Chereads / Seindah Takdir Allah / Chapter 5 - Empat. Kelam

Chapter 5 - Empat. Kelam

Hari hari yang di lewati oleh Dita kini terasa lebih berwarna sejak kedatangan Nathan di hidupnya.

Nathan yang ceria, sok ganteng, playboy, banyak fans yang selalu ngejar ngejar. Dan banyak lagi tapi satu yang Dita mulai suka ada Nathan di hidupnya yaitu Nathan yang tak pernah pilih kasih saat berteman dan mau berteman dengan siapa saja, terutama pada dirinya yang hanya korban bullying di kelas.

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu kini hari yang di tunggu yaitu hari kelulusan sudah sangat dekat.

Ya setelah menjalani proses UAS, UASBN, UJIAN PRAKTEK, DAN UN. Kini saatnya anak kelas 12 sudah bisa bernafas lega. Karena mereka tinggal menunggu hasil setelah 3 tahun belajar di Sekolah Menengah Atas ini.

"Halo Dit, nanti malem kan acara prom night. Kamu jadi ikut nggak?" Tanya Meisya di sebran sana setelah Dita mengangkat telfonya.

"Iya, inshaa Allah ya sya. Tapi aku nggak tau cara make up dan antek anteknya. Gimana dong?"

"Aduh Dita, sekarang itu udah jamanya now. Sekarang salon itu terletak dimana mana aja. Tinggal kamu aja yang pilih mau yang mana." Kata Alma yang ternyata ikut gabung dengan panggilan grup itu.

"Masalahnya aku.....aduh gimana yah?, aku tuh nggak pd an kalau keluar pake make up gitu."

"Udah tenang aja, nanti kita bantuin deh. Kamu bilang aja di salon mana, nanti kita kesitu sekalian kita juga make upnya disana juga. Ntar kita berangkatnya sama sama biar nggak canggung. Ok." Usul Meisya yang langsung di Iya kan oleh mereka.

"Ok deh, aku siap siap kalau gitu. Nanti aku shareloc ke kalian."

"Sip, kalau gitu kami pamit ya, Assalamualaikum"

"Walaikumsalam" jawab Dita.

Setelah lama berpikir Dita teringat sesuatu, ya sesuatu tentang Nathan.

"Nathan kemana ya? Akhir akhir ini udah nggak ada kabarnya." Gumam dita.

"Akhhh ngapain juga aku mikirin dia. Mana mingkin dia suka sama aku."

"Tapi kalau di pikir pikir aku udah suka sama dia. Aduh gimana dong kalau Nathan nanti tau. Au ah pusing. "

kata dita sambil membaringkan tubuhnya di kasur queen size nya.

"Mending aku cari baju yang pas buat hari ini sekalian siap siap buat ke salon.

***

Setelah menghabiskan waktu sekitar 3 jam di salon. Dita, Meisya, dan Alma mereka berangkat ke hotel yang sudah dipesan oleh sekolah mereka untuk merayakan prom night.

Jangan salah penampilan mereka kali ini bener bener berbeda dengan yang sering mereka tampilkan di sekolah. Dita yang tampa memakai make up dan selalu terlihat cupu diantara teman temanya. Meisya yang juga memakai jilbab syar'i tampa riasan kini memakai riasan walaupun tak terlalu tebal. Dan Alma yang paling anti dengan yang namanya make up kini wajahnya full make up tapi dia tetap cantik dengan wajah yang memang sudah manis dari sononya.

"Akhirnya sampai juga." Kata Alma setelah gurun dari mobil yang mereka kendarai, dan dia yang merasa sangat risih dengan penampilanya sekarang ini.

"Eh gimana penampilan aku sekarang? Nggak kayak ondel ondel kan."

"Aduh Dita, kamu itu udah cantik tau jangan nggak pd an gitu deh." Kata Meisya yang sudah jengah dengan pertanyaan yang sudah beberapa kali ditanyakan oleh Dita.

"Sans ae lah Dit, aku aja yang anti make up ini santai aja, yuk ah keburu mulai dan lagian aku udah panas banget." Kata Alma yang sudah manrik kedua tangan sahabatnya itu.

Saat mereka baru saja masuk ke area prom semua sudah memandang mereka. Ada yang memandang mereka dengan terpukau, sinis, ada juga yang bertanya tanya. Maklum mereka ini jarang tampil di hadapan umum, jadi yah gitu.

"Udah ah jangan urusin pandangan mereka mending kita ke sana aja, axa temen temen kelas juga tuh disana."

"Ah kalian aja deh, aku nggak enak ada Fira disana. Takutnya nanti malah ribet deh."

"Ayolah, sekalian kalian berdamai dengan masa lalu. Lagian sekarang kamu nggak pernah lagi kan di bully sama anak sekelas. Mereka udah paham sama diri kamu."

"Mending nggak usah yah"

"Pokoknya ayo" tarik Alma dan dengan berat hati Dita mengikuti temanya itu.

"Hai semua!!"

"Oh hai sya, selamat ya kita semua lulus 100%"

"Yoi dong"

"Eh Al, itu di belakang lo siapa?" Tanya Fira.

"Oh ini Dita, kenapa?"

"Oh nggak papa, cuma gue rasa dia beda aja gitu."

"Kalian nggak mau saling minta maaf gitu? Ini udah 3 tahun berlalu loh."

"Gue udah nggak papa kok, gue juga udah minta maaf sama Dita pas kita mau Ujian, gue tau gue banyak salah. Dan gue takut pas kita pengumuman malah nggak lulus gara gara kesalahan gue sama Dita. Tapi Ditanya aja yang masih suka canggung sama gue. Iya kan Dit?"

"I...iya"

"Nah kan Dit, apa aku bilang semua orang bisa berubah dengan waktu. Maka jangan selalu ngeluh tapi cobalah untuk bersyukur." Kata Meisya yang lagi lagi membiat orang terpukau dengan kata bijaknya.

"Iya sya, makasih"

"Udah ah, dari pada masih larut dengan masa lalu mending kita happy happy ini kan malam terakhir kita jadi anak SMA ya nggak guys."

"Yoi" teriak mereka semua.

"Nih minum buat kalian." Sodor Fira Meisya dan Alma sudah mengambilnya tapi Dita masih ragu.

"Ambil aja, gue nggak masukin apa apa. Murni sirup doang."

"Iya"

"Sya, aku izin dulu ya mau ke toilet." kata Dita sambil berlalu tak lupa juga dengan segelas minumanya yang belum tetsentuh sedikit pun.

Tapi saat perjalanan ke arah toilet ia tak sengaja bertemu dengan Nathan.

"Hai Nat" kata Dita ceria.

"Oh hai Dit, mau kemana lo?"

"Ah mau..."

"Kebetulan banget lo bawa minuman, gue emang lagi haus banget. Capek gue kelilinh keliling nyariin Dara tapi nggak keliatan. Lo liat nggak?" Kata Nathan yang langsung mengambil minuman itu tak lupa meneguknya sampai tak ada sisa.

"Ah enggak, kalau gitu gue pamit ke toilet ya." kata Dita air wajahnya sudah berubah berbeda saat tadi bertemu dengan Nathan.

Tampa menunggu jawaban dari Nathan, Dita sudah berlalu di hadapannya.

"Ah kamu bodoh banget Dit, bisa bisanya kamu suka sama dia hanya karena perhatian dan perlakuan manisnya." Batin Dita berterian dengan segala kebodohanya.

Sesampainya di toilet dia langsung masuk dan menumpahkan segalanya.

"Arrghh." Teriaknya menumpahkan segala amarahnya.

"Kamu itu bodoh banget Dit, siapa yang nggak tau Dara, dia itu primadona, Nathan jelas dia akan suka sama orang yang seperti itu. Dia nggak akan berpaling ke kamu dit, sadar." Katanya sambil mencuci wajahnya dia sudah tidak peduli dengan make upnya yang rusak atau apapun itu. Tapi untungnya semua riasan yang dia pakai waterproof.

Setelah 30 menit di dalam toilet. Dan dia sudah merasa lebih baik dia keluar.

"Udah sekarang, nggak usah mikirin Nathan. Yang kamu pikirin sekarang itu gimana caranya pulang tampa ketahuan sama orang." Kata Dita mengsugesti dirinya sendiri dan berjalan tampa melihat ke depan yang dia harapkan adalah bagaimana caranya pulang tampa ketahuan dari mereka.

"Auhh"

"Mau kemana kamu ha!!, setelah hancurin hidup aku kamu pikir aku bakalan lepasin kamu. Nggak akan" serigainya dan dengan lancangnya mencium Dita tak lupa tangan Dita yang sudah ia letakkan diatas kepalanya.

"Nat, kamu kenapa sih?"

"Jangan sebut nama gue, dengan mulut kotor lu itu. Gue benci!!! Gue benci pernah sayang sama lo." Kata Nathan dengan nada kebencianya.

"Oh gue tau gimana caranya buat balas dendam ke lo" dengan seringainya dan tak lupa ia sudah mencium Dita dengan bergairahnya. Dan dia langsung menggendong Dita kearah kamar hotel yang sudah di sediakan.

"Nat, apa yang kamu lakuin?"

"Gue bilang diem!! Dan ikutin permainan gue." Dan sekali lagi Nathan membumkam Dita dengan bibirnya.

Stelah sampai ke kamar hotel yang entah bagaimana Nathan bisa memiliki kuncinya dia langsung melempar Dita ke kasur yang sudah di sediakan.

Dan yang paling membuat Dita ketakutan adalah Nathan yang juga membuka pakaianya.

"Nat, kamu mau ngapain? Please Nat jangan lakuin itu ke aku."

"Sekarang udah terlambat sayang" kata Nathan yang sudah menindih Dita dan tak lupa merobek gaun yang di pake oleh dita.

"Selamat Dara, kamu hancur setelah ini dasar jalang.haha"

Dan kejadian kelam itu pun terjadi tampa ada yang bisa mencegahnya.

___________

Gimana pendapatnya?

lanjut?