"Onee-Sama kenapa kau masih ngotot sekali ingin menemui pria tidak bermoral dan tidak menarik seperti Kamijou Touma!" Teriak Kuroko dengan wajah yang memucat. "Tidak pantas bagi seorang lady yang sangat elegan dan terhormat seperti Onee-Sama menemui pria liar seperti Kamijou Touma. Aku sama sekali tidak akan pernah membiarkan Onee-Sama yang amat kucintai menemui dirinya!"
"Kuroko, kalau Kotori-san mendengar ucapanmu itu bisa-bisa dia membakarmu lagi, lho. Lagipula Kamijou Touma adalah salah satu pria dengan sikap paling baik yang pernah kutemui jangan pernah berkata seperti itu lagi tentang dirinya," Kata Mikoto dengan wajah yang terlihat kesal kepada Kuroko. "Dan terakhir jangan pernah lagi untuk mencoba mengungkapkan cintamu seperti itu kepadaku, itu terdengar sangat menjijikkan di telingaku sampai-sampai aku merasa mau muntah tahu! Aku ini cewek normal yang menyukai lelaki! Jangan samakan aku denganmu yang seorang yuri!"
Perkataan Mikoto yang mengatakan kalau ia merasa jijik dengan dirinya membuat hati Kuroko hancur berkeping-keping. Ia bahkan tidak bisa mengatakan kalau ia adalah seorang biseksual yang lebih menyukai perempuan daripada lelaki dan bukan seorang yuri.
Setelah berkata seperti itu, Mikoto langsung mengambil koper besar dan juga ransel yang sudah ia siapkan sebelumnya dan langsung berniat pergi dari kamar asrama tempat selama ini ia tinggal dari setahun sebelumnya. Tentu saja Mikoto tidak lupa mengganti piyama bermotif kodok miliknya menjadi seragam Tokiwadai.
"O-Onee-Sama! Kenapa kau tiba-tiba mengambil koper dan juga ransel yang berat itu, kau mau pergi ke mana!" Kata Kuroko yang bingung kenapa tiba-tiba saja Mikoto membawa ransel dan koper itu. "
"Sebenarnya hari ini adalah hari terakhir aku tinggal di Asrama Tokiwadai," Kata Mikoto sambil menghela nafasnya. "Dan aku harus keluar dari Asrama ini sesegera mungkin, jadi apa salahnya kalau aku saat ini mengambil ransel dan juga koperku?"
"Apaaa! Kenapa kau mau pindah dari Asrama ini Onee-Sama!" Kata Kuroko yang dibuat kaget dengan ucapannya Mikoto. "Apakah kau membuat suatu masalah yang menyebabkan kau diusir oleh ibu kepala asrama!?"
"Mama berkata kalau ia harus menjalani prosedur yang sangat berbelit dan rumit dari pihak Tokiwadai setiap kali ia berkunjung ke Asrama ini, makanya ia memutuskan untuk memindahkan tempat tinggalku ke Yuragi Sou atas saran dari temannya di Gym yaitu Shiina-san," Kata Mikoto yang sudah selesai mengantung ransel miliknya di punggungnya meskipun hal tersebut membuat ia merasa sedikit kesakitan karena saat ini lehernya sedang cedera. "Kupikir kepindahanku ke Yuragi Sou adalah hal yang bagus karena di Yuragi Sou juga ada dua orang murid Tokiwadai seperti Ayu-san dan Kotori-san sehingga aku nggak akan merasa kesepian, ketika aku berada di sana. Lagipula kalau aku tinggal di Yuragi Sou aku bisa menantang Kamijou Touma kapan pun aku mau sehingga aku bisa bertambah kuat!"
"Onee-Sama kumohon jangan tinggalkan aku!" Kata Kuroko yang tiba-tiba saja sudah memeluk kaki Mikoto dengan sangat erat. Dengan air mata palsu yang keluar dari matanya. "Aku tidak mau kau pindah dari Asrama ini!"
"Maafkan aku Kuroko tapi aku tetap harus pindah dari tempat ini," Kata Mikoto yang langsung menyetrum Kuroko agar ia tidak lagi memeluk kakinya. "Karena kalau aku tidak segera pindah inu kepala asrama akan marah kepadaku, lagipula kalau aku tetap berada disini aku tidak akan bisa menjadi diriku yang sebenarnya karena aku harus selalu menjaga kelakuanku karena aturan Asrama yang ketat dan reputasi yang kumiliki sebagai 'Rail Gun'."
Setelah Mikoto menyetrum Kuroko, akhirnya ia bisa melepaskan diri dari Kuroko. Dan setelahnya ia membawa Koper miliknya lalu keluar dari kamar Asrama yang selama ini menjadi tempat ia tinggal, ia sudah tidak sabar untuk menaiki taksi yang sudah menunggunya di depan Asrama dan pergi ke Yuragi Sou.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Apaaa! Kakek mengizinkan aki mobil berjalan itu untuk pindah ke Yuragi Sou!" Teriak Touma yang dibuat kaget dengan kabar yang disampaikan oleh kakeknya tepat setelah ia selesai lari pagi bersama dengan Shizuka. "Aku tidak mau berurusan dengan gadis yang merepotkan seperti dirinya yang memiliki hobi untuk menantangku bertarung dan mencoba untuk menyetrumku ketika aku berada di dekatnya."
"Sigh aku tahu kalau kau memiliki sedikit masalah dengan Misaka Mikoto," Kata Hiko sambil menghela nafas. "Tapi kau harus tetap menerima gadis itu untuk tinggal disini karena ini semua adalah permintaan dari Shiina."
"Permintaan ibu? Kenapa juga ibu menginginkan Mikoto untuk tinggal di Yuragi Sou?" Tanya Touma yang heran kenapa ibunya meminta hal seperti itu kepada Hiko.
"Ibu dari Mikoto, Misaka Mizusu adalah teman baik dari Shiina. Dan setiap kali ia datang ke Kota Akademi untuk menemui Mikoto di Asrama Tokiwadai ia mendapatkan kesulitan dari pihak Tokiwadai karena birokrasi rumit yang harus ia hadapi setiap kali ia ingin menemui putrinya," Jawab Hiko. "Makanya ketika ibumu mendengar keluhan dari temannya itu ia memberikan ide untuk membuat anaknya tinggal di Yuragi Sou daripada tinggal di Asrama Tokiwadai."
"Sigh kalau ibu yang memintanya kepada kakek aku juga tidak akan bisa protes," Kata Touma sambil menghela nafas dengan ekspresi wajah yang terlihat sedikit keberatan dengan keputusannya Hiko. "Tapi Mikoto adalah salah satu dari tiga Esper Level Lima yang dimiliki oleh Tokiwadai jadi tidak mungkin pihak Tokiwadai akan mengizinkan Mikoto untuk bisa pindah dari Asrama Tokiwadai ke Yuragi Sou semudah itu, apakah kakek menggunakan pengaruh yang kakek miliki untuk memaksa para petinggi di Tokiwadai agar Mikoto bisa diizinkan tinggal di penginapan ini."
"Kalau aku tidak menggunakan pengaruh yang kumiliki di Kota Akademi tidak mungkin bagi Mikoto untuk bisa pindah dari Asrama Tokiwadai," Kata Hiko sambil memakai dango yang disiapkan oleh Chitose untuk dirinya. "Para petinggi Tokiwadai itu hanya memandang gadis itu sebagai pion mereka, apalagi saat ini di Tokiwadai ada tiga orang Esper Level Lima membuat para petinggi Tokiwadai menjadi semakin besar kepala. Aku tidak mau gadis kecil seperti dirinya dimanfaatkan seperti itu, makanya aku mau menjadi sponsor untuk Ayu dan setuju agar ia pindah ke tempat ini. Agar mereka berdua bisa merasa lebih bebas. Lagipula aku melakukan hal ini bukan hanya karena aku kasihan kepada Mikoto, tapi juga karena aku tidak bisa menolak permintaan dari putriku satu-satunya."
"Yah, aku cuma berharap kalau gadis itu tidak akan melakukan sesuatu yang membuatku naik darah di Yuragi Sou," Kata Touma yang sudah bisa membayangkan suasana di Yuragi Sou akan menjadi semakin kacau dengan keberadaan dari Mikoto. "Karena aku paling nggak tahan dengan cewek tsundere seperti dirinya."
***
Saat ini Mikoto sedang memasukkan ransel dan koper miliknya ke dalam taksi. Dan di saat Mikoto akan masuk ke dalam taksi itu. Tiba-tiba saja Kuroko sudah berteleport ke sisi Mikoto dan memeluk Mikoto dengan sangat erat. Meskipun saat ini tubuh Kuroko masih terlihat gosong karena ia tadi disetrum oleh Mikoto.
"Onee-Sama! Tolong jangan tinggalkan aku yang sangat-sangat mencintaimu ini!" Kata Kuroko dengan air mata palsu yang mengalir ke pipinya. "Aku tidak akan bisa hidup kalau kau meninggalkanku sendirian di Asrama ini! Jadi izinkan aku untuk ikut denganmu!"
"Kau tidak akan bisa tinggal di Yuragi Sou, Kuroko, karena Chitose-san benci dengan tipe orang sepertimu!" Kata Mikoto sambil melepaskan pelukan Kuroko dan masuk ke dalam taksi. "Kalau kau mencoba tinggal di Yuragi maka kau hanya akan mencari masalah dengan Gemstone paling ditakuti di Kota Akademi."