"Jiang Yao, apa yang telah terjadi?" Ibu Lu tidak berpikir apa yang dikatakan putrinya salah. Sekarang yang membuat dia paling khawatir itu surat penerimaannya. "Kemarin bukannya kamu berjanji untuk mendaftar ke Universitas Kedokteran Kyoto?"
Jiang Yao duduk di sana tidak merespon, sampai ketika Lu Yuqing melempar surat penerimaan pada wajahnya. Dia baru ingat hari ini hari apa. Dalam kehidupan terakhirnya, Lu Xingzhi juga pulang pada hari ini. Demikian pula bibi Lu Yuqing membawa surat penerimaanya. Surat penerimaannya ini membuatnya dapat pergi ke selatan seperti yang diharapkan. Namun, dia juga menjauh dengan Keluarga Lu dan menjadi asing dengan keluarga itu.
Meskipun surat penerimaan itu tipis, tetapi tidak mungkin tidak terasa sakit saat dilempar di wajahnya. Pada saat itu, dia selalu merasa bahwa bibi Lu Yuqing terlalu sombong dan suka mengurus masalah dia dengan Lu Xingzhi. Tapi sekarang, kalau mengganti tempat pikir. Dia dapat memahami hati Lu Yuqing yang menyayangi adiknya.
Melihat Jiang Yao tidak berbicara, suasana menjadi tegang. Beberapa detik kemudian Lu Xingzhi mengatakan "Ibu, Universitas Kedokteran Kyoto bukanlah tempat yang bisa dimasuki begitu saja. Ini pasti karena Universitas Kedokteran Kyoto tidak menerimanya dan kemudian dia diterima di Universitas Kedokteran Nanjiang! Namun, meskipun kedua universitas itu satu di selatan dan satu di utara. Tetapi Universitas Kedokteran Nanjiang merupakan universitas nasional. Dan dapat diterima oleh Universitas Kedokteran Nanjiang juga hal yang luar biasa!"
Untuk alasan seperti itu, jujur saja, bahkan Lu Xingzhi sendiri juga tidak percaya karena semua Keluarganya juga mengetahui prestasi Jiang Yao. "Cuih! "Lu Yuqing langsung marah, "Lu Xingzhi, kamu sudah tergoda oleh Jiang Yao. Kamu masih mencari alasan untuk dia! Ketika aku mendapat surat penerimaannya, aku menelepon sekolahnya dan direktur yang bertanggung jawab mengatakan bahwa surat pendaftarannya hanya diisi satu universitas yaitu universitas Kedokteran Nanjiang. Ia tidak mendaftar di universitas lain, dan dia tidak peduli bagaimana gurunya membujuknya. Bahkan dia tidak akan kuliah jika Universitas Kedokteran Nanjiang tidak menerimanya!"
Lu Xingzhi terdiam sesaat, dia menatap Jiang Yao yang telah diam terus. Kata-kata bahwa Jiang Yao memikirkannya yang tadi dikatakan kepadanya sudah mulai memudar di pikirannya karena keributan ini. Dalam hati, Lu Xingzhi tidak bisa menghentikan kekecewaan dan rasa malunya. Tetapi Lu Xingzhi tidak tega untuk menyalahkan Jiang Yao.
"Universitas itu adalah pilihan Jiang Yao sendiri, di Universitas Kedokteran Nanjiang pasti ada sesuatu istimewa yang menarik baginya jika dia memilihnya." Saat bicara sampai sini, Lu Xingzhi menuangkan air pada gelas besar yang berada di atas meja dan meminumnya. Ayah Lu melihat susana ini, dia mengerti apa maksud putranya. Jadi, dia baru mulai bertindak sebagai pembawa damai. "Sudahlah, Universitas Kedokteran Nanjiang merupakan universitas peringkat teratas di bagian selatan. Ada orang yang bahkan sudah belajar setengah mati tetapi juga tidak bisa masuk ke sana.
Berbicara sampai sini, Bapak Lu berbalik badan dan berkata kepada istrinya, "Kamu memiliki seorang menantu mahasiswa, kamu sekarang dapat pamer di mana-mana. Ketika Jiang Yao lulus, kamu akan memiliki seorang dokter sebagai menantumu, dan dokter penghasilannya juga besar. Sekarang Jiang Yao ingin pergi ke Universitas Kedokteran Nanjiang dan dia telah diterima. Biarkan dia pergi ke universitas ini."
Pada saat ini juga, Lu Xingzhi mengatakan, "Ya, Universitas Kedokteran Nanjiang juga dekat dengan rumah kami. Selain itu, Jiang Yao juga lebih mudah beradaptasi kehidupan di bagian selatan. Kalau pergi ke bagian utara, saya juga akan selalu cemas bahwa dia tidak akan bisa belajar dengan baik. Seperti gini juga baik, kita tidak perlu mencemaskannya."