Chereads / Chaotic Wild Horse no Index / Chapter 73 - Chapter 65 - Vol 2 - Epilogue

Chapter 73 - Chapter 65 - Vol 2 - Epilogue

Accelerator sudah tidak memiliki niat untuk memasuki area dari Yuragi Sou, apapun yang terjadi. Karena semenjak dirinya memasuki area tersebut ia mengalami ketidakberdayaan yang sudah lama sekali tidak ia rasakan. Butuh waktu sekitar enam jam bagi Accelerator untuk bisa keluar area Yuragi Sou, bahkan setelah ia bisa keluar dari area yang bisa menekan semua jenis kekuatan supranatural. Accelerator masih mengalami kesulitan untuk bergerak dikarenakan tubuhnya masih terkena pengaruh dari kekuatan yang ada di Yuragi Sou.

Karena Accelerator selalu menutupi seluruh tubuhnya dengan reflection AIM field. Maka efek dari kekuatan anti supranatural yang ada di Yuragi Sou memiliki pengaruh yang sangat besar kepada Esper yang selalu mengaktifkan kekuatannya seperti Accelerator.

Tapi sayangnya Kihara Gensei yang sangat keras kepala dan ingin Accelerator segera membunuh Misaka 10032, tidak mempedulikan trauma yang dialami oleh Accelerator di Yuragi Sou dan terus menyuruh Accelerator untuk tetap pergi ke Yuragi Sou. Dan alasan lain Kihara Gensei terus menerus menyuruh Accelerator untuk pergi ke Yuragi Sou adalah karena Gensei ingin melanjutkan penelitiannya mengenai kekuatan anti supranatural yang ada di Yuragi Sou.

Selama ini Gensei selalu merasa penasaran kenapa kekuatan anti supranatural bisa eksis di Yuragi Sou dan yang paling aneh menurut Gensei ialah kenapa kekuatan semacam itu hanya berada di wilayah bukit tempat Yuragi Sou berdiri. Semua hal itu membuat rasa ingin tahu yang ada pada ilmuwan gila tidak bermoral seperti dirinya meluap-luap.

Hanya saja ia tidak bisa mendekati wilayah Yuragi Sou apapun yang terjadi, karena Hiko sudah mengeluarkan larangan agar tidak ada satu orang Kihara pun yang bisa mendekat ke wilayah Yuragi Sou. Selain itu Hiko juga sudah memasang kekkai yang dikhususkan untuk Kihara dan Aleister di dekat Yuragi Sou sehingga Kihara Gensei sama sekali tidak bisa memasuki wilayah seluas lima kilometer yang mengelilingi Yuragi Sou.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Makanya bagi Gensei, Accelerator adalah pion terbaik sekaligus terkuat agar ia bisa menyelidiki fenomena misterius yang selama ini membuatnya penasaran. Hanya saja Gensei tidak mengetahui kalau semakin kuat kekuatan supranatural yang dimiliki oleh seseorang maka semakin sulit bagi orang tersebut untuk bisa memasuki area dari Yuragi Sou. Dan kalau ada seseorang memiliki kekuatan yang setara dengan dewa sihir memasuki area Yuragi Sou, maka orang tersebut akan langsung tewas dan kalau beruntung menjadi sangat tidak berdaya seperti seorang bayi.

Accelerator tentu saja menolak mentah-mentah permintaan dari Gensei, dan ia memutuskan untuk mengawasi Yuragi Sou dari jauh menggunakan teropong agar ia memiliki kesempatan untuk membunuh Misaka 10032 tepat setelah Misaka 10032 keluar dari Yuragi Sou.

***

Satu hari tepat setelah Aureolus Izzard tewas di tangan Touma, di dalam gedung tanpa jendela yang ada di distrik tujuh. Aleister Crowley merasa sangat kesal karena tewasnya Aureolus adalah sesuatu yang berada di luar rencana dan perhitungan yang ia miliki. Dalam rencana yang sudah ia buat, seharusnya Touma tetap membiarkan Aureolus hidup karena Touma menyerang Aureolus menggunakan naga berkepala hitam yang memiliki kekuatan untuk memakan ingatan seseorang.

Tapi di luar dugaannya, Touma malah membunuh Aureolus dengan menggunakan naga berkepala kobra yang memiliki racun yang sangat mengerikan. Sehingga saat ini rencana yang ia buat melenceng jauh dari apa yang seharusnya.

[Tampaknya aku terlalu meremehkan rasa haus darah yang dimiliki oleh Imagine Breaker, ah tidak lebih tepat kalau aku menyebutnya sebagai leluhur keempat karena saat ini sudah dipastikan kalau dia adalah leluhur keempat sungguhan. Sepertinya aku harus melakukan penelitian yang lebih mendalam terhadap leluhur keempat Kamijou Touma mengenai kemampuan apa saja yang ia miliki dan apa saja hal yang bisa ia lakukan sebelum rencana besarku bisa terlaksana.]

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Hooaahm aku masih ngantuk berat, nih," Kata Touma sambil mengusap-usap matanya. "Shizuka-san kenapa sih kau harus membangunkanku sepagi ini?"

"Aku ada tugas piket pagi ini, jadinya aku harus berangkat lebih pagi hari ini. Makanya aku membangunkanmu dua jam lebih awal agar kita berdua masih sempat untuk lari pagi bersama, seperti yang biasa kita lakukan hampir setiap hari," Kata Shizuka yang sudah mengenakan jersey miliknya. "Jadi Touma-san cepatlah ganti baju! Agar kita bisa segera lari pagi."

"Kalau kau mau membangunkanku lebih pagi dari biasanya seharusnya kau memberitahuku dari kemarin malam, Shizuka-san. Agar aku bisa bersiap-siap," Kata Souma sambil menguap karena ia masih merasa amat mengantuk. "Kau tahu kan kalau aku paling tidak suka kalau aku dipaksa bangun di dini hari "

"Maaf, deh soalnya aku sendiri baru ingat kalau aku ada tugas piket pagi tepat ketika aku bangun karena aku ingin ke toilet," Kata Shizuka dengan wajah yang memerah. "Makanya aku sama sekali tidak punya waktu untuk memberitahumu Touma-san."

"Haah baiklah, aku akan segera berganti baju," Kata Touma yang berjalan ke arah walking closet dimana ia menyimpan semua pakaian miliknya. "Jadi tunggulah sebentar, ya."

Shizuka menganggukan kepalanya dan ia memutuskan untuk menunggu Touma di luar walking closet dengan wajah yang terlihat amat bahagia. Karena bagi Shizuka, berlari pagi bersama dengan Touma adalah saat-saat terbaik agar ia bisa menghabiskan waktu bersama dengan lelaki yang sangat ia cintai dan Shizuka tidak akan membiarkan siapapun mengganggu momen indah yang ia akan miliki bersama dengan Touma.

Di dalam walking closet, Touma menghela nafasnya lalu menguap. Ia sudah selesai mengganti bajunya dengan kecepatan yang tinggi, sebenarnya Touma merasa sangat malas kalau ia harus berlari pagi pada pukul empat pagi. Tapi karena Shizuka yang mengajaknya Touma tidak tega kalau ia harus menolak ajakan Shizuka..

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Touma berlari pada kecepatan yang sama dengan Shizuka yang berlari secara perlahan di sebelahnya. Berlari pagi di saat udara terasa sangat dingin bukanlah hal yang Touma sukai, makanya saat ini Touma memakai pakaian yang jauh lebih tebal dari yang dikenakan oleh Shizuka.

Touma sebenarnya bisa saja menggunakan kekuatan untuk mengontrol temperatur yang ia tiru dari Uiharu ataupun dengan menggunakan Ki untuk membuat tubuhnya terasa tetap hangat. Hanya saja Touma tidak ingin membuat dirinya memiliki ketergantungan terhadap kekuatan Esper atau Ki makanya saat ini ia hanya memakai jaket yang tebal untuk membuat tubuhnya tetap hangat.

Ketika berlari dengan perlahan di sebelah Shizuka, Touma mengingat kembali hal yang terjadi kemarin sore tepat setelah ia kembali ke Yuragi Sou setelah ia menyelamatkan Index dan juga Aisha.

Flashback:

Ketika Kaori dan juga Touma tiba di Yuragi Sou. Index langsung terbangun tepat ketika ia mencium bau makanan yang dibuat oleh Shizuka dan Chitose dan ia langsung berlari ke arah ruang makan. Sedangkan Aisha masih tetap berpura-pura pingsan agar ia bisa digendong oleh Touma lebih lama.

Sayangnya Touma sudah tahu kalau Aisha sudah terbangun, tapi Touma tetap memilih untuk berpura-pura tidak tahu kalau Aisha sudah bangun dan untuk merusak kesenangan Aisha, Touma dengan sengaja menaruh tubuhnya di sofa lalu ia langsung pergi untuk menemui Hiko, kakeknya.

"Jadi, kau memilih untuk membunuh Aureolus, rupanya," Kata Hiko yang masih duduk di beranda bersama dengan Yukiko. "Itu berarti dia sudah kehilangan kemanusiaannya kalau kau memutuskan untuk membunuhnya."

"Yah, begitulah, karena itu satu-satunya jalan terbaik untuk menyelamatkan Aureolus," Kata Touma. "Karena walaupun aku berhasil mengembalikan dirinya ke wujud manusia sekalipun, Alchemist itu hanya akan menjadi wadah tanpa roh dan kepribadian karena itu adalah harga yang ia bayar untuk mendapatkan kekuatan yang besar."