"Mengapa kamu melihatku?" tanya Leng Sicheng. Mungkin karena ia agak lelah, suaranya masih membawa kesan seperti baru bangun tidur, seperti secangkir kopi hitam yang kental.
"Aku... Tidak!" Gu Qingqing segera menyangkalnya, menundukkan kepala, dan tidak berani menatap Leng Sicheng lagi.
Gu Qingqing tidak berani melihat, namun Leng Sicheng malah jadi ingin mendekatinya. Tubuhnya yang ramping masih sengaja bergeser ke samping Gu Qingqing. Dada depan Leng Sicheng, entah sengaja atau tidak sengaja, mendekati punggung Gu Qingqing hingga bergesekan dengan lembut.
"Mengapa? Apakah ada sesuatu di wajahku?" tanya Leng Sicheng lagi.
"Tidak, tidak ada," Gu Qingqing segera menjawab sambil menggelengkan kepala dan wajahnya agak memerah.