Ciuman hukuman yang diberikan Gu Gaoting memang membuat Huo Weiwu kesal. Namun, dirinya hanya membalas ciuman itu dengan menghisap bibir Gu Gaoting yang tidak kalah panas.
Ciuman keduanya pun semakin ganas, layaknya hujan badai. Aroma Gu Gaoting muncul, matanya memandang penuh warna dan halusinasi cintanya. Terasa lembut, penuh kutukan, dan sangat membara.
Akan tetapi, Huo Weiwu menutup matanya, tidak melihat itu semua. Terakhir, sebelum keadaan ini berakhir, Gu Gaoting menggigit bibir Huo Weiwu, merasa bahwa ciuman saja tidak cukup.
Huo Weiwu merasa kesakitan sampai alisnya mengerut.
Gu Gaoting menggenggam telapak tangan Huo Weiwu, lalu menyandarkan kepalanya ke kepala Huo Weiwu, "Aku tidak masalah jika gadisku adalah satu-satunya yang dihormati, aku juga tidak butuh dia selalu bersikap seperti wanita, jelas?"
"Aku memang satu-satunya Weiwu. Lepaskan tanganku!"
Gu Gaoting mengguratkan senyumannya yang bisa menyihir siapa saja, "Aku tidak bilang satu-satunya Weiwu, aku bilang satu satunya yang dihormati! Kalau ada penjelasan panjang, cukup dengarkan aku saja."
Huo Weiwu menghening dan jarum jam semakin menunjuk ke atas.
"Aku ngantuk." Huo Weiwu tak ingin memahami kata-kata Gu Gaoting lagi. Tubuhnya pun berbalik membelakangi Gu Gaoting, lalu memejamkan mata. Padahal awalnya Huo Weiwu mengira ia tidak bisa tidur malam ini. Nyatanya….
Sejak ayahnya meninggal, Huo Weiwu sering tidak bisa tidur. Kalaupun bisa, tengah malam pasti terbangun. Kadang, tubuh Huo Weiwu terasa seperti ditekan sesuatu sehingga ia tidak bisa berteriak dan tidak bisa bergerak, namun pikirannya tidak bermasalah.
Secara ilmiah, itulah mimpi buruk. Ketika bangun, tubuh akan merasa lelah karena hal itu. Tapi, malam ini, ia merasa tidur dengan nyenyak, sampai terbangun jam 9 pagi.
Saat ini sinar mentari masuk melalui jendela menyinari kamar Huo Weiwu. Gu Gaoting pun sudah tidak berada di tempat.
Setelah menggosok gigi dan mencuci muka, ia keluar dari kamarnya.
Gu Gaoting duduk di depan meja bundar berbahan kaca, tepatnya bersebelahan dengan jendela. Jas hitam yang membalut tubuh membuat gestur tubuhnya gagah semakin terlihat.
Secangkir kopi, sebuah koran dan sebuah kehormatan mulia.
Ketiganya ada pada Gu Gaoting, sehingga Huo Weiwu merasa apartemen yang hanya ada dua kamar satu ruang tamu ini terkesan berkelas.
Perhatian Gu Gaoting berpindah ke Huo Weiwu yang baru keluar dari kamar. Ia pun menutup koran lalu menatap tajam dan dingin ke gadis ini. "Belum ada sarapan."
Huo Weiwu menarik kursi, duduk berhadapan dengan Gu Gaoting, lalu mengambil kopi pria itu, "Kau tidak pergi ke daerah militer?" Tanyanya setelah meneguk kopi Gu Gaoting.
Gu Gaoting menatap dalam-dalam Huo Weiwu, seperti ingin menembus matanya. Wajah Huo Weiwu datar, membiarkan wajahnya dipandang oleh Gu Gaoting.
"Aku akan pergi sebentar. Malam ini aku tidak pulang, kau di sini saja. Sabtu depan adikku dan Wei Yankang menikah. Tolong tentukan kado untuk mereka!" Pinta Gu Gaoting.
Bibi Long datang membawa semangkuk sup jamur kuping, susu dan mie kuah Sanxian.
Huo Weiwu menundukkan kepala mengambil sendok sesukanya, "Bolehkah aku memberikan karangan bunga? Sepertinya bunga krisan putih cocok."
"Jangan cari masalah. Aku tidak mau adikku menangis." Gu Gaoting memperingatkan.
Huo Weiwu mengangkat sudut bibirnya dan untungnya terlihat mempesona, "Kalau begitu kau bilang padanya, aku tidak bisa mengontrol kelenjar matanya dan tak peduli dengan air matanya."
"Kau masih punya perasaan pada Wei Yankang?" Pandangan Gu Gaoting mendingin.
"Siapa? Pria sampah itu?" Tanya Huo Weiwu merendahkan sambil bersandar di kursi. Kaki kanannya yang bersandar di lutut, bergetar.
"Mengirim bunga krisan di pernikahan mereka itu artinya kau memberitahu orang-orang bahwa kau marah, kau cemburu, tidak mau berpisah dan kau masih mencintainya. Ingat! Kau kakak ipar Wei Yankang, kau calon istriku!" Jelas Gu Gaoting sambil berdiri.
Apartemen yang mulanya baik-baik saja, kini berubah jadi dingin, suhunya terasa seperti menurun.
Gu Gaoting meletakkan sebuah kartu ATM emas di atas meja, "Kata sandinya 081919. Empat angka di depan tanggal ulang tahunmu."
---
Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.