Yang Chao ingin bersulang dengan Chen Fan dengan mengatakan, "Apa kawan Chen suka pada Ruang Queen ini?"
"Orang dari Kabupaten Z mustahil bisa mengerti kondisi kita yang tinggal di Kota C," Jun Shao menimpali.
Chen Fan tersenyum dan menjawab, "Yang Chao, apakah kamu sedang mencari masalah denganku?"
"Tidak mungkin aku begitu. Kamu adalah Pemimpin Chen, yang duduk makan dan minum di sudut ruangan. Aku tak berani mengganggumu." Jawab Yang Chao.
Jiang Churan ikut bicara, tapi mengarah pada Chen Fan, "Sudahlah, jangan bicara lagi!" Kemudian dia melihat ke arah Yang Chao dan berbicara padanya: "Apa kamu sedang mencari masalah di hari ulang tahun pacarmu?"
"Baiklah, aku diam sekarang!" balas Yang Chao.
Mimik wajah Chen Fan masih belum berubah, hatinya tidak senang.
…
Beberapa saat kemudian, Jun Shao dipanggil oleh pasangannya ke toilet.
Pacarnya menemani Jun Shao ke pesta ulang tahun ini. Perempuan itu berdandan agar terlihat lebih dewasa, memakai pakaian yang mewah dan sepatu berhak tinggi. Ketika pacar Jun Shao sedang berdandan di toilet, tak sangka-sangka, ia dipukul dari belakang dan hanya bisa berteriak.
Kebetulan Jun Shao mendengar teriakan pacarnya dan segera mencarinya. Kemudian, Jun Shao melihat pacarnya ditarik dan ditampar oleh orang yang sebaya dengannya dan telinganya ditindik. Orang itu berteriak: "Dasar perempuan jalang! Kamu mau berpura-pura apa lagi sekarang? Masih mau menghindariku?"
Nama asli Jun Shao adalah Ding Shaofei, keluarganya pemilik pabrik pakaian yang asetnya mencapai puluhan juta. Dengan begitu, kalau terjadi apa-apa dengan Jun Shao di KTV ini, pasti banyak orang yang mengenalnya.
Jun Shao sering sekali mengikuti Yang Chao ke mana-mana, bertemu banyak orang di berbagai tempat. Orang-orang tidak berani mengusik mereka berdua, yang karenanya dalam situasi seperti ini, Jun Shao juga berani menghadapi orang itu.
Jun shao menendang orang itu dan langsung berteriak, "Kurang ajar, berani-beraninya kau mengganggu pacarku. Mati kau, babi gemuk." Jun Shao masih terus-menerus menendang laki-laki tersebut.
Kemudian orang itu berdiri dan menunjuk Jun Shao dengan jari telunjuknya seraya berkata: "Kau… kau tunggu ya… coba sebut namamu, biar kubunuh kau!"
"Baik, aku tunggu ancamanmu. Aku Ding Shaofei, menyewa Ruang Queen. Kalau benar kau ingin membunuhku, datanglah ke sana!"
Kemudian, Jun Shao menarik pacarnya agar lekas kembali ke Ruang Queen. Hatinya pun saat ini penuh dengan dendam.
Salah satu kawannya bertanya, apa yang terjadi. Namun Jun Shao tidak enak hati untuk membicarakan yang sesungguhnya, "Tidak… tidak ada apa-apa. Tadi hanya ada orang gemuk yang dialeknya seperti orang Jinxi, dan beraninya mengganggu Xiaoxin. Lalu, kutendang dia berkali-kali hingga dia kabur."
Jun Shao baru saja berpacaran dengan Xiaoxin, jadi mana mungkin Jun Shao rela pacarnya disentuh oleh orang lain.
"Luar biasa!" salah satu temannya memuji.
"Lebih baik berhati-hati lagi, kawan. Sebab, di sini bukan tempat kita. Sekali saja kita mengganggu orang, risikonya juga akan sangat berbahaya," kata salah satu temannya yang tampak ketakutan.
Jiang Churan juga ikut bicara, "Sudahlah, lupakan saja. Lebih baik, setelah minum, kita pergi saja."
Jiang Churan sesungguhnya takut kalau dirinya berada dalam masalah. Ini karena dia adalah seorang perempuan yang pasti sulit baginya untuk membalas dendam atau menyelesaikan masalah. Jiang Churan hanya tidak mau menerima kerugian.
Zhang Yumeng yang dari tadi menggenggam tangan Yang Chao juga berujar, "Semuanya akan baik-baik saja. Kalau memang ada masalah, kita lapor saja pada ayahnya Chaochao, yang memiliki hotel bintang lima. Dengan begitu, apa yang harus kita takutkan?"
Yang Chao tersenyum dan bersulang serayamengatakan: "Ranran, kamu jangan takut. Kita di sini sedang berkumpul bersama. Jangan takut, mari kita lanjut bersenang-senang."
Teman-temannya ikut bersulang, akan tetapi Jiang Churan malah merasa bahwa semua temannya itu tidak ingin pergi dari KTV. Jiang Churan tidak punya pilihan lain.
Sekelompok ini adalah anak orang kaya generasi kedua. Mereka berparas tampan dan cantik, suka minum alkohol. Dan ketika mereka sedang dirundung masalah, mereka tidak memiliki rasa takut.
Chen Fan hanya tersenyum karena dia teringat pada kejadian ini di kehidupan sebelumnya: saat itu Ding Shaofei mengganggu orang penting di Kota C. Orang itu dipukul habis-habisan oleh Ding Shaofe, namun tak disangka-sangka di sinilah tempat kejadiannya.
Pada saat yang sama, Chen Fan berpikiran bahwa inilah saatnya untuk mengajak Jiang Churan pergi, dia tidak mau anak Bibi Tang terkena masalah.
Chen Fan berbicara dengan Jiang Churan, "Ranran, sekarang sudah malam, pasti orang-orang rumah sedang menunggu kita. Lebih baik kita pulang sekarang."
Zhang Yumeng marah ketika dia mendengar ucapan Chen Fan, "Maksudmu apa, ingin mengajak Jiang Churan pulang sekarang? Memangnya kamu tidak mau mengikuti pesta ulang tahunku?!"
"Kamu siapa, sih? Kamu siapanya Ranran sampai bisa memerintahnya untuk pulang sekarang?" salah seorang teman perempuan lainnya menimpali.
Yang Chao pun ikut bicara, "Kawan Chen, janganlah membuat suasana rusak. Apa kammu tidak suka berpesta dengan kami?
Begini saja, kalau kamu tidak suka berpesta bersama kami, kamu saja yang pergi. Adapun Ranran, apakah dia mau pulang atau tidak, biarkan dia yang memilihnya sendiri."
Chen Fan kemudian hanya bisa melihat ke arah Jiang Churan.
Tidak sulit bagi Jiang Churan untuk membuat keputusan. Hal ini karena Chen Fan adalah orang yang baru ia kenal, sedangkan orang yang sedang berulang tahun adalah sahabatnya sejak kecil.
Jiang Churan tersenyum dan memberi kepastian: "Kalau kalian masih mau melanjutkan pesta, tentunya aku ikut kalian!"
Kemudian, Jiang Churan berkata pada Chen Fan tanpa melihat matanya, "Kamu pulang lebih dulu saja, dan bantu aku bicara pasa ibu nanti."
Ternyata di hati Jiang Churan, Chen Fan tidaklah penting jika dibandingkan dengan beberapa sahabatnya di sana.
Zhang Yumeng memegang bahu Jiang Churan, menarik ke arah dirinya untuk mencium pipi: "Ini baru sahabatku…"
Setelah itu, Zhang Yumeng melihat ke arah Chen Fan dan berkata: "Ranran sudah memutuskan, tapi kamu masih tidak mau pergi?"
Kemudian teman-teman lainnya tertawa sambil melihat ke arah Chen Fan yang seolah sedang terpojok seorang diri.
"Orang yang datang ke sini bersamamu saja ingin agar kamu pulang, apakah harga dirimu masih mau diinjak?"
Pada saat yang sama Xu Rongfei sadar akan situasi, dengan sebentar saja melihat Jiang Churan, dia tahu bahwa sahabatnya itu ingin pulang bersama Chen Fan.
Hati Jiang Churan sebenarnya juga tak tega melihat Chen Fan sampai seperti itu, tapi dia juga tidak bisa mengecewakan sahabatnya yang sedang berulang tahun.
Chen Fan langsung menganggukkan kepalanya dan membatin: dia sendiri yang memilih untuk di sini, mengapa aku harus khawatir.
Ketika Chen Fan mau pergi dari KTV, dia merasa ada kejanggalan yang sedang terjadi.
"Ingin sekali rasanya pulang terlebih dahulu, tapi tak bisa."
"Oh ya, aku mau lihat bagaimana mereka menyelesaikan masalah ini!"
….
Laki-laki sebaya yang ditindik tadi masuk ke Ruang King dengan penuh amarah.
Lobi Ruang King sendiri sangatlah luas. Dekorasi ruangannya juga sangat mewah. Di dalamnya ada karpet yang mahal, TV LCD-nya juga mahal dan dapat dilepas, dan sofanya terbuat dari kulit yang diimpor dari Italia.
Di atas sofa itu duduk seorang laki-laki yang mengenakan jas. Laki-laki ini dikelilingi banyak orang, dan terlihat sekali bahwa dia adalah orang kaya.
Pria gemuk yang ditindik tadi mendorong pintu, dan langsung berteriak: "Bos Zhang, kamu main apa?"