Terdengar suara kekehan yang lolos dari sudut bibir Leng Sicheng. Kemudian, ia dengan cepat memalingkan pemandangannya, seolah tidak ingin memandang Wen Xiangyang lagi. "Kamu pikir, kamu bisa membuatku lebih sering melihatmu dengan begitu?" tanya Leng SichengĀ
Betapa menyakitkannya kata-kata Leng Sicheng. Meskipun Leng Sicheng sudah sering pernah mengatakan kata-kata beracun dan daya tahan racun Gu Qingqing sudah terlatih, kepalanya masih berdengung ketika tadi ia mendengar kata-kata itu dan rasa sakit yang tajam menghujam jantungnya.
Gu Qingqing diam-diam mengepalkan jari-jarinya dan menggigit bibir bawahnya. Bagaimanapun ia menjelaskannya Leng Sicheng pasti tidak akan mendengarkan. Tidak peduli apapun yang aku katakan, dia tetap akan menganggapku sebagai wanita yang licik. Kalau begitu, mengapa aku harus repot-repot menghabiskan air liurku? Pikirnya.