Ekspresi Leng Sicheng agak serius. Matanya juga tampak dalam seperti jurang yang tak terlihat dasarnya. Leng Sicheng melangkah ke sana dan dengan cepat hingga sampai di belakang Gu Qingqing.
Tik… Tik… Tik… Tik…
Tidak ada yang berbicara. Suasana kamar tidur sangat sunyi. Hanya sayup-sayup terdengar suara air yang menetes dari rambut Gu Qingqing yang basah.
Gu Qingqing menundukkan kepala, mengambil pengering rambut, dan hendak mengeringkan rambut. Leng Sicheng tiba-tiba mengulurkan tangan, meraih pegangan pengering rambut di tangannya, dan mulai menyalakan pengering rambut itu.
Akhirnya ada suara dari angin yang bertiup. Jari-jari Leng Sicheng mengambil rambut lembut Gu Qingqing. Rambut yang lembab berangsur-angsur menjadi halus seperti sutra dan melewati celah-celah jari-jari Leng Sicheng, seperti angin yang tidak bisa digenggam dan perlahan-lahan jatuh.