Sejak terkepung oleh pasukan pengamanan yang dipimpin ajudan Guo, Huo Weiwu mengikuti jalan yang ditunjukkan pengawal Gu Gaoting.
Awalnya saat sampai di pom bensin, tempat itu langsung dijaga ketat oleh delapan orang prajurit. Dari pom bensin itu, ada sebuah mobil mewah yang berhenti di bawah teduhan pohon. Tidak ada lagi kendaraan selain mobil phantom hitam mewah Rolls Royce yang terparkir di sana.
Seketika aura menakutkan muncul dari tempat itu, aura yang menakutkan itu seperti milik jutaan hantu yang bergentayangan di sana. Intinya, aura milik orang yang duduk di dalam mobil itu, mampu meningkatkan aura hantu-hantu itu. Membuat orang jadi ketakutan saat mendekatinya.
Huo Weiwu menarik napas dalam-dalam, berjalan ke hadapan salah seorang prajurit.
Prajurit itu seperti patung, bersiap dengan senapan, melihat ke arah depan dengan ekspresi yang datar.
Huo Weiwu melirik tangan prajurit itu, lalu dengan sungguh-sungguh ia berkata, "Kau tahu? Ukuran kemaluan milik lelaki, bisa diukur dengan jumlah panjang gabungan dua ibu jari."
Prajurit itu kaget melihat Huo Weiwu. Tanpa sadar, gadis ini pun menggabungkan dua ibu jarinya dan mengukur 'miliknya'.
Tidak hanya dia, prajurit yang lain pun dengan polosnya mengikuti apa yang dilakukan prajurit itu tadi.
Huo Weiwu tertawa, dirinya sungguh tampak seksi dan mempesona saat ini. Namun tidak dipungkiri jika dirinya juga licik dan memikat.
Ajudan Guo hanya diam melihat itu semua.
Prajurit-prajurit ini adalah prajurit pilihan dari yang terpilih. Namun hanya Huo Weiwu lah satu-satunya orang yang bisa mengacaukan konsentrasi mereka.
Huo Weiwu memang tidak muda. Ia pun berjalan menuju ke lokasi mobil Rolls Royce itu dengan detakan jantung yang berdebar. Ajudan Guo membukakan pintu mobil untuknya, dengan sopan ia berdiri di sampingnya.
Gu Gaoting bagaikan seorang raja yang berada di kedudukan teratas, pandangan dinginnya mengunci Huo Weiwu. Ekspresinya pun tampak sangat sinis, terasa suram, dan tidak suka terhadap ajudan Guo. "Beri hukuman lari 20 kilometer untuk prajurit yang tadi mengukur-ukur 'itu'nya." Perintahnya.
Ada sedikit rasa menyesal dalam diri Huo Weiwu. Dia hanya bercanda dengan para prajurit itu agar suasana tidak terlalu tegang, tapi malah menyusahkan mereka.
"Prajurit juga manusia biasa, kalau seperti ini, bukankah kau terlalu kejam?" Huo Weiwu meyakinkan Gu Gaoting.
Wajah Gu Gaoting semakin mendingin, "40 kilometer." Pintanya. Huo Weiwu langsung membisu. Lebih baik gadis ini diam saja, daripada ia bersuara lagi, bisa-bisa hukuman prajurit itu bertambah jadi 80 kilometer.
"Naiklah." Perintah Gu Gaoting.
Huo Weiwu masuk ke mobil. Belum juga Huo Weiwu duduk, Gu Gaoting langsung mencubit pipi tunangannya ini.
Gu Gaoting menatap dengan tajam, "Huo Weiwu, kau ingin kabur, apakah kau tidak sabaran?"
Huo Weiwu serasa melihat singa mengamuk yang sekaligus ingin meremukkan kepalanya.
"Kalau aku mengatakan aku sengaja melepaskan diri agar nantinya bisa kau tangkap, apakah kau percaya?" Tanya Huo Weiwu dengan mata yang berbinar-binar, ia ingin menggodanya.
"Cerdik sekali kau berbicara." Terlihat jelas Gu Gaoting tidak percaya. Telapak tangan besarnya menyentuh kepala belakang Huo Weiwu, memandang gadis ini lalu berkata "Bukan karena untuk menarik perhatianku? Tidak perlukah aku mengajarimu bagaimana caranya? Gunakan bibirmu untuk mengambil hatiku!"
Huo Weiwu menatap Gu Gaoting, tangannya bergetar karena gugup, ia pun menarik sudut bibirnya, "Aku benar-benar tidak bisa melakukan itu."
Mata Gu Gaoting memancarkan cahaya yang tajam. Ia pun memegang leher belakang Huo Weiwu sehingga membuat wanita itu mendongak kepadanya. Ciuman yang kuat jatuh pada bibir Huo Weiwu, memasukkan lidah panjangnya, seakan-akan menghisap napas Huo Weiwu.
Huo Weiwu berpikir bahwa ini semua bukanlah tentang ciuman semata, melainkan hukuman lebih cocok dikatakan takdir yang buruk. Belum ada satu menit dicium, bibir Huo Weiwu terasa mati rasa.
Gu Gaoting bernapas semakin berat. Tangan besarnya mengangkat rok Huo Weiwu untuk menutupi kaki wanita itu. Tangannya terasa panas seperti terkena putung rokok.
Gu Gaoting naik dengan lembut, melintasi celananya untuk menekan
Huo Weiwu gugup. Ia takut Gu Gaoting dapat merusaknya dengan mudah tanpa menusuk. Ia pun berkata samar-samar, "Aku dengar bahwa ada orang yang bisa membuat wanitanya merasakan klimaks dengan berciuman. Kau bisa kan?"
Benarkah Huo Weiwu menantang Gu Gaoting dengan cara seperti itu?!
Gu Gaoting adalah pemilik kedudukan tertinggi, tidak ada yang bisa mengontrolnya. Ia juga orang yang suka tantangan, sang penakluk yang mampu mengambil alih apapun yang diinginkannya. Selain itu, ada juga yang mengatakannya sebagai pelari di medan perang, dan memiliki martabat tinggi.
Bahkan, jika orang lain bisa melakukan sesuatu, dirinya juga harus bisa melakukan hal tersebut. Namun, jika orang lain tidak bisa melakukan sesuatu, ia justru mampu menjadi orang yang menguasai hal tersebut.