Chereads / Kesempatan Kedua / Chapter 36 - Mengobrol

Chapter 36 - Mengobrol

Jiang Yao menggerakkan mulutnya dan ingin membantah, tetapi tampaknya dia tidak dapat menemukan apapun untuk membantah Lu Xingzhi. Hanya dari tata letak kamar ini, Lu Xingzhi benar-benar tahu kesukaan dan masalah Jiang Yao. Lu Xingzhi benar-benar tahu banyak tentangnya. 

"Kalau begitu kamu katakan, apakah sekarang aku lebih baik atau kemarin lebih baik? Kamu lebih menyukai aku yang sekarang atau aku yang kemarin?" Jiang Yao bertanya sambil tersenyum, dia tidak ragu bahwa Lu Xingzhi akan berkata sekarang dia lebih baik. Namun, Lu Xingzhi tidak menjawab seperti yang dia pikirkan. Lu Xingzhi terdiam selama beberapa detik dan bertanya kepadanya, "Dua-duanya kan kamu, apa bedanya?"

Jawabannya sangat bagus, sehingga wanita yang pikirannya tidak masuk akal juga tidak akan bisa bilang apa-apa. Tetapi, Jiang Yao bukan hanya sembarang menanyakan pertanyaan ini kepadanya. Jadi saat Jiang Yao mendapatkan jawaban ini, Jiang Yao sedikit marah sehingga berbalik badan dan hanya membiarkan Lu Xingzhi melihat bagian belakang kepalanya.

'Tadi bilang ingin baik-baik mengobrol. Apakah orang ini memang ingin mengobrol? Memang aku harus tetap waspada walaupun hanya mengobrol sebentar. Mengobrol dengannya terasa seperti sedang bertarung.' 

Melihat Jiang Yao sedikit tidak senang, Lu Xingzhi bertanya, "Kamu ingin aku menjawab bagaimana?"

Tidak peduli Jiang Yao yang mana, itu semua adalah Jiang Yao. Jadi menurut Lu Xingzhi benar tidak ada bedanya. Selama itu Jiang Yao, dia tetap suka, mau yang baik atau buruk. Untuk orang yang dia cintai, dia harus menanggung segalanya untuknya. "Aku…" Jiang Yao membuka mulut dan ingin menjawab, tetapi dia berhenti di tengah jalan.

Iya, dia ingin mendengar Lu Xingzhi mengatakan bahwa Lu Xingzhi menyukai dia yang sekarang ini karena dia ingin tahu apakah perubahannya hari ini telah membuat Lu Xingzhi sedikit bahagia. Hanya, jika Lu Xingzhi benar-benar mengatakan dia menyukainya yang sekarang. Apakah Jiang Yao akan benar-benar bahagia di dalam hatinya? Lagipula, di masa lalu Jiang Yao sangat cuek kepada Lu Xingzhi. Sekarang, Jiang Yao sendiri merasa ngeri ketika dia memikirkannya. 

Tapi, bukankah Jiang Yao yang dulu tetap adalah Jiang Yao? Masalah yang dulu bukankah juga tetap dia yang melakukan? Jika Lu Xingzhi menjawab tanpa ragu, apakah hatinya akan benar-benar merasa bahagia? Mungkin dia malah lebih lagi merasa bersalah, sedih, dan kesal. "Tidurlah." Melihat Jiang Yao tidak berbicara lagi, Lu Xingzhi pun mengangkat selimut dan menarik sedikit kemudian menutupi badannya. 

Setelah menunggu beberapa detik dan Jiang Yao tidak berbicara lagi, barulah dia menutup matanya dengan nyaman.

Lu Xingzhi bukan merasa kedinginan, tetapi dia mencoba untuk menguji apakah Jiang Yao akan melawan jika dia mendekatinya. Sekarang, sepertinya dia tidak bereaksi sehingga mereka berdua memakai satu selimut dan berbagi kehangatan.

Mereka berdua tidak berbicara sehingga ruangan itu kembali sunyi. Saat itu jendelanya terbuka, jadi setiap kali ada angin, gorden akan menari dengan sengaja mengikuti angin. Jiang Yao membuka matanya dan menatap tirai yang mengambang tanpa berkedip dan terus melihat hingga matanya terasa masam. Dia mendengus dengan pelan, dan barulah kemudian mengedipkan matanya.

Apakah orang yang di sampingnya sekarang tertidur atau hanya menutup matanya, Jiang Yao sendiri juga tidak bisa mengetahuinya dan setelah memikirkannya. Dia mencoba memanggil "Lu Xingzhi~" Suaranya sangat kecil seperti nyamuk yang mengepakkan sayapnya. Tetapi pria di sampingnya itu tetap mendengarnya dan menjawab ya sebagai jawaban padanya. Jiang Yao berpikir bahwa dia benar belum tertidur.

Dia menggertakkan giginya dan mencondongkan tubuhnya ke Lu Xingzhi sampai lengannya menempel di lengan Lu Xingzhi. Ketika dia merasa nyaman, dia pun melihat Lu Xingzhi. Orang yang tadi telah menutup matanya, entah sejak kapan telah membuka matanya dan menatapnya terus.