Chereads / Cinta Tuan Gu Bukan Untukku / Chapter 14 - Kalau Begitu, Siapa yang Menurutmu Tampan?

Chapter 14 - Kalau Begitu, Siapa yang Menurutmu Tampan?

Setelah menentukan tujuan yang ditentukan Gu Gaoting, kini keduanya segera masuk ke dalam mobil. Gu Gaoting langsung menyetir mobilnya melaju di jalanan ini.

Huo Weiwu melihat ke wajah bagian samping Gu Gaoting.

Dari jendela itu memperlihatkan cahaya matahari yang perlahan terbenam, membuat langit berwarna kemerahan, seolah-olah hendak jatuh ke wajah tampan Gu Gaoting. Ketampanannya membuat orang kehabisan napas.

Jika saja Gu Gaoting tidak ada latar belakang sebagai orang yang sombong, wajahnya mungkin akan lebih bersinar. Jika seperti itu, pasti akan banyak perempuan yang rela memberinya uang dan menumpahkan darah untuknya.

Lima belas tahun yang lalu, Gu Gaoting adalah prajurit yang paling tampan. Hanya saja karena kekuatan dan cara kerjanya yang gesit dan menguasai, siapapun tidak berani mengomentari wujudnya, semua tunduk karena kekuatannya.

Huo Weiwu tidak sanggup membayangkan bahwa suatu hari nanti ia akan menikah dengan pria yang paling ditakutinya.

Gu Gaoting melirik Huo Weiwu. Mereka pun saling menatap, empat mata itu saling bertemu. Saat itu Huo Weiwu langsung terkejut.

"Apakah aku mengizinkanmu untuk menatapku?" Tanya Gu Gaoting dengan suara tinggi seperti raja. Setelah itu, pandangannya kembali ke depan dengan dingin.

"Hehe." Huo Weiwu tertawa kecil. Ia pun memandang ke arah luar jendela dan dengan malasnya ia mengatakan, "Tidak ada tampan-tampannya."

Mata dingin Gu Gaoting memancarkan pandangan tajam. Ia menekan bibirnya menjadi satu garis, lalu menatap Huo Weiwu, "Kalau begitu, siapa yang menurutmu tampan?"

"Dia." Huo Weiwu menunjuk poster seorang artis bernama Xing Zun.

Gu Gaoting membuang poster itu, "Tidak hanya penglihatan mata saja yang buruk, tapi kau juga punya pandangan yang buruk."

Huo Weiwu mendengus, ia benar-benar memiliki penglihatan yang buruk.

Sebelumnya ia terus mengira bahwa Gu Gaoting adalah pria yang menekan gairah sensual, dingin, dan seorang diktator kejam. Tentu akan merasa beku jika berada di sampingnya, tidak peduli dengan siapapun dan pada posisi apapun.

Tapi, baru saja di dalam mobil ini, wajah Huo Weiwu memerah.

Dalam pikirannya Gu Gaoting dipenuhi dengan kriteria pria yang riang, yaitu pesona, kedewasaan, kekuatan, kepopuleran, dan menggairahkan. Gu Gaoting menggoda dengan santai, namun Huo Weiwu melakukan sesuatu dengan hal itu.

Huo Weiwu menyisir rambutnya, lalu menyandarkan dahinya di jendela dan melihat pemandangan luar.

Gu Gaoting memandang Huo Weiwu yang sedang tersipu. Saat itu suasana semakin sejuk. Ia pun menelepon seseorang untuk memerintahkan sesuatu, "Berikan poster Xing Zun di mall bulan Mei padaku, aku akan menggantinya."

Gu Gaoting menghening sejenak selama tiga detik, "Ganti dengan foto dia sebelum di make up ataupun sebelum diedit photoshop."

Huo Weiwu diam.

Kekejaman Gu Gaoting masih saja tidak biasa, bahkan sampai tidak bisa ditandingi oleh siapapun.

Huo Weiwu sebaiknya tidak menertawakan Xing Zun yang telah menjadi korban Gu Gaoting. Suatu hari nanti, kalau Gu Gaoting menemukan selaput tambalan Huo Weiwu, Huo Weiwu akan merasa luar biasa sedih.

"Gu Gaoting, aku ingin ke toilet." Pinta Huo Weiwu.

"Tahanlah." Paksa Gu Gaoting.

"Aku tidak bisa menahannya lama. Carilah gerbang keluar tol, di sana pasti ada toilet." Huo Weiwu marah. Ia mencondongkan lehernya ke luar jendela, bola matanya seketika berusaha melihat jalan keluar tol.

Sampai akhirnya, ia pun mencari kesempatan untuk buang air kecil.

Gu Gaoting mengelus Huo Weiwu.

Huo Weiwu takut Gu Gaoting bisa mengetahui apa yang ada dalam pikirannya. Ia terus saja menatap Gu Gaoting, sampai pada bola matanya terdapat bayangan Gu Gaoting.

Ia seperti berada di dalam dunia Huo Weiwu.

Pandangan Gu Gaoting kembali dingin seperti semula. Ia menghentikan mobil dengan kasar, lalu menelepon seseorang, "Sebar semua mobil mengelilingiku dengan jarak 500 meter memblokir jalan. Suruh semua prajurit turun mobil menghampiriku. Tidak peduli apa yang terjadi, siapapun tidak diizinkan kembali."

Huo Weiwu melihat mobil yang sedari tadi mengikuti mobilnya, sedang melintas membalap mobilnya. Tidak hanya satu mobil, tapi ada beberapa. Sisanya, tetap di belakang mobil Gu Gaoting namun berjalan mundur. Mobil-mobil itu melakukannya dengan tertib dan terlatih.

"Kau lihat apa? Bukankah kau mau ke toilet?" Tanya Gu Gaoting dengan dingin.

Punggung Huo Weiwu terasa kaku, "Kau tidak membiarkanku buang air di jalanan tol seperti ini kan?" Tanyanya dengan penuh ketidakpercayaan.