Ponsel itu masih terus berdering tanpa henti, sampai akhirnya, suaranya pelan-pelan mengecil dan hilang .…
Xu Zipei mengambil ponsel, layar ponselnya menunjukkan panggilan tersebut tidak dijawab untuk waktu yang lama, sampai terputus sendiri. Ia pun mengerutkan keningnya dengan bingung, sedikit tidak mengerti.
Di dalam kamar sangat ramai dan meriah, Xu Zijin mendekati Xu Zipei dengan segelas cocktail di tangannya, "Kak, kenapa?"
"Oh, aku menelepon Sicheng, tapi dia tidak menjawab. Mungkin masih tidur."
"Kalau belum bangun, biarkan dia istirahat saja."
Xu Zipei tersenyum lembut, "Tadi aku kebetulan ingat kalau dia tidak enak badan karena kebanyakan minum, tengah malam tidak ada yang bisa membantunya mengambilkan air atau apa. Tadi kita sudah meliburkan semua pembantu, sekarang hanya ada supir yang menunggu di luar rumah saja."
Xu Zijin mencibir, "Kenapa tidak ada? Bukannya masih ada satu orang pembantu lagi? Aku lihat dia sangat cocok."