

"Aureolus Izzard adalah seseorang yang sangat berbakat dalam Alchemist kuakui itu," Kata Hiko sambil menghela nafasnya. "Ada banyak rumor yang mengatakan kalau di masa depan ia akan menjadi Alchemist yang setara dengan leluhurnya yaitu Paracelcus, hanya saja dikarenakan obsesinya terhadap Index Prohibitum, Aureolus malah mengambil jalan yang salah dan sekarang harus tewas karena jalan salah yang sudah ia pilih. Dunia sudah kehilangan seseorang yang sangat berbakat dikarenakan kebohongannya Laura Stuart."

"Aureolus menolak untuk percaya semua fakta dan kenyataan tentang Index yang sudah kuberitahukan kepada dirinya, dia sudah mengalami cuci otak yang sangat parah dari Laura Stuart sama seperti yang dialami oleh Stiyl Magnus, Kanzaki Kaori bisa selamat dari cuci otak karena ia adalah seorang Saint. Hanya saja dia bisa terpengaruh oleh perkataannya Laura Stuart dikarenakan karena Kanzaki Kaori adalah seorang gadis yang polos dan bodoh sehingga ia sangat mudah dipengaruhi oleh orang lain," Kata Touma yang menghela nafasnya sama seperti Hiko.

"Karena masalah dengan pihak sihir sudah selesai bukankah sudah saatnya kau mengurus satu masalah lagi yang harus kau selesaikan, Touma," Kata Hiko yang raut wajahnya berubah menjadi lebih serius. "Satu masalah dari pihak science yang kupikir tidak akan seberat masalah dari pihak sihir."

"Maksudmu soal Misaka 10032 yang hendak dibunuh oleh Accelerator yang sampai saat ini masih mengawasi Yuragi Sou beberapa puluh meter dari luar wilayah Yuragi Sou?" Kata Touma. "Accelerator adalah Esper Level lima yang tingkatannya berada di bawahku, dan kekuatannya dalam mengontrol Vector bukanlah sesuatu yang bisa diremehkan. Meskipun aku yakin kalau aku bisa membunuhnya hanya dalam sekejap dengan mengandalkan serangan super cepat menggunakan quick move, karena secara fisik dia tidak akan bisa bereaksi terhadap seranganku. Soalnya kekuatan fisik Accelerator itu ada di bawah rata-rata karena dia terlalu mengandalkan kekuatan Espernya dalam segala hal."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ketika Touma selesai mengingat pembicaraan yang ia lakukan dengan kakeknya. Ia tahu kalau ia harus segera menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan Accelerator dan juga Misaka 10032. Meskipun sebenarnya ia merasa sangat malas untuk bertarung dengan Accelerator, karena bagi Touma melawan seseorang seperti Accelerator yang lebih lemah dari dirinya sama saja dengan menyiksa seseorang yang tidak memiliki kemampuan bertarung.

Saat ini ketika Touma dan Shizuka sedang berlari pagi bersama-sama, Touma masih bisa merasakan keberadaan dari Accelerator melalui AIM field reflection yang menutupi seluruh tubuhnya. Accelerator berada tidak jauh dari tempat dimana saat ini ia dan Shizuka berlari pagi.

"Touma-san apakah kau juga bisa merasakan keberadaan dari Esper misterius yang selama beberapa hari terakhir mengawasi Yuragi Sou?" Tanya Shizuka ketika ia melihat Touma dengan nada bicara yang terdengar sangat serius.

"Yup, ia memiliki jumlah AIM yang sangat besar sampai-sampai ia bisa menutupi seluruh tubuhnya dengan AIM field," Jawab Touma. "Kemungkinan besar orang yang mengawasi Yuragi Sou adalah Esper Level Lima yang tingkatannya berada di bawahku yaitu sang nomor satu Accelerator. Dan kemungkinan besar dia mengawasi Yuragi Sou untuk menunggu Misaka 10032 yang merupakan target yang harus ia bunuh agar bisa mencapai Level enam."

"Accelerator, ya," Kata Shizuka yang terlihat lega. "Kalau cuma dia sih, aku yakin kalau Touma-san bisa mengalahkannya dengan mudah. Jadi kurasa tidak ada yang perlu dikuatirkan, mengenai dirinya. Lagipula semua Esper Level Lima akan menjadi selemah bayi kalau mereka memasuki area Yuragi Sou."

"Ya, tapi tidak mungkin kalau aku akan membiarkan Accelerator terus-terusan diam di dekat wilayah Yuragi Sou begitu, karena kberadaannya akan membuat Misaka 10032 tidak akan pernah bisa keluar dari Yuragi Sou," Kata Touma. "Dan aku sudah memiliki ide yang bagus untuk mengusir Accelerator sang nomor satu jauh-jauh dari Yuragi Sou dengan mengorbankan si nomor tiga."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Suara bersin yang sangat keras bisa terdengar di salah satu kamar yang ada di Asrama Tokiwadai. Dan yang mengeluarkan bersin yang sangat keras itu adalah Esper level Lima terkuat ketiga di Kota Akademi, Misaka Mikoto yang saat itu sedang berada di toilet.

Misaka Mikoto benar-benar bingung kenapa ia tiba-tiba bisa bersin sekeras itu meskipun ia tidak mengalami flu. Dan karena bersin yang terlalu keras itu, saat ini leher Mikoto mengalami sedikit cedera sehingga ia tidak bisa menggerakkan kepalanya ke arah lain. Kepala Mikoto saat ini sedang menghadap ke kiri dan ia sama sekali tidak bisa menggerakannya, karena kalau ia mencoba menggerakkannya ke arah lain ia akan merasakan rasa sakit yang luar biasa.

Ketika Mikoto keluar dari toilet, kata-kata kasar dalam jumlah banyak keluar dari mulutnya. Karena ia merasa sangat kesal dengan kesialan yang saat ini ia alami.

"Onee-Sama ada apa dengan kepalamu?" Tanya Kuroko yang terbangun karena suara bersin yang sangat keras dari Mikoto. "Kenapa kepalamu terus-menerus menghadap ke arah kiri seperti itu?"

"Tadi aku mengeluarkan bersin yang sangat keras dari mulutku sampai-sampai leherku keseleo dan aku jadi tidak bisa menggerakan kepalaku ke arah lain," Jawab Mikoto yang wajahnya terlihat marah.

"Dan entah kenapa ketika aku bersin tadi, wajah dari si idiot Touma muncul di dalam pikiranku. Membuatku yakin seratus persen kalau dia tadi sedang membicarakanku dan hal itulah yang membuatku bersin!"

"Onee-Sama bersin karena orang lain membicarakanmu adalah sesuatu yang tidak masuk akal," Kata Kuroko yang tidak tahu harus bereaksi apa mendengar ucapannya Mikoto. Di satu sisi ia merasa kesal dan cemburu karena Mikoto memikirkan soal Touma dan di satu sisi ia merasa ingin tertawa karena Mikoto masih percaya dengan takhayul. "Di era di mana ilmu pengetahuan sudah sangat maju seperti sekarang bukankah aneh kalau Onee-Sama masih mempercayai hal semacam itu?"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kuroko, aku sedang tidak mengalami flu dan juga aku tidak merasa kalau hidungku sedang gatal, ditambah ini bukan pertama kalinya aku bersin karena ada seseorang yang membicarakanku," Kata Mikoto yang sudah duduk kembali di tempat tidur miliknya. "Jadi aku yakin kalau tadi aku bersin karena si idiot Touma itu! Sepertinya hari ini aku harus mengunjunginya di Yuragi Sou tepat setelah sekolah selesai! Dan bertanya kepadanya apakah ia membicarakan diriku atau tidak!"

"Onee-Sama lehermu sedang cedera, bukankah akan lebih baik kalau kau diam di asrama dan absen dari sekolah sampai lehermu itu sembuh," Kata Kuroko yang sangat tidak ingin Mikoto menemui Touma. "Aku akan memberitahu pihak sekolah dan juga ibu asrama kalau kau tidak bisa pergi ke sekolah karena saat ini kau sedang cedera."

"Hmm kau benar juga," Kata Mikoto sambil menyentuh dagunya dengan jari telunjuk dan jempol. "Kalau aku ke sekolah dengan kondisi leher dan kepala seperti ini, Misaki Shokuhou akan menjadikanku bahan ledekan. Sepertinya hari ini akan lebih baik kalau aku absen dulu dari sekolah dan pergi ke rumah sakit untuk mengobati leherku ini."

Kuroko merasa super lega karena Mikoto memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah, karena kalau Mikoto pergi ke sekolah Kuroko yakin kalau Mikoto akan menemui Touma. Dari ekspresi Mikoto ketika ia membicarakan Touma, Kuroko yakin seratus persen kalau Mikoto mulai memiliko perasaan kepada Touma dan kalau Mikoto sering bertemu dengan Touma, Kuroko takut kalau perasaan Mikoto kepada Touma akan menjadi semakin besar.

"Dan nanti siang setelah aku selesai memeriksakan diriku ke rumah sakit, aku akan menemui si idiot itu!"

Wajah Kuroko memucat ketika ia mendengar ucapan Mikoto, ia terlalu meremehkan dan melupakan kengototan Mikoto.